1. Keluh Kesah

212 27 52
                                    

Hii
Aku kembali, menurut kalian gimana nih dengan prolognya? Tertarik dengan ceritaku?

Selamat datang di chapter pertama cerita ini derss!!

Happy reading 🩶✨️

~ ~ ~ ~ ~

''▪︎,,'♡☆^♡☆°°°¤~ZarNas~¤°°°☆♡^☆♡',,▪︎''

~ ~ ~ ~ ~

Waktu menunjukkan pukul 04.45 dini hari, seorang gadis dengan daster hitam kesayangannya mulai terusik dengan suara bising alarm yang telah berbunyi sejak beberapa menit lalu dan mengusik tidurnya.

"Aaaa sepagi ini kenapa udah berisik banget sih?.."

"Tunggu sebentar lagi ya alarm, Zara masih ngantuk bangeet niih." Ucap gadis tersebut mematikan alarm tanpa membuka matanya.

Ya, gadis itu bernama Zara. Hanis Sastra Zara, anak kedua dari dua bersaudara. Putri dari salah satu aparat dan desainer di kotanya. Papanya bernama Madani Guntoro . Dan mamanya bernama Augustina Narisha.

'Tok tok tok' suara ketukan pintu terdengar.

"Dek! Za! Zara.. kamu belum bangun juga? Bangun Za! Subuhan dulu sanaa! Hari ini sekolah gak? Udah siang nih! Lama Abang tinggal ya." Teriak abang Zara yang bernama lengkap Arfiza Rayden Lanendra dari luar kamarnya.

"Heumm." Gumam Zara menyahuti dan masih memejamkan mata serta semakin erat memeluk boneka beruang kesayangannya.

"Ham hem ham hem! Bangun cepet! Keburu habis waktu subuhnya!" Kesal Rayden kembali mengetuk pintu yang terkunci itu.

"Oh atau mau abang aduin papa ya kamu susah bangun shalat?" Lanjutnya memberikan ancaman yang membuat Zara membuka mata dengan terpaksa.

"Iya iyaa, Zara udah bangun kok." Ucap Zara berusaha melawan rasa kantuknya.

Zara akhirnya bangun dan langsung menuju toilet untuk membersihkan diri serta berwudhu untuk melaksanakan shalat subuh yang sudah kesiangan itu dengan khusyuk.

- - - -

"Selamat pagi pa ma." Sapa Zara kepada kedua orang tuanya saat melangkah dengan antusias menuju ruang makan keluarga mereka.

"Pagiii." Sahut Narisha dan Madani bersamaan.

"Heh kamu gak lihat ada abang disini? Bagus banget abangnya udah ganteng gini gak disapa juga!" Protes Rayden pada adiknya.

"Eh ada orang yaa? maaf Zara ga liat." Sahut Zara seolah acuh.

"Idihh gak abang anter sekolah nanti ngambekk." Ucap Rayden meledek Zara.

"Hehe bercanda kali bang Fis, damai damai." Sahut Zara menunjukkan dua jarinya sambil tertawa.

"Bang Fis Bang Fis! Rayden napa? biar cakepan dikit gitu Za." Ujar Rayden tidak suka dengan panggilan dari adiknya itu membuat Zara tertawa.

"Udah-udah yuk makan dulu, nanti kesiangan kalian berangkatnya." Ucap Narisha menengahi.

"Zara tuh Ma." Sahut Rayden masih sibuk menyalahkan adiknya.

ZarNas (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang