Lapisan yang menutupi atmosfer memiliki aura kecerahan ketika cahaya melewati dan mencapai permukaan bumi, 20 tahun kemudian. Matahari yang menemukan jalannya dari cakrawala ke puncak langit menghasilkan sinar yang jernih ke orang-orang. Menampilkan wajah mereka dengan pancaran yang indah, mata yang menyipit karena sikapnya yang berkilauan. Burung-burung terbang tinggi dengan semangat yang dapat membawa keberanian, bahkan bagi mereka yang terlantar untuk mencari perbaikan dalam hidupnya.
Langkah kaki dua orang yang sedang berjalan memenuhi koridor Rumah Sakit Gonjiam yang sepi meskipun hari masih siang. Bisikan kekaguman terdengar dari beberapa staf rumah sakit saat melihat seorang gadis berusia awal 20-an dengan penampilan hampir sempurna berjalan bersama direktur utama rumah sakit ini.
Mereka berdua tiba di depan ruangan yang masih tertutup rapat dan ada seorang perawat berdiri di samping menunggu mereka berdua datang.
"Dokter Shin, ini psikiater yang akan mendampingimu." kata direktur.
Sang gadis yang merupakan dokter baru di sana langsung menyapa, "Aku Elijah Shin, senang bertemu denganmu. Mohon bantuannya ya?"
Keduanya saling berjabat tangan dan memberikan senyuman ramah, berharap bisa bekerja sama dengan baik, setelah direktur mengucapkan selamat tinggal karena dia akan pergi ke rumah sakit lain. Sekarang hanya seorang suster dan Elijah yang masih berdiri di depan ruangan. Suster tersebut segera membuka kunci pintu ruangan yang akan menjadi tempat kerja Elijah.
Di dalamnya tertata sangat rapi, bersih, bahkan papan nama akriliknya di atas meja pun terpampang dengan jelas.
Elijah meluruskan mantel tipisnya lalu berjalan keluar ruangan diikuti oleh perawat di belakangnya. Entah kenapa, meski menemui pasien untuk psikoterapi dan konseling sudah menjadi makanan sehari-harinya, dia tetap saja gugup. Mungkin karena ini adalah hari pertamanya bekerja di tempat baru yang legendaris, dan dikenal cukup sulit untuk mendaftar sebagai dokter di sini.
Sambil berjalan, ia membaca data pasien sekitar 10 pasien remaja, 2 pasien lanjut usia dan 7 dewasa, hingga akhirnya sampai di halaman terakhir data pasien.
"Skizofrenia?" ia mengedipkan matanya karena baru pertama kali ini memiliki pasien gangguan jiwa yang sangat kompleks.
Elijah memulai psikoterapinya dengan berbicara dengan pasien pertamanya. Kamar pasien satu ke kamar pasien berikutnya mulai dikunjungi. Setelah pekerjaannya selesai, kegugupannya benar-benar hilang dan dia mulai bersantai. Ia sudah mendekati hampir 19 pasien untuk diterapi dan mengenalnya, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul empat sore.
Kini ia sampai di depan ruang pasien terakhir yang berada di pojok gedung rumah sakit ini. Matanya mengintip ke dalam ruangan melalui kaca bening kecil di tengah-tengah pintu. Terlihat seorang laki-laki paruh baya duduk di tepi ranjang keras sambil terus menggaruk salah satu bahunya yang memiliki bekas jahitan.
Di dalam sana terdapat papan tulis besar dengan banyak coretan rumus dan gambar yang tidak dipahami. Elijah takjub, namun dia ingat bagaimana dia membaca penjelasan penyakit sang pasien, sambil tersenyum dan masuk ke ruangan setelah mengetuknya.
Ia sudah berada di kamar, dan pasien laki-laki itu masih setia menggaruk salah satu bahunya. Sekilas, pria itu menoleh untuk menatapnya dan mengalihkan pandangannya kembali ke bawah, hanya untuk sepersekian detik, dia melihat ke depan lagi dengan tatapan bingung.
"Selamat sore, Pak." kata Elijah dengan ramah.
Pria itu berhenti melamun dan memiringkan kepalanya. Tanpa basa-basi Elijah duduk di sampingnya. Satu hal yang terlintas di benaknya adalah wajah pria itu memang tampan seperti yang dikatakan perawat tadi. Bisa dibilang kulitnya bersih dan terawat, seperti layaknya orang normal yang mengenakan pakaian pasien dan hendak melakukan adegan film di rumah sakit jiwa. Rambut hitam legamnya tebal dan sudah agak panjang, sementara poninya sudah mulai mengenai ke dua matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BELDAM
Fiksyen PeminatJaehyun terseret ke era 70-an. Yang mengejutkan, ternyata wajahnya mirip seperti sosok muda ayah pacarnya ⎯Jeffrey. Demi bertahan, dia menyamar sebagai Jeffrey. Namun, rencananya kacau sejak gadis pirang bernama Roseanne muncul. Apakah Jaehyun berha...