"mama Julia pulanggggggggggg!!!!!" Teriak Julia berlari dari atas bukit rendah.
"Mama Jimin pulanggggggggggg!!!"
"Siapa mamamu? Ngapain kamu ngikutin aku?"
"Jimin. . . . Namaku Jimin, cantik!"
Julia mendelik saat Jimin menyebutnya cantik.
"Nggak usah ngerayu, rayuan modelan gitu nggak akan mempan buat aku . . ."
"Julia!" Tegur Dita bergabung dengan keduanya.
Dita merasa tidak enak pada Jimin tentang sikap Julia yang kasar. Dia menarik tangan Julia dan membawanya sedikit lebih jauh. "Julia jaga sikapmu. Di-dia autis. Kamu nggak boleh kasar sama dia." Bisik Dita memberitahu kondisi Jimin padanya.
Hati Julia mencelos, wajah Jimin tidak ubahnya anak sebaya dengannya, hanya saja memang aneh dengan gerak-gerik mata yang tidak fokus pada satu objek.
"Sorry. . ."
Cup
"Aaaahhhhhhhkkk mama aku di cium Jimin!!!!!"
Mata Dita terbelalak. Dia nggak tau musti nangis atau ketawa ngelihat kejadian yang baru saja di alami oleh Julia.
"Nenek Jimin bilang, Jimin ada karena mama Jimin sayang sama ayah. Jimin sayang sama cantik. Jimin pingin cantik punya Jimin"
Semakin Jimin bicara, semakin Dita ingin terpingkal-pingkal.
"Gimana? Sayang? Pingin punya Jimin? Apa sih maksudnya?" Tanya Julia masih bingung sama konsep Jimin.
"Jimin, nggak gitu konsepnya. (Dita berbalik buat natap Julia) maksud dia, ayah sama mamanya karena saling sayang, makanya dia ada.Jimin suka sama kamu, dia pikir dengan begitu dia bisa sama kamu dan punya anak hanya lewat nyium doang."
"gila kali ya, nyium doang bisa beranak? kalo mau punya anak tu minimal. . . ."
"juliaaaaaaa........ jangan ngada-ngada kamu ya!" tegur dita karena julia akan mengajarkan Jimin sesuatu yang cabul.
"siapa juga yang mau ngada-ngada? juli kan cuma pingin ngajarin konsep reproduksi yang baik dan benar."
"tapi ya nggak sekarang juga, jul. dia itu istimewa. dia bakalan ngelakuin apapun yang dia pikir harus dilakuin. emang kamu mau diajak praktek sama Jimin?" tantang dita yang mulai jengkel sama sikap lugu julia.
julia tertegun, dia mulai menatap Jimin dengan pandangan horor.
"Jimin!! ya ampun kamu ini cepet banget ya ngilangnya. papa udah nyariinkamu dari tadi lo. lain kali jangan kabur-kaburan lagi ya."
seorang pria jangkung tiba-tiba muncul dari perkarangan rumah sebelah. dia memiliki vitur wajah kecil, hidung mancung dan tingg badan iyang tidak manusiawi. dia sangat tinggi, bahkan dita dan julia hanya setinggi dada bidangnya.
"Jimin nggak kabur, papa. Jimincuma pingin ketemu sama cantik. jimin tadi udah cium cantik, kapan jimin kecilnya jimin muncu, papal?"
denger pertanyaan dari anaknya pria itu seketika memerah karena malu, bagaimana tidak, karena anaknya mengingikan anak kecil dari anak tetangga?
"papa aja belum isi reffil masak jimin udah mau duluin papa, nanti papa makin tua loooo..."
"papa nggak boleh tua. papa nggak boleh kayak kakek shindong. papa kalo tua nanti papa ngilang (mati)."
"makanya jimin jangan minta jimin lain dulu ya. ntar kalo jimin udah ada yang lain, papa pasti bakalan jadi tua."
"ndak! jimin nggak mau jimin lain. jimin cuma mau papa aja sama jimin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Baru Untuk Julia
FanfictionLangsung saja dibaca! bahasa non-baku dan campur aduk kayak nasi.