15

424 51 1
                                    

Warning!! ⚠️
16+

LO♡ER

"Ayah ada tugas buat kamu" ujar seorang pria paruh baya kepada anaknya yang baru saja memasuki ruangan nya.

"Apa itu?" Tanya putranya.

"Ayah harap kau bisa menemukan putri satu-satunya dari Hwang Minhyuk" ujarnya yang membuat putranya mengerutkan keningnya.

"Putri Hwang Minhyuk? Apa hubungannya dengan keluarga Choi?"

"Selama ini kau tau sendiri, Hwang Minhyuk orang kepercayaan Choi Minho. Dan bisa saja putrinya mengetahui berkas-berkas milik Choi Minho yang masih disimpan oleh Hwang Minhyuk"

"Bukankah bisa saja berkas-berkas milik Choi Minho, disimpan oleh Yeonjun?" ujar putranya.

"Mungkin ucapan mu ada benarnya, namun ayah ingin kau menemukannya lalu menjadikannya teman dekat, lalu lanjutkan dengan rencana berikutnya" ujar pria itu sembari tersenyum miring.

"Rencana selanjutnya?"

"Bunuh dia, karena dari dulu ayah sangat membenci keluarganya dan ayah dengar kalau gadis itu berarti bagi tuan muda Choi" jelas pria paruh baya itu.

"Jadi Yeonjun tau tentang gadis itu? Bagaimana bisa?"

"Ayah dulu pernah mendengar percakapan antara Minho dan juga Minhyuk, kalau Minhyuk meminta kepada Minho untuk menjaga keamanan putrinya dan Minho mempercayakan tuan muda Choi itu untuk menjaganya"

"Ayah harap kau bisa diandalkan"

Lelaki itu tampak terdiam lalu menganggukkan kepalanya singkat.

"Akan saya usahakan ayah"

~~~

Night, 09.34 PM

Lyora sedang mengerjakan tugasnya di kamarnya, karena mulai sekarang ia harus tinggal bersama Yeonjun di mansion nya. Bukan karena apa-apa, hanya saja untuk berjaga-jaga agar dirinya tetap aman.

"Susah banget sih ya ampun, pengen gue bakar rasanya" keluhnya karena sedang mengerjakan tugas fisika yang membuatnya harus berpikir ulang.

"Nih otak gak bisa di ajak mikir ishh, makan dulu deh" ujarnya kepada dirinya sendiri. Lalu Lyora beranjak pergi keluar kamar dan pergi ke dapur untuk membuat seporsi mie instan.

Sedangkan ditempat lain, seseorang tengah bersenang-senang. Dia adalah Yeonjun dan juga ketiga siswi yang mengganggu Lyora tempo hari lalu.

Ketiganya masih di ikat disebuah kursi, dan sekarang mereka tengah berada di sebuah halaman sebuah gedung tua yang tak terpakai. Yeonjun menyuruh paman kim agar memindahkan mereka bertiga kesini.

"T-tuan muda Choi gue mohon l-lepasin..." Lirih Sena yang diangguki Jiyeon dan Sooyoung.

Sungguh keadaan mereka sangat berantakan, dan di HYBE SCHOOL mereka dikabarkan menghilangkan selama beberapa hari setelah insiden membully Lyora.

"Lepaskan kalian semua? Padahal permainan baru saja akan di mulai" ujar Yeonjun sembari mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya.

Yeonjun berjalan memutari kursi yang mereka duduki secara perlahan dan itu membuat mereka was-was.

"Sebenarnya sudah lama saya ingin memberi pelajaran kepada kalian bertiga" ujar Yeonjun.

"Hanya saja waktunya yang tidak tepat, lagipula saya juga ingin menghabiskan waktu dengan gadis saya" lanjutnya.

"Dan gadis yang kalian ganggu beberapa hari lalu, Lyora. She is mine"

"L-lyora?"

"Kami minta maaf tuan muda Choi hiks.. kami menyesalinya hiks.." ujar Jiyeon.

"M-maafkan kami.."

"Baguslah kalau kalian menyesal, namun tetap saja kalian akan menerima akibatnya"

"Karena hama seperti kalian pantas dimusnahkan"

Langkah Yeonjun berhenti di depan Jiyeon yang terlihat ketakutan dan itu membuatnya tersenyum miring.

"Ada kata-kata terakhir Jiyeon?" Tanya Yeonjun namun Jiyeon hanya diam dan keringat membasahi tubuhnya karena gemetar ketakutan.

"Tidak mau berbicara ya?"

Dor!! Dor!! Dor!!

Peluru itu melesat tepat di kepala Jiyeon dan membuat kedua temannya berteriak.

"Jiyeon!!!"

Yeonjun hanya terkekeh kecil lalu kembali menarik pelatuknya dan mengarahkan nya ke arah dua teman Jiyeon.

"Say goodbye to world, bitch !!"

Dor!! Dor!! Dor!!

Hilang sudah nyawa mereka bertiga, lalu Yeonjun beralih mengambil pisaunya dan mendekat kearah Jiyeon yang sudah tak bernyawa itu, kemudian memotong semua jari tangannya dan mengumpulkan nya menjadi satu.

Tak lupa dengan jari tangan kedua teman Jiyeon yang juga ia potong.

Bau amis dari darah yang mengalir, menusuk ke dalam penciuman nya dan itu membuatnya terkekeh kecil, sebuah kesenangan bagi Yeonjun.

"Paman kim" panggil Yeonjun.

"Ini tuan muda" ujar paman kim sembari menyerahkan sebuah katana kepada Yeonjun.

Srashh!! Bruk!

Dengan sekali tebasan, kepala itu terpisah dari tubuhnya dengan mudah. Setelah ketiga kepala siswi itu terlepas, Yeonjun membawanya lalu memasukkannya kedalam tong kosong dan menuangkan sebuah minyak kemudian membakar kepala itu dan tak lupa dengan jari-jari yang ia potong tadi.

Melihat itu Yeonjun tertawa devil sedangkan paman kim tidak bisa mencegah nya, karena dirinya sudah terbiasa dengan kelakuan Tuan muda Choi yang brutal dan juga agresif.

"Buang badan mereka atau dijadikan makanan untuk Leon juga tidak apa-apa" ujar Yeonjun sembari menatap kearah pembakaran. Tempat dimana ia membakar kepala sekaligus jari-jari tangan tadi.

"Baik tuan muda"

Beberapa detik kemudian ponsel Yeonjun bergetar dan ternyata ada sebuah panggilan masuk.

"Halo"

"Putraku sudah besar ternyata"

"Apa maumu?"

"Astaga, kau memang arogan"

"Kalau tidak penting saya tutup" ujarnya ketus yang membuat seseorang diseberang sana terkekeh.

"Daddy dengar kau dekat dengan seseorang gadis" ujar orang itu tiba-tiba.

"Itu bukan urusan anda"

"Dad hanya ingin besok setelah sekolah, kau datang ke mansion daddy, dad ingin bertemu dengan gadis itu"

"Saya tidak mau"

"Daniel Arlenio, dad akan menjauhkan gadis itu darimu jika kau tidak datang bersamanya"

"Shit!!" Setelah itu Yeonjun langsung menutup panggilan tersebut dan seseorang diseberang sana tertawa melihat kelakuan putranya itu.

Yeonjun mendengus kesal, si tua bangka itu selalu saja memberinya ancaman dan dirinya sangat benci dengan itu.

LO♡ER

Ga bisa bikin yang sadis-sadis, udah lama ga ngetik yang berbau pembunuhan kayak gini 😭😭.

Published
18 September 2022

© bellamilky on yawnzznvers 🧸✨

LO♡ER ft. CHOI YEONJUN TXT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang