Taehyung menunggu Dita lagi. Kali ini dia datang di depan toko bunga milik gadis itu.
"Buat apa lagi kamu kesini? Bukannya udah jelas Julia nggak pingin ketemu lagi sama kamu?" Gerutu Dita mengabaikan keberadaan Taehyung.
"Dua hari lagi aku bakalan menikah. . ."
"Terus?"
"Bisa tolong bujuk Julia biar Dateng ke acara nikahan ku?"
Dita mengendus dengan keras dia menatap Taehyung penuh penghinaan. "Apa kamu gila? Kalo emang kamu butuh dia buat hadir, ya ngomong aja sendiri. Kamu itu. . . Itsss aku nggak tau lagi kamu itu orang tua macem apa sih?"
"Karena cuma kamu yang dipercaya sama Julia." Sergah Taehyung menghentikan Dita yang akan kembali berbicara.
"Tuan Kim, terakhir kali kamu datang, Julia hancur sehancur hancurnya dan sekarang kamu datang lagi dengan kesakitan lain buat dia? Please ngertiin posisi Julia, ngertiin perasaanya dia. Dia udah cukup baik nggak hancurin pernikahan kamu, jadi tolong, sekali ini aja, jaga hati anakmu sendiri dengan jangan minta dia buat datang. Dia pasti puas kuq selama kamu bahagia. Tanpa perlu dia hadir dengan kamu menikah, dia pasti ngerti." Dita langsung menghambur ke gudang menyembunyikan dirinya dari Taehyung.
.
.
.
.
Dita kembali lebih awal, dia berencana akan memberitahu Julia perihal pernikahan ayahnya. namun, saat dia sampai yang dia lihat adalah sesuatu yang mengejutkan. Julia tergeletak di lantai dengan mata yang sangat basah."Julia. . . Julia. . Bangun sayang!"
Dita sudah berusaha membangunkan gadis itu namun Julia tidak kunjung membuka matanya.
.
.
.
.
.
"Gadis ini memiliki anxiety, sangat mudah membuatnya jatuh ke titik kritis. Jangan biarkan dia sendirian. Terus menjalin komunikasi karena bisa saja akan memilih untuk melakukan hal-hal buruk terhadap dirinya sendiri." Jelas dokter Choi menjabarkan kondisi Julia kepadanya."Anxiety? Maksud dokter apakah dia memiliki gangguan pada mentalnya?" Tanya dia lagi semakin khawatir.
"Gadis ini sudah sering datang kerumah sakit sendirian, dia menjadi pasien tetap dokter Suho.Ni yang aku heran, dia masih sangat belia, bagaimana bisa tidak ada wali yang mendampingi? Gangguan anxiety sangat serius, saat dia tidak bisa menanggungnya dia bisa saja berakhir dengan tragis." Jelas Choi Minho lagi.
Dita membekap mulutnya. Dia sangat terkejut, bagaimana bisa Julia memiliki gangguan kecemasan berat? Dia gadis dari keluarga yang mampu, semua terjamin tapi bagaimana bisa tidak ada seorang pun yang tau dia memiliki gangguan mental?
"Apa yang musti aku lakuin? Ayah Julia bakalan nikah dua hari lagi. Terus gimana sama Julia?"
Julia sadarkan diri, dia menarik tangan Dita yang lagi sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Juli, apa kamu baik-baik saja? Ke-kenapa kamu bisa kayak gini sih?" Tanya Dita khawatir, dia bahkan sudah meneteskan air matanya.
"Maaaaa. . . Ayahku bakalan nikah dua hari lagi."
Seketika hati Dita semakin sakit. Gadis ini mendapat serangan kepanikan karena pernikahan ayahnya?
"Juli tau dari mana kalo ayahmu bakalan nikah, huh?"
"Jennie datang ke sekolah Juli, ma. . Dia bilang kalo ayah minta dia buat kasih tau aku. . . Apa Juli se'nggak berharga itu, huh? Bahkan ayah nggak repot-repot buat Dateng temuin Julia sendiri. . ."
"Julia. . . Julia. . Hey. . . Ayahmu Dateng kuq. Dia tadi nemuin aku di toko, dia pingin nemuin kamu tapi aku khawatir kalo kamu bakalan kayak tempoh hari. Makanya aku pulang lebih awal buat kasih tau kamu tapi waktu aku nyampek rumah kamu udah kayak gitu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Baru Untuk Julia
Hayran KurguLangsung saja dibaca! bahasa non-baku dan campur aduk kayak nasi.