02. Blondie

614 149 23
                                    

Angin kencang memburai, hujan lebat turun dengan deras pada pagi tahun 2006, menciptakan suasana yang penuh dramatis di sekitar lereng gunung. Di tengah kondisi alam yang penuh tantangan ini, terjadi kecelakaan dahsyat yang akan terus membekas dalam ingatan banyak orang. Suara dentuman mengerikan merobek hening pagi, menandai momen tabrakan mematikan antara sebuah truk besar dan mobil berempat roda yang tak berdaya.

Situasi darurat segera menarik perhatian pihak berwenang, dengan polisi, ambulans, dan petugas penyelamat bergerak cepat menuju tempat kejadian. Kecelakaan ini menjadi sorotan utama, menarik perhatian tidak hanya masyarakat setempat tetapi juga para wartawan dari semua stasiun televisi yang berduyun-duyun mengarahkan kameranya ke lokasi yang terkenal dengan tragedi ini.

Di tengah kerumunan yang berkumpul, petugas penyelamat berusaha dengan sigap untuk menyelamatkan korban dan memberikan pertolongan medis yang diperlukan. Suasana tegang terasa di udara, dengan suara siren berdering dan cahaya lampu darurat memantulkan keseriusan situasi tersebut. Warga sekitar yang terdengar kabar tentang kejadian tersebut mulai berkumpul di sekitar lokasi, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Para polisi yang berada di lokasi kecelakaan berupaya untuk mencari tahu penyebab pasti dari insiden ini, mengumpulkan bukti dan memberikan pernyataan kepada media. Ambulans terus datang dan pergi, membawa korban ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak. Bagi keluarga korban dan orang-orang yang terlibat langsung. Berita tentang kecelakaan tragis ini segera menyebar melalui berbagai saluran media, menjadi headline utama di berbagai stasiun televisi dan koran lokal.

Elijah, gadis yang baru saja mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih semalam, tidak menyadari keramaian di luar. Dirinya terlalu tenggelam dalam kubangan perasaannya yang mendalam. Dalam keheningan kamarnya, ia merenungi cinta yang hilang.

Namun, bel pintu yang ditekan berulang kali itu tiba-tiba membuyarkan momennya. Elijah segera berlari turun tangga dengan hati berdebar. Dalam keheningan, dia berdoa dalam hati, berharap bahwa itu adalah sang kekasih yang baru saja tiba.

Ketika dia sampai di lantai bawah dan membuka pintu, dia menemukan seorang wanita berdiri di teras, membawa tas jinjing. Sepatu botnya basah kuyup oleh genangan air, meskipun pakaian yang dikenakannya tetap kering. Dia membawa payung yang menjaga dirinya dari rintik hujan. Wanita itu adalah Krystal Jung, saudara perempuan Jaehyun.

Wajahnya tergambar penuh dengan kesedihan yang mendalam, dengan alis berkerut dan air mata yang berlinang di mata, usahanya untuk menahan emosinya yang mendalam. Namun, akhirnya, ia tak bisa lagi menahan perasaannya dan memeluk Elijah dengan erat, sambil menangis tersedu-sedu di bahunya.

Sambil berlinang air mata, Krystal menceritakan bahwa pihak polisi menerima laporan tentang kecelakaan mengerikan di mana mobil Jaehyun ditemukan bersama dengan dompetnya yang berisi kartu identitas polisinya. Kondisi Jaehyun sangat parah, hingga dia jatuh dalam koma. Kabar ini seperti pukulan telak di dada Elijah, yang mulai menutup mulutnya sambil mengeluarkan erangan putus asa, seolah-olah dunia ini tengah berakhir. Dari kejauhan, ayahnya hanya bisa melihat, tangannya menggenggam erat, merasa sedikit bersalah. Ia sudah tahu bahwa perasaan putrinya akan sangat rumit setelah ini, dan dia akan merasa bersalah karena telah melampiaskan emosinya.

Di tempat yang berbeda dan waktu yang berlainan, Jaehyun duduk di sebuah kafe, menyeruput kopi dengan perlahan sambil menulis di buku catatannya tentang masa lalu. Dia melakukan ini setelah seorang dokter yang telah mengunjunginya semalam mendiagnosisnya mengalami amnesia. Dokter itu memintanya untuk membuat catatan tentang setiap aktivitasnya. Namun, dengan cermatnya, Jaehyun memiliki ide genial untuk berpura-pura terus menderita amnesia dan berperan sebagai 'Jeffrey Shin' atau Tuan Shin.

Masih terjebak pada pertanyaan yang sama, dia khawatir tentang pasangan yang menyambutnya pulang dengan bahagia, dan memiliki seorang cucu yang mirip dengannya. Matanya terus menatap tulisan tahun 1976, sementara pena di tangannya terus melingkari tulisan tersebut.

BELDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang