'Etranger, A Secret Hidden
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
Happy Reading!
Bughh
"??"
"Kenapa berhenti mendadak?" kejut ku, menepuk kesal bahu seorang pemuda yang berjalan di depanku.
Yah, siapa lagi? dia Jason, anak laki-laki yang ku tahu namanya sore tadi.
Kini— air muka nya tampak memandangi ku dengan sensi. Menelisik dari atas kepala hingga ujung kaki, terutama pada lutut ku yang masih di balut dengan kain seadanya.
"Saya ingin bertanya," ujarnya, tegas.
Membuat ku tertarik untuk menaikkan sebelah alis, "Oh, kamu nanya?"
"Ya, apa kaki mu masih sakit?"
Dari sudut matanya. Mungkin, sudah jelas jika lelaki itu tengah mengkhawatirkan lutut ku. Terlihat juga saat dia menatap ku dari atas hingga bawah, oh.. Apa dia khawatir?
"Maksudmu luka ini? tenang aja udah baikan kok, paling besok sembuh."
Mendengar jawaban ku, sontak saja Jason mengangguk, tersenyum lega dengan helaan nafas hangat.
"Baguslah,"
"Tapi, apa kau lelah?"
"Nggak juga sih, kenapa emang?'
"Kau diam saja sejak tadi, saya khawatir kau sakit."
Mendengar penuturan itu, aku hanya dapat tersenyum canggung. Menggelengkan kepala sembari mengibaskan tangan.
"Ish, ngapain kaya gitu. Aku tuh baik-baik aja, aku diam karena melamun."
"Hah?"
"Apa yang 'hah?"
"Maksudnya, kenapa melamun?"
Ditanyai seperti ku, jawaban ku hanya diam termangu. Entahlah, ada banyak hal yang berkecamuk di kepala ku. Dan secara tidak sadar, aku memang terdiam cukup lama sepanjang perjalanan.
Wajar saja kan Jason bertanya seperti itu, dia tentu saja kebingungan jika aku hanya diam mematung.
"Bukan apa-apa kok,"
"Kau serius?"
"Iya tidak ada, kembali lah berjalan! Aku ingin cepat sampai dan beristirahat."
Setelah mengusulkan titah, ku dorong pelan punggung tegap milik Jason, meminta nya untuk segera bergegas. Mengikuti perintah ku untuk menunjukkan jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔|| 'Etranger : A Secret Hidden
Fantasy[ Etranger- berasal dari bahasa Perancis yang bermakna orang asing. ] Ku tulis untuk nya... ❝ Untukmu, lelaki asing yang penuh kejutan. Yang bodoh dan buta aksara, yang monoton dan suka dengan panorama senja. Aku mencintaimu, meski dunia kita tak s...