Chapter 8

32 3 0
                                    

Matanya yang merah menyala.
Kemarahan yang mengelilingi seluruh tubuhnya.
Kulitnya mulai di jalarkan sebuah cahaya hitam yang membuat setengah tubuhnya seperti sebuah boneka yang telah hancur karena di lempar.

GROAAARRR!!
SYUT!

Serangan mulai dilontarkan seperti meteor yang jatuh dari langit namun serangan itu berhasil di tangkisnya dengan sekali tebas pedangnya.
(Name) melompat tinggi mengayunkan pedangnya ke kulit monster yang keras.

Melompat mundur dan maju sekali lagi membuat sebagian kulit monster itu terkelupas.

ROAAAARRR!!

Monster mulai berteriak kesakitan.
Kesempatan.
Kakinya.
Ia mendorong tubuhnya dengan kakinya.

SRASSHH!

Darah mulai bermuncratan kemana² monster itu terjatuh sampai² kepalanya terbentur dengan bagian runcing gunung.

ROAARRR!!!

(Name) menginjakkan kakinya ke permukaan monster itu tumbang dan tidak bisa berdiri lagi.
Matanya kembali berubah lalu angin di Dragonspine tiba² berhembus dengan sangat pelan (Name) pun ikutan tumbang.

Matanya mulai rabun dan mulai tertutup disaat bersamaan ia merasa tangannya dipegang seseorang.

~☆~

Monstadt...
Mata kuning itu perlahan mulai terbuka sedikit demi sedikit penglihatannya kembali dan melihat atap yg sangat asing.

"Boo!"

PLAK!

"Aaaaaakkh pipikuuuuu!!!"
Xiao reflek menampar pemuda kepang 2 bersurai hitam dengan gradasi biru di ujung rambutnya ia meringkuk memegang pipi yang di tampar oleh Xiao.

"Astaga...ternyata kau Venti.."

"Pipiku sakit tau!nggak ada rasa maafnya sama sekali!!"teriak Venti

Xiao melihat kesana-kemari mencari sesuatu.

"Tenang saja dia ada bersama Barbara!"kata Venti sambil menunjukkan jempolnya.

Xiao menghela nafas lega ia pikir ia di pindahkan ke tempat aman tapi (Name) di tinggalkan.

"Yang lain?"tanya Xiao.

"Yang lain juga selamat hewan serigala itupun selamat sampai² pihak medis kebigungan seperti ini "bagaimana bisa serigala ini selamat!" "sepertinya ini bukan serigala!" " kata Venti sambil membuat gerakan² dan wajah yang aneh.

Xiao sedikit menghela nafasnya.
Setidaknya semua selamat walaupun sekarat.

"Ah aku pergi dulu mau melihat persiapan festival windblumenyaa!"

Venti keluar melalui jendela.
Xiao hanya menatap datar.
Memang sudah kebiasaan dia keluar dari tempat yang tinggi.

Meanwhile..

"Akkkhh toloongg!!"

"Paimoonn!aku juga mau bergelantungan seperti itu!!"

(Name) berteriak ke arah Paimon yang entah bagaimana bisa kena jebakan padahal dia terbang.
Semua itu berawal Paimon ingin jalan-jalan lalu (Name) ikut dengan Paimon.

"Sebelum itu bantu Paimon dulu doong!"

(Name) membantu Paimon dengan memotong tali yang mengikat kaki Paimon dan akhirnya paimon pun terlepas.

You're My Queen {Xiao x Readers} fanfic genshin impactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang