L
E
T
C
H
U
G
O
O
!
!"Pulang sekarang lo?" tanyanya kepada Winter yang sedang memasukkan parfumnya kedalam tas branded nya.
"Iya nih mau party bentar gue refreshing, gue udah muak banget sama Jake," Ucapnya sembari menatap temannya di seberang meja kantornya.
"Tapi Jake kayaknya niat bener ngajak nikah lo,"
"Terus maksud lo gue harus nikah sama dia yang ga punya apa apa gitu? tanpa kepastian gitu? no! never!" Ucap Winter menggebu-gebu.
"Terus lo bakal ninggalin dia gitu? dia udah usaha banget ngumpulin cuan buat nikahin lo, hargain kek,"
"Kalo lo mau, lo aja gih yang nikah sama Jake"
"Gue udah ada ya!" Winter merollingkan matanya lalu pergi begitu saja meninggalkan temannya yang mendengus sebal dibangku kantornya.
Suara sound memekakkan telinga menyambut pendengaran Winter, ia berjalan pelan sambil meliukkan badan rampingnya menuju pintu bar.
Kaki jenjang Winter tak sengaja terantuk batu menyebabkan badannya oleng,untung saja ditangkap oleh sosok tinggi yang sekarang menatap matanya lamat.
"Hati hati girl," si tinggi tersenyum.
"Ah, terimakasih," ucapnya lalu menjauhkan badannya dari dada pria tersebut.
Winter meneliti kakinya, tersadar akan high heels nya yang patah. Ia pasti akan kesusahan berjalan.
"Butuh bantuan?"
"Maaf high heels ku patah," suara Winter melembut, menatap netra pria itu seperti puppy yang kedinginan.
"Ayo kita beli baru untukmu, channel? gucci? balenciaga? atau apa?"
"Bolehkah aku memilih?" Winter berkedip menatap pria didepannya.
"Of course baby, anything for you," Ucapnya sambil mengembangkan senyumnya.
"Louis Vuitton, aku ingin itu,"
"Baiklah sayang mari kita beli," Winter tersenyum, ia merasa ia tertarik dengan pria ini.
"Jake yang malang, aku bosan denganmu, bolehkah aku mencintai pria ini? eoh?mengapa aku meminta izin? haha," Batinnya tersenyum licik
"Besok aku akan bawakan ini untuk Winter," gumamnya riang sembari menatap kalung yang baru ia beli tadi.
"Ah Winter........" Jake tersenyum, mendongakkan kepalanya ke langit langit rumahnya nya. Hendak saja Jake menutup matanya tapi handphonenya malah berdering dengan keras menggagalkan rencana tidurnya.
"Nomer siapa nih?"
"Halo?"
"Halo, ni benar Jake?"
"Betul, dengan siapa ya?"
"Ini aku Park Sunghoon, ayah Jungwon,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAWANG SINGA (SUNGJAKE) | REVISI
Fanfiction"daddy.....uwon mau baby cinga nya" pertemuan Sunghoon dan Jake bisa dibilang ketidak sengajaan karena kesalahan singa kecil yang terus menggigiti ujung celana yang Sunghoon kenakan "Ndak,Uwon mau punya mommy benelan uncle,maca temalin Uwon main boy...