Bab 24.

6.7K 480 2
                                    

Happy reading 🏃🏼‍♀️

Malam tiba di kediaman keluarga Nalendra, para perempuan sudah sibuk di dapur untuk memasak dibantu para maid tentu saja, mana mungkin mereka membiarkan nyonya keluraga ini bekerja sendiri bisa habis mereka oleh tuannya

Dan untuk laki laki, mereka berada di ruang keluarga entah sedang apa, yang jelas mereka sibuk dengan laptop dan tablet masing masing, terkecuali si kecil Reyhan dia bermain di temani William tentu saja, dan dihadapan mereka sudah banyak berserakan mainan milik Reyhan

"Brummm..Brummm " celoteh Reyhan yang menirukan suara mobil, mereka yang melihat nya hanya terkekeh, Walapun mereka sibuk dengan urusan masing masing namun hal itu tidak dapat menghalangi perhatian mereka pada Reyhan

"Adek udah yu main nya"ucap William karena dia sudah jenuh dari tadi, dia bukan anak kecil yang akan senang hanya karena mainan berserakan

"Itu juga mainan nya beresin ya?" Sambung nya

"No!" Ucap Reyhan

William pun menatap abang nya untuk mencari bantuan, Edgar yang mengerti tatapan adiknya itupun turun tangan

"Baby"Reyhan pun mendongak melihat siapa yang memanggil nya dan setelah tahu itu Edgar, Reyhan hanya menatap abang nya itu

"Mainan nya di beresin dulu boleh? Nanti kalo kaya gini mainan nya pada ilang, emangnya baby mau?" Ucap Edgar memberikan pengertian, sedangkan yang lain nya hanya memperhatikan

"No" gumam Reyhan membuat senyum Edgar terbit

"Ya udah berarti boleh?"

"Boleh" ucap Reyhan yang langsung mengumpulkan mainan nya di bantu Edgar dan William untuk di masukan kedalam Box mainan dan di simpan kembali di ruang bermain

Beberapa saat kemudian seorang maid datang memberi tahu kalau makan malam sudah siap, mereka semuapun beranjak ke meja makan

"Sini baby, duduk deket mommy"ucap Wendy, Reyhan pun mendekat pada sang ibu

Para perempuan pun menyajikan makanan untuk suami dan anak mereka, begitu Wendy meletakkan ayam goreng pada piring Reyhan, anak itu menggelengkan pertanda tidak ingin makanan tersebut

"Ehan mau kaya Daddy" ucap Reyhan, semuanya pun mengalihkan pandangannya pada piring milik Chandra dan terdapat ayam sambal ijo

"Itu pedas baby" ucap oma

"Eum ehan mau itu!"kekeh Reyhan

"Ini aja ya"ucap Wendy

Tapi Reyhan tetap menggelengkan kepalanya, Chandra pun berinisiatif menyuapi anaknya agar kapok, karena Reyhan duduk di antara Chandra dan Wendy jadi memudahkannya untuk menyuapi Reyhan

"Kamu mau ini?"tanya Chandra di balas anggukan semangat Reyhan

"Yasudah buka mulutnya daddy suapi" mereka diam melihat apa yang Chandra lakukan, karena mereka tahu Chandra melakukan itu agar Reyhan kapok

Terlihat saat Reyhan mengunyah dan menelan makanan nya dia langsung memeluk Wendy dan menangis karena pedas

"Huwaa..pedas..hiks mommy"Wendy yang tidak tega pun mengangkat Reyhan untuk duduk di pangkuan nya dan memberikan Reyhan susu agar meredam rasa pedas pada lidah anaknya

"Mau lagi?" Ucap Chandra, Reyhan menggelengkan kepalanya pertanda tidak mau, Mereka pun tersenyum kemenangan melihat hal itu

Mereka melanjutkan makan malam mereka dengan hikmat
.
.
.
.

Setelah makan malam Reyhan merengek ingin tidur bersama orang tuanya, dan saat ini mereka bertiga berada di kamar milik Chandra dan Wendy dengan Reyhan berada di tengah mereka

Reyhan mendengar Daddy nya mendongeng, sedangkan dia meminum susu dalam dot dalam pelukan Wendy

"Selesai"ucap Chandra mengakhiri sesi mendongeng nya, dia pun melihat kearah samping dimana Reyhan juga istrinya

Terlihat dua orang tercinta nya tertidur dengan dot yang masih menyumpal mulut Reyhan, dengan perlahan Chandra menarik dot itu agar tidak menggangu tidur anak nya dan segera menggantinya dengan pacifier

"Selamat tidur kesayangan daddy" ucap Chandra lirih dan ikut menyusul mereka ke alam mimpi

Reyhan Putra Kalyndra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang