KL - 5

4K 709 190
                                    

Jennie yang baru saja terbangun dari tidurnya langsung turun dari kasur dan membuka pintu begitu mendengar suara plastik dari luar kamar, meski dia tahu jika Lisa yang datang seperti hari-hari sebelumnya, tapi pagi ini, dia berhenti sebentar menatap punggung gadis jangkung yang tengah menggunakan blazer berwarna hitam itu.

Lisa mengikat rambutnya keatas pagi ini, dari belakang, leher mulus gadis jangkung itu terpampang nyata, Jennie menatapnya sebentar, entah kenapa postur tubuh Lisa mengingatkannya pada Limario.

Apalagi Lisa menggunakan pakaian kantor sekarang, Jennie baru mengingat jika perusahaan akan mulai beroperasi lagi hari ini dan mereka akan mulai bekerja, dan apa yang dipakai Lisa sekarang terlihat sama seperti apa yang Limario pakai sehari-hari.

"Hai, aku sudah menyiapkan sarapannya." Ucap Lisa dengan lembut, dia menoleh ke belakang dan itu membuat Jennie tersadar dari lamunannya, apa yang dia pikirkan barusan?

Jennie kemudian menghampiri Lisa dengan senyum tipisnya, setiap pagi, Emma selalu memasak untuknya, bahkan untuk makan siang dan makan malam malam juga sama, Lisa pasti mengantar makanan untuknya.

"Aku sedikit terlambat bangun, sepertinya aku akan mandi terlebih dahulu baru makan." Balas Jennie, dia hendak kembali ke kamarnya namun Lisa menahan lengannya.

"Makanlah selagi hangat, Mommy mengatakan ini makanan kesukaanmu." Balas Lisa, dia membawa bibimbap pagi ini.

"Hemm, baiklah." Jennie mengambil tempat untuk duduk di meja makannya dan menikmati makanannya, sedangkan Lisa, dia berjalan untuk membuka pintu balkon agar angin pagi masuk ke dalam unit apartemen.

Lisa mengedarkan pandangannya dan menatap bola lampu yang seharusnya tergantung di atasnya, "apa lampunya pecah?" Tanya Lisa begitu melihat bola lampu yang tinggal setengah disana.

"Ya, lampunya tiba-tiba pecah semalam, mungkin karena terlalu panas, aku selalu lupa mematikannya saat siang hari." Balas Jennie, Lisa kemudian kembali masuk dan mengambil tangga yang letaknya ada di ruang penyimpanan.

"Kau memiliki lampu baru?" Tanya Lisa, Jennie mengangguk, dia membuka laci meja dan mengambil satu bola lampu baru dari sana.

Jennie kemudian memberikan lampu pada Lisa ketika Lisa membuka tangga, dia naik begitu saja tanpa ragu dan Jennie sedikit bergidik ngeri, well, dia takut ketinggian!

"Kau bisa memberitahuku jika hal-hal seperti ini terjadi, aku akan membantumu." Ucap Lisa, dia duduk di puncak paling atas dan memperbaiki bola lampu dengan begitu mudahnya.

"Hemm, aku rencananya ingin memanggil orang tadi." Balas Jennie dan Lisa berdecak, "kau tidak perlu membayar orang untuk hal sesederhana ini." Balas Lisa, dia kemudian turun dan menepuk tangannya, cukup berdebu di atas sana.

Jennie hanya membalasnya dengan deheman, jika Limario masih bersama dengannya maka pria itulah yang akan mengerjakan hal-hal rumahan seperti ini.

"Jangan sungkan untuk meminta bantuan lain kali." Jennie mengangguk, dia kemudian menatap Lisa yang kini kembali membawa tangga masuk, dia membasahi bibirnya, tidak dapat dia pungkiri, kakak beradik Manoban itu memiliki hati yang sangat lembut.

•••

"Daddy, Mommy.." Jennie menghampiri Emma dan Marco, dia memeluk sepasang suami istri yang sudah seperti orang tuanya sendiri, mereka sudah berada di perusahaan sekarang, meski masih berada di lobby tapi Jennie tidak bisa menahan dirinya untuk memeluk keduanya.

"Kau baik-baik saja, sayang?" Lisa yang melihat reaksi ketiganya tersenyum tipis sambil meletakkan kedua tangannya di dalam saku celananya, Jennie di peluk oleh ibunya sekarang.

KILLED LOVE - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang