🌺 III 🌺

1.9K 221 15
                                    

Setelah berurusan dengan Damon, Helga merasa lebih nyaman dan lega. Dia telah kembali ke kamar dan duduk di ranjang.

Sesaat sebelum Damon pergi, dia mengirim Helga ke ranjang.

Pada saat ini Helga kembali bosan. Meskipun Damon, kembali lebih awal ia kini berada di ruang kerjanya. Tentu saja dengan banyaknya tumpukan berkas.

Helga menghela nafas. Dia perlahan bangkit meninggalkan kamar.

Liam baru saja menyelesaikan pekerjaan yang di tinggalkan tuan nya di kantor. Ia pergi ke mansion untuk menyampaikan satu hal tetapi saat dirinya melihat sosok wanita muda cantik, dia segera menunduk.

Helga memiringkan kepalanya, saat melihat Liam di hadapan nya dia kemudian bertanya, " Tuan Liam ingin ke mana? "

" Ah, nona Helga saya hendak melaporkan pekerjaan pada tuan Damon. " Balas Liam tanpa menatap Helga.

'Mengapa semua orang menatapku seolah aku hantu. Lihat! Tubuhnya bergetar. Bung, aku tidak akan memakanmu. '

Melalui pemahaman Helga, dia mulai penasaran. Langkahnya mendekat dan hendak menggapai Liam tetapi pria itu mundur.

Helga mengamati Liam sekali lagi. Jarak antara dirinya dengan Liam setidaknya 60 cm. Berpikir bahwa Liam tidak menyukai kehadiran nya Helga mengerutkan bibirnya.

"Apa aku menyeramkan? " Liam menggeleng. Tentu saja Helga adalah seorang peri. Siapa yang tidak terpesona oleh pesona nya? Hanya orang gila!

Liam memiliki situasi nya sendiri. Helga kembali bertanya, " Lalu, mengapa kau menjauh? "

"Itu... " Mendengar bahwa nada Helga tidak senang, Liam menjadi lebih gemetar.

Baru saja Liam ingin mendongak, tatapan nya kini justru terkunci dengan netra hitam milik seseorang di atas. Aura menyeramkan datang menghantam tubuhnya. Keringat mengalir deras. Kali ini ia tidak tahu kelanjutan nasibnya.

'Nona Helga, aku mohon menjauh! '

Liam hanya bisa berdoa dan perlahan mundur tetapi suara Helga menginterupsi nya. "Jangan bergerak! "

Baiklah, kini ia merasa bahwa ini akhir hayatnya. Bagaimana tidak, siapa yang harus ia patuhi. Selama ini Tuan Damon selalu mengingatkan nya untuk mematuhi perintah Helga tetapi kali ini dia berada di tengah - tengah.

Merasa bahwa Liam dalam keanehan yang berbahaya, Helga menjadi bingung. Dia tidak melakukan kesalahan bukan?

"Kau sakit? " Helga hendak menggapai dahi Liam. Lagi, pria itu mundur. Ia telah memutuskan pilihan nya.

"Humpp! " Helga mendengus. " Hey apa salahnya aku mendekat. Kau lupa siapa aku? " Liam menggeleng. Ia tentu tahu siapa Helga. Dia adalah nyonya rumah yang berkuasa.

"Nah apa salahnya aku menyentuhmu? Kau adalah seseorang yang bekerja pada suami ku. Lalu aku juga sama dalam tiga hari aku akan bekerja dan kita akan menjadi rekan bukan? Aku ingin merawat mu apa itu salah. Sebagai seorang asisten di sisi tuan kau harus berenergi dan harus bisa melindungi tuanmu. Dan ya! Tuanmu itu suami ku. Jadi saat aku tidak ada kau adalah sebagai ganti. " Kata - kata Helga seolah dirinya seorang ketua di tim yang memarahi anggotanya.

Liam merasa lebih terbebani. 'Nona... Bahkan sebelum kau datang aku sudah menjadi asisten yang terbaik untuk Tuan Damon. '

Di sisi lain, Damon masih diam dan tidak bergerak pada posisinya.

Sudut bibirnya sedikit tertarik saat dirinya mendengar kalimat yang di lontarkan Helga untuknya.

'Suami? '

MR. XAVIER, I WILL NOT RUN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang