3. AZZURI

4 1 0
                                    

Happy reading.

" Lo apain dia? Kok dia bisa sampai pingsan kayak gini?" Tanya Raka menatap tajam Rayyan yang kini berdiri di samping brankar, tempat Amy berbaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Lo apain dia? Kok dia bisa sampai pingsan kayak gini?" Tanya Raka menatap tajam Rayyan yang kini berdiri di samping brankar, tempat Amy berbaring.

" Nggak gw apa-apain"

" Dia pasti syok karena sikap kasar Lo tadi" Raka menggeser tubuh Rayyan lalu duduk di samping brankar.

Tak berselang lama, Amy bangun. Gadis itu melenguh pelan, dan mendapati Raka dan Rayyan ketika pertama kali ia membuka mata.

Dia menatap Rayyan begitu lekat, ada banyak pertanyaan yang timbul di benaknya untuk pria itu.

" Dulu, waktu sekolah di sini gw nggak pernah melihat cowok ini sama sekali. Gw tahu sama semua murid yang ada di sekolah ini tanpa terkecuali"_batinnya.

" Siapa dia sebenarnya?"

" Suatu saat Lo pasti bakalan tahu siapa gw sebenarnya~"

" Hah?" Cengonya tiba-tiba menatap aneh Rayyan dan sekitarnya.

" Kenapa?" Tanya Raka bingung.

" Gw tadi denger seseorang ngomong" jawab Amy sambil menoleh ke kanan dan kiri.

" Ngaco Lo, nggak ada yang ngomong dari tadi. Di UKS cuman ada kita bertiga"

" Gw denger jelas Ka, dia ngomong apa"

" Bangun pingsan Lo jadi makin gila, tidur aja lagi, nanti pulang sekolah gw samperin, kita pulang bareng"

" Nggak-nggak-nggak, Lo pulang sendiri aja, gw mau pergi ke suatu tempat"

" Kemana? Biar gw anterin."

" Nggak Lo nggak boleh tahu"

Raka menatap Amy dengan mata menyipit, tidak biasanya gadis ini merahasiakan sesuatu darinya.

" Awas Lo kalau pergi ke tempat yang berbahaya, kalau ada apa-apa kabarin nanti. Gw pergi ke kelas dulu"

Raka beranjak dan pamit pada Amy, pria itu menoleh ke arah Rayyan " Lo nggak ke kelas?"

" Duluan aja, gw mau ngomong sama dia bentar"

Setelah Raka menghilang dari balik pintu, Amy menodong Rayyan dengan pertanyaannya " Lo kan?!"

" Jangan kencang-kencang kalau ngomong" tegur Rayyan.

" Bodoh amat, mau telinga Lo berdarah kek, atau copot sekalian gw nggak perduli" sarkasnya.

Rayyan hanya bisa pasrah mendengar ucapan Amy yang jujur membuatnya sangat tertekan, telinganya bahkan sudah sangat berdengung sekarang.

" Sebenarnya gw ngapain sih di sini? Capek tahu harus ngulang sekolah lagi, ya walaupun seru, bisa kumpul bareng temen-temen"

" Tapikan nggak harus di waktu ini... Gw juga banyak kerjaan yang perlu gw kelarin, kalau mau gw mati ya udah mati aja, jangan lempar gw kesini"

" Ada apasih sama dunia ini? Gw itu orang yang sibuk, gw bukan orang yang tepat untuk berada di sini, Lo tahu itu" Rayyan menutup mulut Amy dengan tangannya, dia sudah begitu sabar dengan sikap gadis yang super cerewet di depannya ini.

AZZURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang