Chapter 24 ( kerapuhan di balik keceriaan )

1 0 0
                                    

Assalamualaikum .

Aku aja yang buat cerita Felin kayak mau nangis ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀), oke gpp . Semangat buat kalian

Tandai aja kalo ada Typo .

HAPPY READING FRIENDS .
.
.
.
.
.
.

Felin , gadis itu menatap sedih sosok Daddy nya yang baru saja menampar pipi nya  , ia menatap Daddy nya yang ia  rindukan , ia kira , Daddy nya akan menyambut dengan pelukan hangat seperti hal nya anak anak lain , namun beda hal nya dengan Felin , ia memegang pipinya yang belum lama di tampar oleh Daddy-nya itu.

" Dad-dy" perlahan mata yang indah itu mengeluarkan air mata , air mata Felin mengalir deras .

" Hey , kau tak usah menangis , nilai mu saja tak cukup untuk memenuhi janji mu itu "  Daddy Robert mencengkeram erat dagu Felin , hingga Felin mendongak . Felin merasakan perih  di dagunya , ia juga merasakan sakit dan nyeri di bagian hatinya , ia terlalu berharap bahwa Daddy nya ini akan menyayangi nya ,

Felin tadi sudah memberikan selembar kertas yang berisi nilai nya pada ujian mingguan ini kepada Daddy , dan langsung di tampar oleh Daddy , karena nilai Felin yang hanya 84 .

" Kau tak menguntungkan , kenapa kau harus ku tampung hah! , Kau tak berguna !" Desis Daddy marah , ia menyentak kan tangan nya kasar , hingga Felin tersungkur di lantai yang dingin , ia menangis sejadi-jadinya . Felin , si gadis yang terlalu kuat itu , ia menahan isak kan nya, dengan membekap mulutnya .

" TAK USAH MENANGIS , SUDAH KU PERINGAT KAN !" Daddy menendang lutut Felin dengan kuat , hingga lutut Felin mengeluarkan darah.

" Auh , sa-kit " Felin memegangi lututnya yang berdarah , ia menatap lantai , ia tidak berani mendongak menatap mata sang ayah .

" Hey ! " Daddy berjongkok mensejajarkan tinggi nya dengan Felin yang terduduk dilantai .

Daddy Robert kembali berdiri , ia berjalan menuju depan rumah Felin .

Daddy Robert mengambil rotan yang ada di depan rumah Felin , ia tadi yang meletakkan nya di sana .

Felin sudah meringkuk takut ,

CTSS.
CTSS .

rotan itu di pukulkan ke kaki Felin , hingga membekas kemerahan hampir mengeluarkan darah .

" Dad-dy , sa-kit " lirih Felin , ia berusaha untuk melindungi bagian kepalanya .

Daddy nya tidak menghiraukan ucapan Felin , ia terus memukul Felin dengan rotan .

CTSSS.
CETSS.
CSTSS.

BUGHH.

Daddy memberikan pukulan yang keras pada bagian pipi kanan Felin , hingga Felin tergeletak tak berdaya .

" D-ad-dy " ucap nya dengan sisa tenaga nya .

" Kau sialan , seperti wanita itu , MENJIJIKKAN " teriak Daddy , ia segera keluar dari rumah Felin dengan membawa rotan nya .

Di dalam hati kecil Daddy , ia merasakan sakit , karena melihat putrinya terluka karena ulah nya , namun ia egois untuk mengatakan itu .

BRAKK.
Suara pintu di tutup dengan keras .

Keadaan Felin sangat lah mengenaskan  , baju yang lusuh , wajah nya memerah karena menangis  , pipi kanan nya lebam akibat pukulan Daddy , baju yang kusut , lutut yang berdarah , dan dengan kaki yang banyak pukulan rotan nya , hingga mengeluarkan darah .

Ia berusaha bangun namun , badannya terasa remuk , ia pasrah dengan ia tertidur di lantai tanpa alas .

Flashback off.

AELISA ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang