🍂4🍂

539 40 3
                                    

«»

"Namikaze Naruto, Jangan tidur di jam pelajaran!."

Kepala si cowo kuning digaplok buku yang udah digulung sama pak guru. Naruto gak juga bangun. Malahan dia sama sekali nggak keganggu.

"Nyet!." Shikamaru nendang kaki kursi Naruto tapi gak bangun-bangun juga. Cowo rambut nanas itu natap malas si cowo kumisan.

"Bangun gak lo?." Gaara udah ancang-ancang buat ngegaplok kepala Naruto lagi kalau aja dia gak bangun.

Mata birunya natap linglung penghuni kelas yang lagi natap dia. "Apaan?." Tanya sambil nguap lebar.

"Namikaze Naruto, sekarang kamu lari keliling lapangan lima kali karena tertidur di jam belajar." Titah pak guru yang jalan lebih dulu.

Naruto langsung nurunin bahu, "ngantuk banget gue." Lesunya.

Gaara yang duduk di samping bangku ngerutin jidat, "lo begadang apa gimana? Kayak nggak punya tulang aja."

"Iya juga sih. Lo juga nggak telat hari ini. Motor lo juga nggak keliatan." Ujar Shikamaru setuju.

Naruto ngedengus pelan, "motor gue disita si Mama. Jadinya gue berangkat bareng bokap." Ucapnya nggak minat, "gue baru tidur jam dua pagi, terus jam enamnya dibangunin lagi."

Shikamaru sama Gaara langsung terkekeh ngeliat Naruto yang putus asa banget. Ngeliatin bibir Naruto yang pecah, mereka udah ngerti kalau dia abis baku hantam.

"Naruto! Cepat laksanakan hukumanmu atau Bapak tambah lagi hukumannya?!."

Naruto langsung cabut ninggalin seisi kelas yang bersorak heboh. Jackpot, mereka jam kosong. Uhuy!

Naruto ngeliat lapangan segede gaban yang harus dikelilingi lima kali. Anjir, kayaknya abis lari dia bakalan tepar. Sebelum lari, Naruto ngelepas baju putihnya biar gak kebasahan.

Sedangkan disisi berbeda, Sasuke kembali cekrek-cekrek buat ngambil foto dokumentasi ekskul teater. Kali ini dia gak sendiri. Dia sama Karin, seksi dokumentasi kayak dia juga.

Dia kemarin izin soalnya.

Mereka ngelewatin koridor, ngambil jalan lebih cepat. Tapi onyx kelam Sasuke nggak sengaja ngeliat si sedeng kumisan lagi lari keliling lapangan.

"Naruto ngapain lari-lari?."

"Palingan hukuman karena telat." Seloroh Sasuke. Karin langsung menggeleng, "lo gak tau, Naruto gak telat hari ini. Soalnya di dianterin sama Papanya tadi."

Sasuke ngangguk pelan. Soalnya tadi dia gak sengaja denger gosipnya adek kelas yang ngomong kalo Naruto di anterin. Sasuke nggak tau kalau itu beneran.

"Gue denger-denger, Naruto lagi deket sama Shion, temen kelasnya." Ucap Karin sambil jalan.

"Bukannya dia emang gitu? Orangnya friendly, jadi nggak heran." Sasuke ngangkat bahu nggak heran.

"Kali ini serius, goblok. Mereka sering pulang bareng belakangan ini. Naruto juga katanya udah pernah ke rumah Shion."

Langkah Sasuke langsung berhenti lalu natap Karin. "Serius?."

"Iya." Cewe rambut merah itu ngangguk cepat, "gue sakit hati, dahal dia nggak pernah nebengin cewe termasuk gue, yang sepupunya ini."

Lah. Terus kemarin apa?

Sasuke ngebatin heran. Orang-orang sekolah nggak tau apa kalau si sedeng ngobencengin dia kemarin.

Anjirlah. Dia yang dibonceng kok Shion yang trending.

"Kapan, si kumisan nebengin Shion?." Tanya Sasuke. Berusaha b aja. Padahal jantungnya kayak mau meledak saking kagetnya.

Karin bergumam, "kalo nggak salah empat hari lewat. Naruto bahkan udah nganterin Shion pulang dua kali." Karin ngomong kayak ada dendam pribadi. Kesel dia.

Sasuke mencebikkan lidah. Orang-orang goblok apa gimana. Masa nebengin cewe dua kali udah dibilang serius aja.

Sasuke jadi ngebayangin, kalo dia pernah pelukan sama Naruto. Degem-degemnya bakalan ngamuk kali ya. Walaupun cuma karena mereka ngebut.

Gue masih unggul

Batinnya sombong. Diliat dari manapun, dia masih satu langkah di depan. Ngalahin Shion dan semua degemnya si sedeng.


"Gue mau tidur bentar. Bangunin gue kalo udah bel." Naruto ngomong sama nafasnya yang ngos-ngosan. Capek dia.

Dua jam lagi bel istirahat bakalan bunyi. Jadi daripada masuk kelas dan lanjut belajar, Naruto milih ngacir ke UKS buat tidur. Sumpah dia capek banget.

Shisui, cowo itu ngasih jempol. Ngomong-ngomong, Shisui itu Uchiha juga. Dia dokter magang di sini buat tiga bulan kedepan. Walaupun seorang Uchiha, dia ramah.

Nggak kayak si Nona Muda. Oh, Omong-omong soal Sasuke, Naruto nggak ngontak dia lagi abis nganterinnya pulang kemarin.

Kan jadi kangen.

Gak lama, pintu UKS dibuka. Cowo dengan rambut pink itu langsung duduk di sofa, sebelah Shisui. Terus ngambil gitar yang di sanderin di atas sofa. "Pinjem, Bang."

"Kamu bolos juga?." Shisui berentiin kegiatannya dari baca-baca bahan obat di tablet, cuma buat ngeliatin dua orang yang anteng itu.

Sakura ngasih cengiran, "nggak. Gue cuma numpang ngadem bentar." Jawabnya, "Naruto napa, Bang? Kayak orang sekarat aja."

"Abis dihukum katanya. Terus tidur disini. Badannya panas, jadi abis saya kasih obat demam." Balas Shisui terus ngeliatin Naruto yang udah tidur.

"Dia gak telat hari ini, Bang. Mungkin karena itu dia demam. Setan-setan di sekolah pada kaget." Receh Sakura ngebuat Shisui ikutan ketawa.

"Ngomong-ngomong kamu dari mana, Sakura?."

"Abis nolongin Hinata nganterin buku ke Perpus. Sumpah, temen kelasnya nggak ada adab. Buku sebanyak itu bisa-bisanya nggak ada yang bantuin bawa."

«»

Uhuy!

SakuHina cooming soon

STUPID LOVE UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang