18. Jomblo

1.2K 135 7
                                    

Happy satnight gengs...
Ramein ya🤩

Ramein ya🤩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18. Jomblo

***

"Loh, Lav, kok bisa sampai sini?" tanya Bulan, mengeraskan suaranya. 

Bulan berlari kecil, menghampiri mobil mereka. Baru saja dia akan menerima uluran tangan Lava, Abian dengan cepat menarik bocah kecil itu dan menutup jendelanya kembali. Dia harus  briefing kedua bocah kecil itu lebih dulu. Semoga mereka tidak salah saat dijawab oleh Bulan nanti.

"Uncle, kenapa?!" kaget Lava, tubuhnya tersentak ke belakang, hampir menubruk Piter.

"Maaf ya, Lav, Uncle buru-buru. Pokoknya, nanti kalo Onty tanya kenapa bisa di sini, jawab kalau kalian yang mau. Jangan bilang kalo Uncle yang ikutin. Ngerti?"

Piter dan Lava menggeleng, saling pandang satu sama lain.

"Aduh," frustasi Abian menggaruk kepalanya. Pasalnya Bulan di luar sudah mengetuk kaca mobil terus menerus.

"Tadi kan Onty tanya sama, Lav, kenapa bisa sampai di sini. Nanti Lav atau Piter jawab. Aku masih mau ketemu Onty. Jadi aku ikutin Onty. Jangan bilang kalau Uncle yang ikutin."

"Ngerti kan. Sekarang turun, Onty udah bingung itu."

Abian membuka pintu dengan hanya memencet salah satu tombol di sisi kanannya. Lava yang berada paling dekat dengan pintu langsung melompat ke dalam gendongan Bulan. "Onty!!" panggilnya girang.

"Lav ... itu Onty Pitel!!!" kesal Piter, menghentakan kakinya, hampir menangis.

"Sini, Pit, Onty bisa gendong dua sekaligus. Jangan nangis, ya," ucap Bulan menggoyangkan tangannya menyuruh Piter mendekat. Sebelum bocah kecil itu digendong, Bulan lebih dulu menyeka matanya yang sudah basah, "bisa, kan. Udah, ya, jangan marah, jangan nangis. Oke."

Piter mengangguk. Mengeratkan pelukannya.

"Saya parkir dulu, ya," lontar Abian.

"Eh, iya, Kak. Masuk aja."

Bulan lebih dulu berjalan menuju teras. Memperhatikan Abian yang sedang memarkirkan mobil di salah satu sudut halaman rumahnya.

"Kok bisa sampe sini?" tanya Bulan sesaat setelah Abian keluar dari mobil dan tengah berjalan menghampiri ketiganya.

Abian hendak menjawab karena nyatanya Bulan bertanya padanya. Tapi justru perdebatan Piter dan Lava yang saling menunjuk seraya bergantian berseru 'Kamu' membuat gadis yang mulai merasa keberatan itu bingung sendiri.

"Loh, kenapa?" tanya Bulan.

"Kamu aja, Lav, yang jawab," lontar Piter menunjuk.

"Kamu aja, Pit, aku bingung."

"Apa sih, jawab apa?" tanya Bulan lagi, melembut.

Piter menghela napas, mengalah. "Aku macih mau ketemu Onty. Jadi aku ikutin Onty. Jangan bilang kalau Uncle yang ikutin," jawab Piter seketika membuat telinga Abian memerah. Benar kan, kalau jawaban mereka akan berakhir seperti apa. Ya, mempermalukan dirinya.

R U S U HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang