KAIURI | 03👑

39 7 0
                                    

Hayyyyy! Bestie🥰

Gak pake lama cuss, langsung baca







💫

Ckiiiittt....

BRUAKK!

Uri memejamkan matanya seraya menahan nafas tak sanggup melihat apa yang terjadi di depannya. Tapi setelah beberapa saat kemudian terdengar suara suara  menyadarkan nya.

"Bego! Mau mati lo ha!"

Gadis itu tersentak kaget mendengar bentakan keras sontak membuat mata nya terbuka dan langsung melotot melihat seorang cowok yang tertimpa motor.

Uri menutup mulutnya menoleh ke kiri ke kana. "Bang! tolongin mang, ada kecelakaan!" Teriaknya pada abang-abang yang punya angkringan.

Kebetulan ada satu pembeli yang berdiri dekat angkringan ikut mendengar teriakkan Uri langsung bergegas menghampirinya dan cowok yang masih tergeletak di jalan.

"Ya Allah! Neng gak apa-apa? Ada yang luka?" Mamang itu bertanya dengan wajah panik pada Uri yang wajahnya sekarang sudah pucat ketakutan.

Uri menggelengkan kepalanya pelan. "Aku gak apa-apa mang, tapi dia yang terluka." Jawab Uri lalu menunjuk pemuda yang tadi hampir menabrak.

Bapak-bapak dan mamang tersebut pun membantu pemuda tersebut, memindahkan motor yang menimpa kaki pemuda itu. Setelah itu pemuda itu di bantu mamang berjalan ke arah angkringan nya, sedangkan bapak-bapak yang tadi mendorong motor pemuda di belakang.

Uri bergerak gelisah tak berani menatap pemuda yang sedang duduk di kursi angkringan.

Bapak-bapak tadi memeriksa kaki pemuda itu. "Duh kayaknya terkilir kakinya."

"Pasti karena ketiban motor tadi atuh."

Makin panik lah Uri mendengarnya. "Terus gimana ini mang? Apa kita kerumah sakit aja."

"Gak perlu."

Walaupun tidak langsung menatap, Uri bisa merasakan tatapan tajam pemuda itu menusuk ke arahnya. "Ta-tapi nanti kaki kamu makin parah, harus di obatin."

"Gue bilang gak perlu, gak usah bacot."

Terdiam Uri mendengar suara yang bernada dingin dari bibir pemuda itu. "Maaf tapi aku cuma mau tanggung jawab."

Melihat situasi yang kurang kondusif mamang yang dari tadi memperhatikan keduanya pun menengahi. "Udah-udah gak usah debat, selesaikan secara baik-baik."

"Mamang lanjut aja, pesanan aku kan belum mamang bikin."

Mamang itu menepuk jidatnya. "Oh! Mamang lupa, yaudah mamang bikinin dulu kalian jangan berantem ya."

"Iya mang, sekali lagi terimakasih."

Tinggal lah Uri dan pemuda tadi dalam suasana canggung, lebih tepatnya hanya dia sendiri yang merasa aneh karena masih belum berani menatap mata pemuda itu.

Saat Uri ingin berbicara tiba-tiba datang bapak-bapak tadi mendekati mereka. "Bapak mau ngapain?" Tanya Uri bingung melihat bapak itu berjongkok tepat di depan kaki pemuda itu.

"Saya tukang urut neng, kebetulan tadi ada minyak urut yang biasa saya pakai di motor jadi tadi saya ambil dulu." Jelas bapak itu sambil terlihat menggosokkan minyak pada kedua telapak tangan nya. "Kalo terkilir saya sudah biasa menanganinya."

"Tapi emang dia mau kakinya di urut?"

Tersadar ucapan Uri benar bapak itu meminta persetujuan. "Oh iya bapak sampe lupa, gimana nak mau di urut sama bapak? Tenang aja di jamin gak akan sakit."

KAIURI [] The RedThread [] ✓ (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang