16. Kutil Dajjal

1.2K 127 5
                                    

Helloo
Happy satnight Uncle & Onty

HellooHappy satnight Uncle & Onty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


16. Kutil Dajjal

Tidak ada orang tua, maka bebas untuk melakukan apa saja. Inilah yang terjadi dengan Piter dan Lava. Mereka diajak pesta barbeque hingga lewat batas jam mereka bermain. Ini sudah pukul sepuluh, harusnya mereka sudah tidur dari dua jam lalu.

Keduanya dicekoki susu berbagai rasa yang dituang pada gelas-gelas wine. Diajarkan berjoget diiringi musik kencang disertai lampu disko yang berkelap kelip. Lava dan Piter tampak bahagia. Mereka bersenang-senang melompat ke sana ke mari.

"Ciko bagi duo ... ciko bagi duo ... telusannya pitel ndak tao .... Ciko bagi duo ... ciko bagi duoo!!!" teriak Piter melompat-lompat. Dia yang me-request lagu tersebut karena sering mendengar susternya memutarnya di sebuah platform sosial media.

"Uncle .... kencengin!!!" teriak Lava seraya berjoget-joget.

Sebastian yang membawa alat DJ nya memutar sebuah tombol. Volume bertambah keras, sampai gelas-gelas di atas meja pun ikut bergetar.

"Nih Uncle ajarin joget lagi!!" pekik Zidan, menggoyangkan kepala, mengangkat tangan.

"Jelek, bagusan punya, Lav!!" teriak Lava, berjoget memutar.

"Pit udah minum susunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pit udah minum susunya. Nanti muntah!" seru Abian. Mengambil gelas yang sedang diteguk isinya oleh Piter. Hingga saat ini, dia yang masih waras dan terkesan cari aman dengan tidak mengajarkan apapun pada anak-anak. Padahal yang memiliki ide pesta ini adalah dia.

"Aus, Oom. Cape loh joget telus."

"Kalo cape berhenti dulu."

"Ndak bica. Muciknya bikin badan Pitel gelak."

"Bibit-bibit pakboy club nih," lontar Joko, menggandeng Piter ke tengah untuk berjoget kembali.

Ya sudah, apa boleh buat, sebelum mereka lelah, mereka tidak akan mau berhenti. Lima belas menit lalu Abian sudah mengajak mereka tidur, namun jawabannya adalah sebuah penolakan.

R U S U HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang