"Sudah, tentang Seulgi, kami tentu saja meminta keterangannya, hanya saja Seulgi menyiapkan ruang meeting sebelum Yeri mengantar teh keruangan meeting jadi dia tidak tahu apa-apa." Jennie menghela nafasnya, dia menyenderkan tubuhnya lemah pada kursi, dalam hati dia menyangkal, lagipula tidak mungkin Seulgi melakukan hal seperti itu.
Ada beberapa staff di kantor yang cukup dekat dengan Jennie, salah satunya Seulgi, mereka berteman sudah sangat lama, sejak awal Jennie bekerja sebagai staff biasa.
Selain Seulgi, Jennie juga dekat dengan Chaeyoung, gadis berambut pirang itu satu tahun lebih muda dari Jennie, dan juga Irene, usianya satu tahun dibawah Limario, dia yang tertua diantara mereka, mereka berteman cukup baik.
Seharusnya ketiga orang ini bisa langsung Jennie coret dari daftar list orang yang mencurigakan, mereka sangat mendukung hubungan Jennie dan Limario, tidak mungkin mereka setega itu membunuh atasan mereka dengan meracuni Limario bukan?
"Dimana para staff berada sekarang?" Tanya Lisa, "mereka semua berada dirumah mereka masing-masing tapi aku sudah memerintahkan agar mereka siap di panggil untuk di investigasi kapanpun, aku mengatakan pada mereka agar tidak perlu takut, karena jika mereka takut, maka merekalah pelakunya." Jelas Chang Wook setelahnya.
"Selain Mina, ada beberapa orang yang memegang bagian dapur, apa kalian sudah menginvestigasi semuanya?" Tanya Lisa setelahnya.
"Hampir semua, tapi karena saat itu adalah jam makan siang, mereka semua sedang beristirahat, sepertinya pelaku memang mencari celah saat semua orang lengah untuk melakukan aksinya." Ucap Chang Wook setelahnya.
"Dari ketujuh teh yang ada disana, hanya milik Limario yang memiliki racun di dalamnya, apa mungkin ada staff yang tidak menyukai Limario dan menyimpan dendam?" Tanya Hyun Bin, Jennie menyipitkan matanya, mulai membuka memorinya apakah pernah ada staff yang sempat memiliki konflik dengan mendiang tunangannya.
"Tidak, Limario adalah orang yang sangat sabar, kakakku tidak pernah marah pada orang-orang di kantor, bahkan padaku yang kadang melawannya, dia tidak pernah marah padaku." Lisa menjawab dan Jennie langsung mengangguki ucapannya, itu fakta dan hal itu juga yang membuat Jennie sangat mencintai Limario.
"Kami akan melanjutkan penyelidikan kasusnya berdasarkan pernyataan yang kami terima, mungkin ini memerlukan waktu yang panjang jadi aku meminta kalian untuk bersabar." Ucap Chang Wook.
"Karena kita tidak memiliki rekaman CCTV apapun tentang kejadian hari itu di lantai enam, untuk lantai lain juga tidak ada yang mencurigakan, aku juga tidak menemukan barang bukti apapun, bahkan sidik jari yang terdapat di gelas Limario hanyalah sidik jari Limario sendiri." Lanjut pria berusia tiga puluh delapan itu.
Lisa yang mendengar itu menghela nafas panjang, sulit, ini akan menjadi perjalanan panjang untuk menemukan siapa dalang di balik semuanya, maling tidak akan mengaku begitu cepat bukan?
"Baiklah." Ucap Jennie, dia rasanya juga tidak sabar tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan bukan?
Hyun Bin dan Chang Wook bertukar pandang setelahnya, mereka kemudian mengangguk, "kalau begitu, kami akan melanjutkan pekerjaan kami." Hyun Bin berdiri, diikuti Chang Wook, keduanya kemudian keluar dari ruang meeting begitu saja.
"Apa menurutmu mereka membantu?" Tanya Lisa pada Jennie, gadis bermata kucing itu menggeleng setelahnya, "hem, cukup lambat, tapi tidak ada yang bisa kita lakukan sekarang, setidaknya mereka yang dapat membantu kita." Ucap Jennie, Lisa kemudian mengangkat kepalanya sambil menggerakkan kursi yang dia duduki ke kanan dan ke kiri.
"Yeri, Mina, Bambam, jika pelakunya diantara mereka bertiga, aku akan membunuhnya." Gumam Lisa, padahal ketiganya terlihat seperti orang baik-baik dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILLED LOVE - JENLISA [G×G]
FanfictionHal yang tidak pernah Jennie duga sebelumnya adalah tunangannya, Limario, terbunuh pada saat melakukan rapat di kantornya hanya karena meminum teh yang ternyata memiliki sianida di dalamnya. Jennie sangat terpukul dengan kejadian traumatik dalam hid...