2. Rencana

1K 77 1
                                    

***

"Yun... banguuunnn".

Entah apa yang membangunkanku di pagi hari seperti ini. Aku memaksakan untuk membuka mataku. Ternyata, Naomi.

"Apa?" Tanyaku.

"Apa? Lihat sekarang jam berapa!!" Kata Naomi sambil dia menunjukkan jam tangannya padaku.

"Sembilan" jawabku santai. Naomi menarik selimutku. Memaksaku untuk bangun.

"Mandi, Yun! Perempuan macam apa kamu jam segini baru bangun? Cepat ih bangunnnn" kata Naomi.

"Aduuhhhh. Iya aku bangun. Aku ngantuk, Nom" kataku.

"Ya tapi sekarang sudah jam 9" kata Naomi.

"Iyaiya aku mandi. Tunggu dibawah ada yang ingin kubicarakan" kataku. Aku meninggalkan Naomi. Aku menuju ke kamar mandi.

30 menit kemudian.

Aku menuju meja makan. Disana sudah ada Naomi, Ashiro, Yamato, dan Haruto.

"Perempuan tapi lama sekali mandinya" kata Yamato. Aku menaikkan alis. Menarik sudut bibirku.

"Biarlah. Urusi saja hidupmu. Jangan urusi hidup orang lain" kataku.

"Sinis banget" kata Yamato. Aku tertawa pelan. Aku mendekati mereka. Duduk disamping Naomi.

"Aku ingin bertanya, khususnya pada Naomi. Terowongan apa yang ada di dekat villa ini? Kenapa kita dilarang masuk ke dalamnya, bahkan melewatinya?" Tanyaku. Naomi terdiam.

(Naomi pov)

Yuina tau tentang terowongan itu? Aku pun tidak pernah melihat terowongan itu.

"Kau melihat terowongan itu?" Tanyaku.

"Ya. Saat aku ingin mendekat, tiba tiba ada seorang warga melarangku untuk mendekat. Ada apa dengan terowongan itu? Aku melihat ada anak kecil bermain disana" kata Yuina.

Jleb! Aku kaget. Anak kecil? Omg. Bahkan kata mama, terowongan itu sudah lama sekali tidak terpakai. Dan tidak ada seorang pun yang berani mendekatinya. Apalagi bermain disana. Dan katanya, terowongan itu angker. Apa yang sebenarnya dilihat Yuina?

"Aku tidak tau banyak soal itu" kataku.

"Kalian membicarakan apa, sih?" Tanya Yamato.

"Ya ampun, dari tadi gak ngerti?" Tanya Yuina. Yamato menggelengkan kepalanya.

"Jadi, kemarin saat aku jalan-jalan disekitar villa ini, aku menemukan sebuah terowongan. Memang, letak terowongan itu sedikit tertutup. Tidak terhubung langsung dengan jalanan yang biasa warga lewati. Saat aku melihat terowongan itu, ada beberapa anak kecil bermain disana. Saat aku ingin mendekat, seorang warga mencegahku untuk mendekat. Nah, sekarang aku ingin bertanya pada Naomi mengapa aku bisa dilarang mendekati terowongan itu?" Tanya Yuina. Aku menggigit bibir bawah. Katanya, terowongan itu rahasia warga sekitar sini. Tapi, Yuina sudah terlanjur mengetahuinya. Aku bingung harus memberitahukannya atau tidak. Tapi, aku juga tidak tau banyak soal terowongan itu.

"Aku akan memberitahu, tapi tidak sekarang. Lebih baik, sarapan dulu. Kalau terus bicara, kita akan telat sarapan" kataku. Yuina mendengus.

"Baiklah. Ittadakimasu" kata Yuina.

*ittadakimasu mengandung arti 'selamat makan' dalam bahasa jepang*

Aku, Yuina, Ashiro, Yamato, dan Haruto menyantap sarapan pagi. Apa pantas makan kali ini disebut sarapan pagi? Sedangkan sekarang sudah hampir jam 10. Bukan sarapan kalau seperti ini...

***

(Yuina pov)

Aku duduk menyendiri di halaman depan villa. Memperhatikan jalanan dan warga yang lewat.

Terowongan KiyotakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang