suaera bel pulang pun berbunyi semua siswa berhamburan keluar sekolah, begitupun aku, Finley, dan Thiarra
"jajan ga?" tanya Finley kepada Aliesha dan Thiarra
"iya, gw pengen beli es krim" jawab Thiarra sambil mengagukan kepalanya.
Mereka bertiga pun jalan menuju tempat dimana es krim itu di beli, tempatnya tidak jauh hanya di sebelah sekolahaan. Thiarra dan Aliesha membeli es krim rasa nanas, sedanhkan Finley memilih ras coklat.
Mereka memakan es krim itu sambil berjalan menuju tempat Mereka menunggu Finley di jemput.
Sambil menunggu Aliesha mengobrol dengan dua temannya itu.
Sampai kita memberhentikan pembicaraan karna ada suara getaran dari hp Aliesha, ternyata yang meneleponnya adalah abangnya.bang lio
"halo bang?"
"dek pulang sendiri dulu ya"
Ucap Abangnya dari sebrang
"abang mau kemana?"
"mau main"
"terserah"
Aliesha langsung mematikan telephon itu karna kesal dengan abangnya yang lebih mementingkan main dari pada menjemputnya.
"kenapa Sha?" tanya Thiarra yang penasaran
"bang Lio"
"main" lanjut Aliesha
"ga anter pulang?" tanya Thiarra memastikan
Aliesha hanya mengangukan kepalaku sebagai jawaban.
Beberapa menit kemudian Finley sudah di jemput tinggal Aliesha dan Thiarra. Thiarra sering menunggu Aliesha dan Finley, Thiarra rumahnya dekat jadi tidak apa apa menunggu Finley atau Aliesha di jemput.Karna Aliesha tidak di antar abangnya jadi Aliesha memutuskan pulang dengan menaiki bus.
Aliesha dan Thiarra berjalan menuju halte bus kebetulan halte bus tidak jauh dari rumah Thiarra jadi Thiarra bisa menemani Aliesha menunggu bus.
Saat mereka berdua sudah dekat dengan halte bus, itu di depan gang rumah Thiarra.
Ada suara laki laki yang membuat mereka berdua menoleh.
"Aliesha" sapa anak laki laki itu, itu adalah Haiden
"hai" jawab Aliesha,
"ekhm, gw ga di anggep" sindir Thiarra pada Haiden yang hanya menyapa Aliesha saja.
"oh. Hai Thiarra"sapanya ramah dengan senyuman yang sangat manis, dan membuat matanya agak menyipit.
"kok belum pulang?Aliesha?" tanyanya
"belum" jawab Aliesha
"ga dijemput abangnya?" tanya nya lagi
Aliesha menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, lalu Haiden menawarkan Aliesha untuk pulang bersamanya, Aliesha sempat menolak tapi Haiden memaksanya ahirnya dia pulang dengan Haiden dan kebetulan rumah mereka searah.