Wonwoo berjalan memasuki rumah sakit bersama Seokmin setelah ia pulang dari kampus. Ia langsung menuju ke ruangan dimana Mingyu di rawat, di lantai tiga.
Saat dirinya dan Seokmin masuk, Mingyu sedang tertidur. Ia mendekat sembari tersenyum melihat bagaimana kekasihnya itu tertidur dengan begitu lelap.
Wonwoo mengusap rambut Mingyu dengan lembut, membuat pria Kim itu sedikit menggeliat, ia lalu merendah dan mengecup keningnya sebelum akhirnya ia menatap Seokmin yang mendudukkan diri di sofa.
"Hyung, aku akan pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli makan." ucapnya.
Seokmin mendongak. "Biar saya saja yang membelikannya tuan Wonwoo." ia akan berdiri tapi Wonwoo sudah terlebih dahulu menggeleng.
"Tidak apa, biar aku saja yang membelinya. Kau mau menitip?" tanya Wonwoo, ia mengambil ponsel dan dompetnya dari dalam tas yang ia bawa.
"Tidak tuan, terima kasih."
Setelah mendapat jawaban tidak dari Seokmin, Wonwoo mengangguk dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia melewati lorong yang sepi karena di lantai tiga, hanya ada ruang VIP, dan tidak semuanya terisi pasien VIP.
Ia berdiri di depan lift untuk turun ke lantai pertama, lalu entah muncul dari mana, seorang pria memakai pakaian serba hitam dengan masker dan topi berwarna hitam juga, berdiri di sampingnya.
Wonwoo hanya terdiam sembari menunggu pintu lift terbuka, tapi malah tiba-tiba pria itu membekapnya dengan kain. Ia memberontak, mencoba berteriak tapi suaranya benar-benar tertahan.
Tubuhnya di tarik pria yang lebih tinggi kekar di banding dirinya itu menuju pintu darurat. Pria itu terus menarik Wonwoo dengan membekap mulutnya, menuruni tangga darurat yang memang begitu sepi.
Hingga akhirnya ia dibawa keluar rumah sakit melalui pintu samping rumah sakit yang langsung terhubung dengan tempat parkir. Wonwoo ditarik ke salah satu mobil van berwarna hitam.
Saat tubuhnya di paksa untuk memasuki mobil, Wonwoo memberontak lagi, ia menendang kaki pria itu, ia berbalik dan akan berlari, tapi tangan kirinya ditarik oleh pria tadi.
Sementara tangan kanannya meraih ponselnya, berusaha menghubungi Mingyu tapi malah ia mendapat pukulan keras di tengkuknya dan membuat Wonwoo tak sadarkan diri dan ponsel itu terjatuh dari tangannya.
Tubuhnya di angkat pria kekar itu, di masukkan ke dalam mobil van itu yang melaju keluar dari area rumah sakit tersebut. Wonwoo tak sadarkan selama perjalanan.
•••
Byurr
Wonwoo gelagapan saat menerima siraman air seember dari pria yang berdiri di hadapannya. Ia telah sepenuhnya sadar. Kepalanya mendongak, mengerjapkan kedua matanya yang basah sembari menatap pria di depannya itu.
Ia menatap sekeliling, Wonwoo tidak tahu berada di mana. Tadi, ia pulang dari kampus dan pergi ke rumah sakit, mendapati Mingyu yang sedang tertidur, ia memutuskan untuk membeli makan di kantin rumah sakit.
Namun belum dirinya sampai, sebelum memasuki lift di lorong rumah sakit, ada seorang pria bermasker dan bertopi yang tiba-tiba membekap dirinya hingga kesulitan bernapas dan membawanya turun melalui tangga darurat.
Wonwoo memberontak tapi pria itu terus menyeretnya sampai ke tempat parkir, melalui samping rumah sakit yang keadaannya cukup sepi. Disinilah ponsel Wonwoo terjatuh karena ia berusaha kabur. Malah mendapat pukulan di tengkuknya hingga ia tak sadarkan diri.
Dan kini, dirinya terbangun dengan duduk di atas kursi, kedua tangannya terikat di belakang, pakaian yang ia gunakan sungguh basah. "Kau siapa? Lepaskan aku!" serunya, menatap pria bermasker itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kim
FanfictionMINWON • COMPLETED - book version of 'Mr. Kim' at Mingyu × Wonwoo Wonwoo tidak pernah mengira bahwa kehidupannya berubah total saat dirinya memutuskan untuk ikut pindah kedua orang tuanya ke Seoul. Hari dimana ia bertemu dengan seorang pria bernama...