part 14

133 76 174
                                        

Brakk!!
Pintu Rumah sakit pelita di buka secara kasar oleh arga, semua orang yang berada di dalam Rumah sakit  mengalihkan pandangannya kepada Arga, Arga  berlari menggendong Alexa dengan kondisi darah yang bercucuran di mana mana.

"SUSTERRR!!.... DOKTER!!, TOLONG" teriak Arga

Semua perawat yang sedang bertugas mengalihkan pandanganya, ta lama beberapa suster  menghampiri Arga dengan membawa brankar dan alat infus lainya "Astaghfirullah, ayo sus pindahkan pasien ini ke ruang tindak sekarang" ucap salah satu  dokter yang sedang bertugas.

"Xa!, Lo pasti kuat xa, Pliss jangan tinggalin gue" lirih Arga, Arga menggenggam tangan Alexa erat sambil berjalan membawa branker Alexa masuk ke dalam ruang IGD.

"Maaf, mas, sebaiknya mas tunggu di luar  terlebih dahulu, pasien mau di tindak lanjuti oleh dokter" ucap suster dan segera menutup pintu IGD.

"ARGHHHHHH" teriak Arga kencang serta mengacak rambut nya prustasi.

Dari arah luar Kenzo berlari menghampiri Arga yang sedang duduk di depan pintu IGD dengan tampilan yang terbilang berantakan,

"Ga gimana kondisi adek gue?!" Tanya Kenzo dengan napas tersengal senggal

Arga hanya menggeleng kan kepalanya menunduk, ta di sangka Arga sedang menangis mengkhawatirkan kondisi kekasih nya alexa yang saat ini sedang berjuang di ruang yang ber cat nuasa putih itu.

"Sampai sebegitu nya Lo sayang sama adek gue ga, gue harap Lo orang yang tepat buat adek gue" batin Kenzo

Krettttt....

Suara pintu terbuka dari arah IGD, semua orang langsung berdiri  dan menghampiri sang dokter.

"Bagaimana kondisi pacar saya dok" tanya Arga spontan

"Maaf, apakah di sini ada keluarga nya?"

"Saya dok, saya Kaka nya" ucap Kenzo

"Maap mas untuk saat ini kondisi Alexa bisa di bilang koma, karena beliau kekurangan banyak sekali darah, yang di akibatkan oleh tusukan yang cukup dalam, maka pasien atas nama Alexa segera membutuhkan darah dengan golongan A segera"  ucap dokter dengan satu tarikan napas

Duarrr.. bagaikan petir yang menyambar,jantung Arga berdegup lebih kencang,

"Dok apakah stok di rumah sakit ini masih ada?"

"kebetulan stok di rumah sakit kami kosong mas, tapi kami akan segera menghubungi pusat PMI maka dengan sangat memohon kami minta mas untuk membantu mencari golongan tersebut, karena pasien Alexa harus segera di tangani dengan segera!"ucap sang dokter dan segera pergi dari hadapan Kenzo dan yg lainya.

"Ya Allah Dee, kenapa ini semua harus terjadi ke Lo?, andai waktu bisa di ulang, gapapa, biar Abang aja yang gantiin posisi lo" ucap Kenzo getir

"Xaa.. maapin gue xaa.. ini semua gara gara gue, andai aja Lo ga kenal gue, mungkin Lo ga bakalan kaya gini" lirih Arga

Ucup beserta anak anak blackwhite yang mengerti situasi langsung berdiri menghampiri Arga dan Kenzo,

"Udah bro, ini bukan salah kalian, ini semua udah takdir Alexa hrus seperti ini, kita semua doain aja Alexa semoga cepet segera menemukan seseorang pendonor secepatnya" ucap afatar dan segera merangkul kedua sahabat nya.

"Gue harus buat perhitungan!" Guman Arga, mengepalkan kedua tangan nya, dan beranjak pergi dari rumah sakit.

"GA MAU KEMANA?" teriak afatar

Arga tidak memperdulikan teriakan afatar, Arga berniat untuk memberi perhitungan kepada anggota vrizolet,yang sudah berani mengusik ketenangan nya, darah di balas dengan darah.

••••

"Masak udah, beres beres udah,apa lagi ya?" Gumam bunda Alexa sambil berdiri melihat ke setiap sudut ruangan.

"Bundaa sayang bikinin ayah kopi dong" ucap sang ayah tersenyum genit bak seorang remaja yang sedang jatuh cinta.

Tari yang melihat tingkah suami nya merasa geli sendiri "apaan si yah,udah Nini Nini, aki aki bangkotan juga masih aja genit inget umurr, nanti kalo ada anak anak yang ada di ejek" ucap tari tertawa.

"Etsss kata siapa ayah belum tua tau, baru umur 45 tahun, lagian umur bunda juga baru 35 tahun kan, belum pantes di sebut aki Nini" ucap Janson tertawa,

"Yayayayaya, terserah ayah aja deh" ucap tari memutar bola matanya malas, "nih kopi nya udah siapp"

Janson yang melihat kopi buatan istirnya nya pun langsung menerima nya dan meminum nya secara perlahan menikamti setiap uyupan.

"Yah itu ga pake gula ga pahit?"

"Tapi maniss bangett ini" ucap Janson heran

"Masa sih?" Tanya tari heran "coba sini bunda nyicip" ucap tari, baru saja meneguh uyupan pertama Tari melepehkan kopi tersebut.

"Ih pahitt bangett yah,ngerjain bunda ya?!"

"AHAHAHAH, kamu ini siapa yang ngerjain si emang manis ini kopi" ucap Janson sambil meneguk kembali kopi tersebut,

"Mau tau ga bund, kenapa kopi nya bisa manis, padahal bunda bikinya pahit?" Tanya Janson

Tari yang mendengar pertanyaan suaminya sontak menggelengkan kepalanya heran.

"Karena....., Di depan ayah udah ada bunda, ngeliat senyum bunda aja udah maniss, ngapain di kasih gula lagi?" Gombal Janson tertawa.

"Dihh sinting, ga mempan gombalan nya" ucap tari tertawa

"Bunda mahh, orang mah kalo di gombalin salting, bunda ko malah ngatain ayah sinting" cemberut janson

"Udah ah jangan ngawurr, eh ko anak anak jam segini belum pada pulang ya?"khawatir tari

"Lah iya, bener tumben bangett, apalagi Alexa jam segini itu anak kemana?

"Astaghfirullah, bunda tadi lupa nyuruh Alexa buat ke supermarket ko belum pulang si jam segini udah mau magrib!" Cemas tari

"Coba ayah telpon dulu" ucap Janson dan segera membuka layar handphone nya.

"Gimana yah di angkat?"

"Cuman berdering aja"

"Ya Allah xa kamu ke mana si" khawatir tari "coba kamu telpon Kenzo, siapa tau lexa sama Kenzo" lanjutnya

"Bentar" ucap Janson dan segera menghubungi kenzo,

"Alhamdulillah di angkat, zo kamu sama Alexa?"

"Hallo yah, i-iya yah Alexa sama kenzoo tapi"

" Tapi kenapa zo!!"

"Maapin Kenzo yah, Kenzo ga jagain lexa dengan baik" ucap Kenzo di sebrang sana

"Apa maksud kamu Kenzo! Ngomong yang bener" tegas tari

"Le-lexa sekarang ada di rumah sakit yah, bund, dia kena tusukan anak anak geng vrizolet" ucap Kenzo dengan nada bergetar

Tari, dan juga Janson yang mendengar pernyataan barusan seketika hancurr, badan tari melemas untung saja Janson siap menangkap badan tari yang sudah jatuh pingsan.

"Bun bangun bund" ucap Janson menepuk nepuk pipi tari.

"Yah bunda kenapa yah!!"

"Bunda kamu pingsan, sekrang kasih tau ayah di rumah sakit mana Alexa di rawat!"

"Rumah sakit pelita yah"

Tut sambungan di matikan sepihak oleh janson

Janson meletakan tari di kursi panjang, dan mengoleskan minyak kayu putih ke bagian kening nya, "bund bangun Bun" ucap Janson

Beberapa menit berlalu, Tari yang baru sadar dari pingsan nya langsung menangis  di pelukan Janson.

"Ayoo yah, kita ke rumah sakit sekarang!"ucap parau tari

"Ayo bund, pelan pelan" ucap Janson dan segera pergi ke rumah sakit di mana Alexa di rawat.

••••
Allo guys jangan lupa vote and komen nya
Happy reading🤗
Tinggalkan jejak sebelum lanjut.

ARGA UNTUK LEXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang