HAIIII! Apa kabar kalian? Gimana ni harinya? seru ga??
Sebelum baca jangan lupa vote yaaa! Thankyou guyss
*****
Sesuai janji Abim, kini Kalea sedang berada dirumah mewah milik Abim dan Adhika. Mereka sedang sibuk dengan buku buku dan alat tulis lainnya dihadapannya itu.
"Duh, kak. Pelan-pelan bisa ga sih? Gue pusing ih!" omel Kalea, jujur saja ia sama sekali tidak paham dengan kata-kata Abim.
Abim menggelengkan kepalanya heran. Padahal sedari tadi ia sudah menjelaskan pelajaran itu berkali-kali. "Kalea, ini gue udah pelan. Harus gimana lagi gue jelasinnya? Hm? Jangan-jangan dari tadi gue jelasin panjang lebar, lo ga dengerin ya?"
Kalea menaruh kepalanya dilipatan tangan yang sedang ia letakan diatas meja. "Gue dengerin, kak. Tapi tetep aja ga masuk masuk ke otak gue!"
Abim yang melihat itu hanya bisa menghela nafas kasar. Tangannya perlahan mengelus lembut rambut Kalea. "Ya udah, gapapa. Gue jelasin lagi ya?"
Kalea mengangkat kepalanya, menatap Abim lalu mengangguk. "Iya, tapi pelan pelan ya, kak."
Abim mengangguk, lalu tanpa banyak bicara lagi, ia langsung menjelaskannya kepada Kalea. "Nih kan, soalnya kan 'Di antara organ sel dibawah ini yang bukan merupakan struktur dasar dari seluruh sel adalah' titik titik, kan? Terus opsinya kan ada lima, kan? Yang 'A' Retikulum Endoplasma, yang 'B' Sitosol, yang 'C' Ribosom, yang 'D' Membran Sel, trus yang 'E' Materi Genetik, kan? Nah jawabannya itu A. Retikulum Endoplasma tau ga kenapa jawabannya 'A'?" tanya Abim. Kalea yang sedang memperhatikan soal itu hanya menggeleng tak paham.
"Ngga, emang kenapa?" tanya balik Kalea.
"Jadi sebelum lo jawab soal ini lo tu harus tau kalau sel harus memenuhi komponen-komponen dasar, sehingga dia bisa disebut sebagai sel." jelas Abim. "Nah, adanya Materi Genetik adalah DNA dan RNA. DNA dan RNA itu, keduanya terbentuk dari asam nukleat. Fungsinya, sebagai unit hereditas atau unit pewarisan sifat. Informasi yang diturunkan dari materi genetik adalah instruksi pembuatan protein yang bakal digunain sebagai mesin molekuler. Trus, Ribosom. Ribosom itu berfungsi untuk membaca materi genetik, menerjemahkan kode, dan kode yang udah diterjemahin bakal digunain buat ngerakit protein. Trus, Membran Sel. Membran Sel itu adalah materi yang ada dalam sel yang terjadi fosfolipid, fungsinya buat memisahkan ruang internal sel dengan lingkungan eksternal. Sedangkan Sitosol atau Sitoplasma itu ada di bagian dalam. Sitosol atau Sitoplasma itu adalah cairan yang ada di dalam sel yang terdiri dari air dan zat terlarut. Jadi, yang bukan merupakan struktur dasar dari seluruh sel itu adalah Retikulum Endoplasma." jelas Abim. "Gimana? Paham ga sekarang?"
"OH! Iya iya, paham!"
"Nah, ya udah. Karena udah paham, jadi kita lanjut ke soal selanjutnya."
"Udah ah, Kak. Gue cape, nanti aja lagi," ujar Kalea.
"Tanggung ini, dua soal lagi," balas Abim. Ia sibuk membolak balik buku paket yang cukup tebal itu.
Kalea menghela nafas kasar. "Udah ah, gue laper, Kak. Beliin makan dong hehe," cengir Kalea. Ia menatap Abim penuh harap.
Abim yang melihat itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Padahal gadis itu baru saja menghabiskan satu kotak martabak dan dua kotak susu karamel. "Astaga, Kalea. Lo belum kenyang tadi makan satu kotak martabak sama dua kotak susu? Gue yang liat aja reflek kenyang."
"Ish, Kak. Ayolah, gue laper banget ini," rengek Kalea. "Lo emang mau ngeliat gue kelaperan, trus mati? Ngga kan? Makannya beliin gue makan," lanjut, Kalea. Ia memegang tangan Abim dan menarik-nariknya, berharap Abim mau menuruti kemauannya.
"Hadeh, ya udah, ayo. Mau makan apa, emang?" Abim mengambil hoodie nya yang tadi ia letakan diatas sofa.
"Eum, apa, ya? OH! Gue mau bakso beranak mercon, trus ditambah ceker!" balas Kalea.
"Dih, sok kuat lo! Awas aja sampe ga abis, gue jitak pala lo ya," ucap Abim yang kini sudah bersiap dengan kunci motor ditangannya.
"Kalo ga abis kan ada lo, entar lo aja yang abisin," ujar Kalea.
"Yeu, enak aja lo! Makan sendiri!"
Setelah peributan itu, mereka langsung berjalan keluar. Tetapi, saat mereka sudah berada di teras rumah, mereka melihat Adhika yang baru saja turun dari motornya.
Melihat itu, Adhika bingung sendiri. Mengapa Kalea berada disini? Bersama Kakak tirinya? Pertanyaan-pertanyaan itu bersarang di otaknya, namun, ia enggan bertanya. Perlahan Adhika berjalan memasuki rumah mewah itu.
"Hai, Dik!" sapa Kalea saat mereka berpapasan. Adhika mendengar itu, tetapi ia menulikan pendengarannya. Ia hanya menatap Kalea sekilas, lalu pergi dari hadapan Kalea dan Abim.
Melihat itu, Kalea menatap Abim yang juga menatapnya. "Udah, gapapa. Biarin aja, nanti juga baik sendiri," ucap Abim, ia berusaha menghibur Kalea. Karena yang ia tau, Kalea sangat menyukai Adhika.
"Huft, iya deh. Ya udah, ayo!" ajak Kalea.
*****
Hayyoo, Adhika nya ngambek hayyoo, hahaha.
Gimana chapter kali ini? Maaf ya kalo misal jawabannya ada yang salah, atau kurang jelas. Sejujurnya aku ga begitu paham sama soal biologi kelas 11, huhu.
Tapi gapapa deh, kalo misalnya ada yang salah bisa tolong dikoreksi yaaa, biar lebih tau juga akunya. Udah ya, sampe segini dulu, BABAY!
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIDAD
Non-FictionCerita ini menceritakan tiga geng motor besar yang saling membenci satu sama lain. Tiga geng itu sering kali mengadu kekuatan. Bahkan, bukan hanya kekuatan kadang juga mereka melakukan balapan dan tantangan seru lainnya. Siapa sangka tiba tiba merek...