letter 13 (Jerman)

2.4K 184 154
                                    


Bbrrukkkkk


Pllaakkkk


Suara tamparan bergema di setiap sudut ruangan perpustakaan
Yaa sisi mendorong tubuh biwa cukup keras dan menamparnya
Dengan begitu kencang

Sisi tersadar saat biwa mengucapkan kalimat terakhir nya
Ia terasa tertarik ke atas permukaan
Dan di hadapkan dengan  kenyataan

Ia marah,, marah dengan biwa yang sudah mengambil first kiss nya
Dan marah kepada dirinya sendiri
Yang sudah merasa berkhianat

"Brengsek Lo biwa"
Sisi berteriak cukup keras dan membuat banyak  perhatian di sana

Biwa hanya mampuh meringis menyentuh pipinya dan telinganya terasa berdengung sangat keras
Tamparan sisi mampuh membuat gendang telinga nya terasa mau pecah

Setelah nya sisi berlari keluar perpus dengan tangis yang terdengar pilu
Biwa hanya mampuh memandang dengan mata berkaca-kaca

"Sisi"
Gumam biwa lantas menunduk

Sisi berlari melewati pintu perpustakaan
Namun saat bersamaan parsya melihatnya

"Sisi Lo kenapa"
Parsya melihat biwa yang terduduk di lantai
Parsya lantas berlari mengejar sisi

Saat parsya mengejar sisi
Parsya kehilangan jejak nya ntah mengapa sisi begitu cepat menghilang

Parsya pun kembali ke perpustakaan untuk memastikan jika biwa baik-baik saja

"Biw Lo gak apa-apa kan"
Parsya menyentuh pundak biwa
Parsya dapat merasakan jika itu bergetar

"Biw ada apa"
Panik parsya

"Sya gua gu-gua hiks hiks
Udah ngungkapin perasaan gua ke dia"
Biwa menatap parsya sedih dengan air matanya

"Biwwwwww"
Parsya menatap biwa tak percaya

"Maaf gua gak bisa kontrol
Hiks hiks hiks"
Biwa menangis sesegukan
Ntah mengapa ini terasa sakit dan takut yang sangat besar

Parsya pun yang tidak dapat melihat jika teman masa kecil nya itu bersedih
Lantas ia memeluk tubuh biwa

"Percaya lah semua akan baik-baik saja"
Parsya memeluk tubuh biwa dengan erat



                           ~~~~~~~




Taman kota

"Hiks hiks maaf
Maafin gua please"
Sisi berlutut di depan kotak surat
Dengan tangis yang terdengar senduh

"Lo pasti marah besar sama gua
Maafin gua (B) maaf"
Sisi tersedu-sedu mengingat pasti seseorang itu akan marah besar kepada nya

"Gua merasa gak pantas buat Lo (B)
Gua gak bisa jaga frist kiss gua buat lo
Gua minta maaf"
Sisi menundukkan kepalanya dengan tangis yang pilu

Semua terasa sunyi dan waktu berhenti
Angin pun menyapu dedaunan kering yang berhamburan
Sisi semakin menundukkan kepalanya saat ia merasa jika angin itu membelai rambutnya
Seakan berkata semua akan baik-baik saja



                         ~~~~~~~~




Kediaman biwa

Saat biwa turun dari mobil
Ia melihat jika ayah nya membawa tas besar
Itu cukup untuk membawa barang-barang yang banyak

Biwa perlahan mendekati ayahnya
Dengan hati yang tiba-tiba terasa sakit meski ia tak tau itu apa

"Biwa kamu udah pulang nak"
Ayah biwa membelai lembut wajah biwa

Letter (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang