Dita menggendong barang bawaan di dalam dekapannya. Berjalan santai melewati bangunan-bangunan tinggi. Dia akan berbelok memasuki area parkir apartemen saat netranya bertemu dengan siluet tinggi yang beberapa hari ini dia kenali. "Buat apa om datang kesini? Bukannya om lagi sibuk banget ya, di perusahaan. . . Buat bercinta Ama pacarnya."
"Aku pingin ketemu sama Julia. . ."
"Kamu nya pingin, masalahnya Julia pingin nggak ketemu sama kamu. Jangan egois." Dita berjalan melewati dan dia nggak ngebiarin Dita lewat begitu saja.
"Julia anak ku, aku berhak buat ketemu sama anakku."
"Nggak ada kuq yang nyebut Julia itu anak tetanggamu. Kamu bebas ketemu sama Julia, kamu punya hak dan aku nggak pernah ngelarang. Sok atuh kalo mau ketemu." Kata Dita melanjutkan perjalanan.
Taehyung mengikuti Dita, pergi dengan lift naik ke lantai lima. Apartemen Dita tidak besar, hanya ada satu kamar utama, satu kamar tamu dan dapur juga ruang utama. Saat Taehyung memasuki apartemen, dia melihat Julia tengah asik memasak sambil mendengarkan musik, sesuatu yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Gadis itu terlihat ceria layaknya anak seusianya. Begitu bebas tanpa beban, sangat berbeda dengan Julia yang begitu kaku seperti di Mension mereka.
"Julia, aku udah balik. ." Seru Dita meletakkan barang bawaannya.
"Kebetulan mama udah balik. Ayo ma, cobain masakan Julia, aku jamin mama nggak akan kecewa udah mungut Julia jadi anak." Teriak Julia tanpa menoleh kearah Dita.
Dita datang, dia mengikuti apa yang dikatakan oleh Julia. Dia mencicipi SOP daging yang sudah mengeluarkan aroma di seluruh ruangan.
"Wow. . . . Senangnya bisa mungut kamu, sayang. Pasti mama nggak akan kelaparan mulai sekarang ." Goda Dita mengacak-acak rambut Julia.
"Mama siapin mejanya biar Julia yang nyiapin masakan, oke. . . Ayo kita makan bersama. ."
"Ekhmmm. . ." Suara basah Taehyung mengejutkan keduanya
"Akh aku lupa, ayahmu ada di apartemen ini. Dia bilang pingin ketemu sama kamu, makanya mama biarin dia masuk. Kamu nggak apa-apa kan?"
"Tentu." Jawab Julia singkat.
Dia mengambil piring juga mangkuk tambahan, membiarkan ayahnya bergabung bersama.
"Om Kim, jangan bengong aja disana. Ayo gabung. Jarang-jarang Lo liat Julia masak. . ."
Julia menyembunyikan rasa bahagianya jauh di dalam hati. Ini adalah kali pertama dia akan makan malam bersama ayahnya, ditambah dengan kehadiran Dita, kebahagiaan Julia menjadi berlipat ganda.
Dita meraih mangkuk Taehyung juga mangkuk Julia, mengambilkan sup untuk masing-masing.
"Coba'in deh. Aku yakin kamu bakalan suka sama sup nya." Kata Dita sambil menyodorkan mangkuk sup kearah Taehyung.
"Ngomong-ngomong tadi gimana sekolahnya?" Tanya Dita memecah keheningan.
Mata Julia seketika berbinar saat pertanyaan itu terlontar. "Hari ini beneran nyebelin banget ma. Julia di keluarin dari kelas. Julia ngelewatin empat jam mata pelajaran."
Taehyung tersedak mendengar cerita anaknya yang tidak mengenal rasa takut.
"Kenapa begitu? Gimana bisa kamu dikeluarin dari kelas?"
Terdengar Julia menggebrak meja dengan keras di depan Taehyung. "Ini semua gara-gara Jeon. . Jeon. . jeon Jungkook! Aaaghhhh kenapa sih cowok harus punya kepribadian yang sangat sangat sangat nyebelin. Mama tau, Jungkook masuk kelas dengan buket bunga dan coklat Belgia satu kardus tepat di jam pelajaran matematika. Dia gila. Sudah tau guru matematika itu pak tua gila bisa-bisanya dia pakai acara ngungkapin cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Baru Untuk Julia
FanfictionLangsung saja dibaca! bahasa non-baku dan campur aduk kayak nasi.