6. AZZURI

9 0 0
                                    

Happy reading.

Amy dan Rayyan kembali berjalan menyusuri hutan, melewati kota Werewolf dan pergi ke kota Vampir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amy dan Rayyan kembali berjalan menyusuri hutan, melewati kota Werewolf dan pergi ke kota Vampir.

" Ray, katanya pusaka keluarga Lo hilang kan?" Tanya Amy sambil memetik bunga dan memainkannya sembari ia berjalan.

" Bukan keluarga gw, tapi keluarga raga ini" jawab Rayyan sambil mengajak Amy beristirahat duduk di atas batu.

" Maksudnya?" Tanya Amy tak mengerti.

" Apa Lo juga salah satu korban kecelakaan di Jl.Mawar daerah Bandung yang nggak jauh dari sana ada hutan dan danau kecil?" Tanya Rayyan, menatap serius orang di depannya.

Amy mencoba mengingat kejadian itu lagi, setelah beberapa menit akhirnya dia bisa mengingatnya.
" Kok Lo bisa tahu sih?"

" Gw juga korban dari kecelakaan beruntun itu" jawab Rayyan sambil tersenyum tipis.

Amy menatapnya tak percaya, ia tidak menyangka bisa bertemu salah satu korban dari kecelakaan itu di dunia ini.

" Gw turut berbela sungkawa ya" ucap Amy prihatin sambil mengelus pundak pria itu menguatkan.

" Lo nggak sendiri kok tenang aja" lanjutnya menenangkan.

" Hmm. Makasih" Rayyan tersenyum, padahal Amy juga salah satu korban dari kecelakaan itu, tapi dia masih bisa menenangkan orang lain, sedangkan diri sendirinya tengah merasa gelisah. Gadis yang luar biasa.

Amy mengangguk, beberapa saat kemudian dia teringat akan ucapan Arnest dan kembali menatap Rayyan was-was.

" Lo nggak akan gigit gw kan?"

" Haha, tenang aja. Tubuh ini sepenuhnya bisa gw kendalikan, nggak sepenuhnya juga sih"

" Tuh kan, salah Lo sih. Ngapain ngajak gw ke sini"

" Katanya mau bantuin gw..."

" Gw mah baik, kalau orang minta tolong langsung gw tolongin kalau gw mampu" ucap Amy bercanda, memasang wajah kesalnya.

Rayyan hanya diam tak ingin menjawab ucapan Amy, dia sedikit merasa bersalah karena melibatkan gadis ini untuk urusannya.

" Udah, rasa bersalah Lo itu terlambat. Mending kita ke kota Lo aja, walaupun sedikit takut tapi gw butuh makan, perut gw udah keroncongan, begitu Lo sampai rumah Lo harus masakin gw makanan yang banyak dan enak" ujarnya tidak tahu diri.

Mereka kembali berjalan hingga tibalah di depan gerbang yang berwarna hitam menjulang tinggi, di sekitar gerbang itu terdapat bunga mawar merah yang menjalar, dan lentera di atasnya. Terlihat indah namun juga mengerikan.

Amy mempererat pegangannya pada tangan Rayyan, dia begitu takut melihat kelelawar berterbangan di atas langit yang gelap.

" Duh Ray, kayaknya gw mau pipis deh sanking takutnya"

AZZURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang