Chapter's 17

745 89 8
                                    

HALLO!!!

YEYYY UPDATE LAGI!! SIAPA YANG UDAH NUNGGUIN?!

Yuk absen dulu disini, sebutkan makanan kesukaan kalian👉

Follow PRINCEWORLD_ supaya langsung dapat notifikasi update dan jadi pembaca pertama di  chapter terbaru VSTMN!(≡^∇^≡)

Komen di setiap paragraf nya untuk membantu menembus komentar dari chapter sebelumnya🤓

Soo good morning and happy reading, jangan lupa vote sebelum atau sesudah membaca yaw🦖🐾

Soo good morning and happy reading, jangan lupa vote sebelum atau sesudah membaca yaw🦖🐾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manusia itu munafik."—Zhaqeera Axylyn Ambarita

Hahaha! Axy ingin menangis rasanya. Bagaimana bisa, pacar nya yang ternyata berada di sekolah yang sama dengannya. Kini berselingkuh secara terang-terangan di depan matanya.

Sakit hati? Oh jelas tidak. Hanya saja, Axy merasa harga dirinya terinjak, karena berpacaran dengan lelaki tukang selingkuh. Yang sial nya pernah ia cintai.

"Gray?" Vanca melirik Rubby melalui ekor matanya. Kedua gadis yang berada di sebelah Axy, kini saling memandang. Seolah melakukan telepati.

Axy menggigit bibir bawahnya dengan tatapan mata yang tak pernah lepas dari dua manusia yang saling melempar canda, sembari bermesraan. Persis seperti orang kasmaran.

"I hate him!" Batin Axy bergejolak.

Mau bagaimana pun bibirnya berkata tidak apa-apa. Namun...

AH SIAL!

Betapa sialnya hari ini, untuk Axy. Harusnya sewaktu jam istirahat kedua berbunyi, ia menemani Livertia ke UKS. BUKAN MALAH BERJALAN MENUJU TAMAN BELAKANG SEKOLAH!

Sembari melihat gerak gerik Axy. Rubby menyenggol bahu Vanca dengan dagu yang naik turun seolah menunjuk Axy menggunakan dagunya.

Vanca yang fokus memakan cemilan keripik kentang pun mengikuti arah pandang Rubby. Senyum smrik muncul di wajahnya. Matanya berkilat licik dengan rasa ingin tau yang besar.

"Hey By," panggil Vanca tanpa mengalihkan tatapannya dari Axy yang mulai menghampiri Gray—Pacarnya.

"Mau bertaruh?" tanya Vanca dengan senyum cantik di wajahnya hingga membuat mata indahnya menyipit.

***

Di ruangan yang penuh dengan bau antiseptik, obat obatan itu. Seorang gadis berwajah pucat tengah berbaring di salah satu brankar dengan dua orang pria di masing masing sisinya.

VILLAIN : Saving The Main Character Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang