Hari ini mereka sedang latihan, mereka sedang mempersiapkan diri untuk konser berikutnya.
Aether sering melakukan kesalahan, dirinya sampir saja dimarahi oleh Albedo. Tapi untungnya Albedo sabar dan tetap mengajari Aether. Xiao yang melihat itu langsung bergerak cepat, ini merupakan suatu langkah agar dia bisa mendekati Aether.
" Hai Aether, mau ku bantu ? "
" Eh? Eum boleh Xiao "
Xiao mengangguk, dia sangat bahagia walau hanya dengan hal kecil seperti ini. Xiao mengajarkan Aether secara lemah lembut dan step by step.
" Baik Aether, sekarang kita pakai lagu yah "
Lagu telah diputar, Xiao melihat Aether dengan serius. Gerakan lengan, gerakan kaki, gerakan pinggul, tatapan matanya. Sempurna, semuanya sempurna, Xiao menyukai nya.
" Huaaa Xiao, akhirnya aku bisa melakukan nya. Terimakasih " Ucap Aether sambil memeluk Xiao.
Xiao diperlukan seperti itu mengangguk malu, sial sekarang mukanya sangat merah seperti tomat. Sedangkan kedua makhluk yang sedari tadi memperhatikan mereka hanya tersenyum masam.
" Apa kita ngontrak dicerita ini Venti? "
" Entahlah, hanya Author yang tau "
Latihan telah selesai, tapi mereka ada latihan tambahan untuk nanti. Saat Aether hendak pergi, Xiao menahan tangannya sepertinya dia memiliki suatu rencana.
" Aether maukah kau ikut dengan ku? "
" Huh pergi kemana? "
" Rahasia~, ayo bergegas dan jangan lupa pakai maskerya Aether. Kau tidak ingin kan beredar sebuah rumor? "
Aether ingin mengutuk Xiao menjadi batu, sialan padahal dia tadi berencana ingin mampir dulu ke kekasihnya tapi Xiao malah mengajaknya.
Tapi Aether tidak enak hati untuk menolaknya, jadi dengan agak sedikit terpaksa dia ikut dengan Xiao.
Itu adalah ilustrasi pakaian mereka berdua, anggap saja mereka memakai masker." Diamlah Venti, aku tau apa yang akan kau katakan "
Gaps, Albedo mengejutkan mereka bedua. Entah dari mana Albedo muncul seperti itu. Memang apa yang ingin dikatakan Venti huh?. Mari kita berpindah kepada dua sejoli ini.
Xiao dan Aether saat ini sedang berada diluar, sudah berapa lama Aether tidak berjalan-jalan seperti ini. Terakhir kali saat dirinya masih menjadi Traine. Seakan bisa membaca pikiran Aether, Xiao tersenyum senang. Menikmati berdua dengannya bukan lah hal yang mudah dilakukan saat dirinya menjadi Idol seperti ini.
Sangat minim waktu yang didapatkan, jadwal yang sangat padat. Ditambah dengan aktivitas yang lainnya yang seakan tak ternilai harganya.
" Kau ingin kita kemana Aether? "
" Eum terserah kau Xiao "
" Jika aku menjawab ' Mau ke apartementku? ' apakah kamu akan menjawab ' Iya' Aether?"
Sejujurnya Xiao agak sedikit membenci saat orang menjawab pertanyaannya dengan jawaban 'terserah'. Tapi mungkin untuk Aether dia akan membuat pengecualian, apa sih yang enggak untuk calon pacar tapi sepertinya itu hanya menurut dirinya.
Calon pasangan ini lalu berjalan-jalan di pusat perbelanjaan atau orang biasa sebut dengan Mall, dikarenakan mereka berdua memakai masker jadi banyak orang yang tidak mengenali mereka bahwa mereka itu adalah seorang idol.
Tapi tak sedikit juga pengunjung lain menyadari bahwa itu mereka idol, mereka dapat mengenalinya dari suara dan postur tubuh. Lalu secara diam-diam pengunjung lain memoto mereka berdua, lalu mengupload di apk burung dengan hastag XiaoTher.
Xiao sepertinya tersenyum dibalik masker yang dia gunakan, apakah ini cara dia mendapatkan Aether dengan membuat tranding di media sosial dan memutuskan hubungan antara Childe dengan Aether.
Entahlah hanya waktu yang bisa menjawab semua pertanyaan yang ada.
Mereka berdua sangat bersenang-senang hari ini, mulai dari menaiki wahana seram hingga komedi putar. Seakan dunia milik berdua, mereka tidak peduli dengan bisikan para tetangga.
" Hei lihat, mereka manis banget bukan?"
" Benar, euh itu yang rambut panjang laki-laki atau perempuan sih ? "
" Kalau dilihat baik-baik sepertinya mereka berdua adalah uke "
Uck sangat sakit hati ini bagaikan digosthing Aether, dirinya yang berotot seperti di sebut seorang uke. Apakah dunia sudah terbalik sekarang, jadi seorang uke yang bertubuh besar dan seorang seme yang berbadan kecil?.
Yang jelas bahwa dirinya itu seorang seme, terlebih lagi dia adalah seorang seme hanya untuk Aether seorang. Ingat hanya seorang, tidak ada yang lain selain Aether yang berada di hatinya untuk saat ini dan selamanya.
Cintanya terhadap Aether akan terus berputar seperti bumi yang terus berputar, tidak akan pernah pudar bagaikan sebuah debu yang menempel dan pergi entah kemana.
Setelah puas dengan acara main tadi, lalu sekarang mereka menuju ke suatu Restaurant. Sebeneranya Aether tidak enak hati dengan Xiao, dari tadi karena Xiao terus membayar. Aether ingin membayar miliknya, sungguh dia seperti terbebani kalau seseorang terus membayarkan untuk dirinya.
" Xiao, berapa no rekeningmu? Aku akan membayar milikku "
" Tidak, tidak perlu. Kau tidak perlu khawatir "
Bagaimana Aether tidak khawatir, jumlah uang yang dikeluarkan Xiao untuk saat ini mereka jalan berdua saja mencapai jutaan belum lagi mereka makan ditempat mewah yang pasti harga makanan ini selangit.
Setiap kali Aether ingin mengganti miliknya Xiao terus menolak, yah mau bagaimana lagi. Dengan agak berat hati Aether menerima pesanan yang di pesan Xiao, mana lagi Xiao memeasankan dirinya makanan paling mahal disini. Apakah duid Xiao unlimited? Entahlah Aether tidak tau, dirinya seperti merasa kencan saja.
Tidak ada yang membuka percakapan selama mereka makan, hanya ada suara pisau, garpu dan piring yang bertabrakan. Acara makan telah selesai, dan saat perjalan pulang pun mereka masih dalam diam. Mereka telah sampai di depan kamar masing-masing.
Lalu Aether berpamitan pada Xiao, sepertinya dirinya mengantuk kali ini. Setelah memastikan Aether masuk kedalam, Xiao pun masuk kedalam kamarnya. Sepertinya dirinya akan izin kepada Albedo untuk tidak latihan tambahanm, karena dirinya sangat mengantuk untuk kali ini.
" I Can't wait make your mine Aether "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fanatic
RandomAether merupakan seorang idol yang debut dengan beberapa temannya. Menjadi seorang idol tentunya tidaklah mudah baginya. Aether mempunyai seorang fans fanatik. Dia sering mengikuti Aether sampai Fans fanatik itu masuk dalam sebuah grup yang sama den...