Chapter 35 ( pasar malam ).

0 2 0
                                    

Assalamualaikum.
Jangan lupa vote.
Komen nya juga !

Banyak typo ya !!
Tandai aja !.
HAPPY READING FRIENDS .
.
.
.
.
.
.
.

#maaf nih udah lama gak up . ( Kalo ada yang lupa alir cerita nya bisa membaca chapter sebelumnya) terimakasih 🙏

Berbeda dengan Elis . Di Malam Minggu ini Laura tengah bersiap siap untuk pergi dinner dengan keluarga Kenzie . Ia sekarang memakai jilbab pashmina berwarna abu abu , dress panjang berwarna putih dan ada hiasan nya berwarna abu abu . Laura terlihat sangat anggun dan elegan .

Laura mengambil tas selempang nya yang berada di atas meja belajarnya . Ia segera memakai high heels nya .

Laura menuruni tangga dengan sedikit menjinjing dress nya . Agar tidak terinjak oleh high heels yang ia pakai.

Sesampainya di bawah Laura menatap penampilan sang mama . Tak jauh berbeda Mama Herlin pun terlihat anggun dan elegan dengan dress berwarna peach yang melekat di tubuhnya dan jilbab berwarna putih .

" Mama " pekik Laura . Ia segera menghampiri sang mama . Dengan cepat ia berlari ke arah sang mama Herlin .

Mama Herlin menoleh .
" Jangan lari Ara " peringat Mama Herlin .

Laura hanya menampilkan cengiran khas nya .
" Ayo . Taksi nya udah nunggu di depan tuh "
Memang , Laura dan Mama nya menaiki Taksi untuk ke restoran nya . Sebenarnya tadi mau di antar pak Sarta , pak sarta itu supir pribadi keluarga Laura .

Tapi Pak Sarta tidak bisa , karena keluarga nya mendapat musibah jika ibu pak Sarta meninggal . Jadi Pak Sarta pulang dari rumah Laura .

Hanya berselang 15 menitan , Laura dan sang Mama sampai di Restoran yang di tentukan oleh Ayahnya  Kenzie , Restoran Bambu indah .

Restoran ini masih ada kesan tradisional nya . Dan terlihat lebih  elegan.

Laura dan Mama Herlin memasuki restoran itu .
Langsung saja langkah mereka ke arah ruang VVIP , karena  Ayah nya Kenzie tadi WhatsApp Mama Herlin . Bahwa ruangan mereka ada di ruang VVIP .

Di depan pintu yang berwarna coklat itu berdiri lah dua orang perempuan yang tengah bingung .
" Ma , om Indra tadi gak ngasih password nya ? " Tanya Laura kepada sang Mama yang tengah mengotak atik ponsel nya . Seperti ingin menghubungi seseorang .

Memasuki ruang VVIP ini membutuhkan password nya , namun Laura dan Mama Herlin tadi lupa tidak meminta password nya kepada mbk mbk kasir , atau pun Ayah nya Kenzie .

Ceklek .

Pintu berwarna coklat itu terbuka , menampilkan seorang paruh baya yang masih terlihat gagah di usia nya yang sudah tidak muda lagi , pria itu menatap kedua perempuan yang akan menjadi bagian anggota keluarga nya .

Laura dan Mama Herlin belum mengetahui jika pintu nya telah terbuka dan ada seseorang di sana , karena posisi Laura dan Mama Herlin yang memunggungi pintu .

Tak .

Softcase  Ponsel yang sadari tadi Laura genggam meluncur begitu saja ke lantai . Untung nya tidak dengan ponsel nya . Hanya Softcase nya saja  . Karena Laura dari tadi memainkan benda lentur itu .

Laura menunduk , lalu mengambil benda itu .
Ia mendongak , mata indah nya bertemu dengan mata seseorang yang menatap nya dengan lembut tapi tatapan nya tajam .

" O-m " Laura langsung bangkit dari jongkoknya dan beralih menyalimi Om Indra .
" Sudah lama di sini nya , saya kira kamu dan ibumu belum datang " Om Indra mengusap kepala Laura yang terbalut hijab  .

Deg .

' Ara jadi kangen papa'

Laura mengubah raut wajahnya menjadi gembira .
" Engga om , beberapa menitan yang lalu mungkin . Hehe " Laura terkekeh .
Om Indra hanya tersenyum menanggapi ucapan Laura . Ia sudah sangat bersyukur karena Laura sudah mau berbicara dengan nya .

AELISA ( Slow Update )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang