Chapter 3 (Teror makhluk gaib)

1K 98 7
                                    

/fakultas bisnis/ 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/fakultas bisnis/ 11.14 Am/

Ton melepas seragam baksetnya, ia baru selesai bermain basket, dia adalah satu anggota basket di club basket dikampusnya.

"Sayang" sebuah suara mengetkan Ton, ia menoleh dan melihat tunangannya Yoon sedang masuk dalam ruang ganti
"Phi Yoon? Kenapa kau sampai di sini? Kita bisa bertemu di asrama" heran Ton, karena baru kali ini Yoon sampai menyusulnya diruang ganti.

"Aku hanya ingin memastikan, apa kau mencintaiku?" tanya Yoon membuat Ton tertawa kecil
"Tentu saja, kau aneh sekali hanya menanyakan hal seperti itu phi" heran Ton
"Kalau begitu bisakah kau menolongku?" tanya Yoon membuat Ton makin bingung
"Sejak kapan kau bisa bicara seserius ini phi?"
"Ton, bila kau mencintaiku, tolong ambil pisau yang ada di lokermu" ucapnya membuat Ton kaget, sejak kapan ada pisau di lokernya dan saat ia berbalik melihat isi loker ada pisau lipat yang tajam disana.

"Ton!!" Panggil Win membuat Ton kembali refleks melihat kearah pintu masuk, ia melihat Win berjalan kearahnya, dan ia kebingungan karena tak melihat Yoon yang tadi berdiri di hadapannya
"Kenapa win? " tanya Ton
"Phi Yoon mencarimu, dia menunggumu dihalaman fakultas. Katanya dia menjemputmu pulang" jelas Win
"Phi Yoon? Tapi aku baru-baru saja bicara dengannya disini" jelas Ton
"Hei, dari tadi hanya kau sendirian dalam ruangan ini dan tidak ada siapapun, jangan berhalusinasi. Lagian phi Yoon baru sampai tadi diluar"  heran Win.

"Tapi serius! Tadi ada phi Yoon disini"
"Ton kenapa kau malah memegang pisau membunuh seperti itu? Sangat mengerikan" ngeri Win membuat Ton melihat pisau tajam ditangannya. Ton refleks melepas pisau itu.

"Temui phi Yoon, dia kepanasan menunggumu diluar tuh" ucap win membuat Ton berlari keluar ruangan menuju tunangannya. Ia merasa ngeri sendiri akan kejadian yang baru saja ia alami.

.
.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

/Neo Louis/ 11.30 Am/Kantin Fakultas Kedokteran

"Sudah dua minggu belakangan ini di kampus dan asrama kita seolah diteror hantu oleh semua kejadian tak masuk akal" ucap Mix sambil memakan makanannya
"Aku juga sering diganggu" timpal Louis murung
"Entah apa yang terjadi dikampus" sendu Phuwin karena ia juga terus terganggu dan ketakutan atas semua teror hantu belakangan ini.

"Aku harus kembali dulu, aku belum mengimpulkan tugas ke dosen hari ini" pamit Louis mengingat tugasnya
"Oke oke"

.


Louis berjalan terburu-buru keruangan dosen dan mengumpulkan tugasnya, ia legah ia tepat waktu walau ia hampir lupa mengumpulkannya. Saat ia keluar ruangan ia heran melihat Neo berdiri seolah menunggunya
"Nemo, kenapa kau bisa sampai ke fakultas kedokteran?" tanya Louis heran, sebucin bucinnya Neo, anak itu tak mungkin sampai menyusulnya seperti ini
"Aku ingin bicara denganmu" nada suara Neo terdengar serius
"Kau kenapa? Ada apa dengamu Nemo? Kau seserius ini apa ada yang membuatmu marah? " khawatir Louis.

"Ikut denganku sekarang" Pinta Neo dan Louis mengikutinya, ia penasaran apa yang terjadi pada Neo_nya. Tangga demi tangga mereka lewati hingga sampai diatas lantai atap gedung tinggi fakultas kedokteran itu
"Untuk apa kita diatas sini ? Ini menakutkan" ngeri Louis saat Neo berdiri di pembatas gedung
"Aku ingin bertanya padamu Louis"

'Louis? ' batin Louis, Neo tak pernah memanggil namanya dengan benar, paling Neo memanggilnya Lui Lui dan Lui.

"Apa seserius ini sampai kau memanggil namaku dengan benar"  Sedih Louis, ia takut ia tiba-tiba takut bila Neo mecampaknya dan meninggalkannya. Ia tak mau hubungan mereka berakhir.

"Karena itu aku ingin bertanya padamu, apa kau benar-benar mencintaiku? " tanya Neo
"Tentu saja, kita sudah lama bersama kita juga sudah banyak melakukan hal bersama-sama. Bagaimana bisa kau menanyakan hal itu padaku" Louis menatap mata Neo yang menatapnya, terbersit rasa ngeri setiap kali Louis memandang sorot mata itu. Ia sangat ketakutan. Sorot mata itu seperti bukan sorot mata lelaki yang ia cintai. Ia sangat mengenalnya.

"Kalau kau benar-benar mencintaiku, lompat dari atas gedung ini" ucap Neo membuat Louis kaget dan melihat kebawah lalu kembali melihat Neo. Neo mengulurkan tangannya
"Bila kau takut, kita bisa melompat bersama. Aku hanya ingin tau apa kau benar-benar mencintaiku" lanjut Neo lagi.

Rasanya Louis ingin menangis, ia takut. Sangat takut. Ia tak punya keberanian apapun. Ia tau ia sangat tau sosok yang berdiri didepannya ini bukanlah Neo.

Louis mundur berlahan ia mencoba mengumpulkan semua keberanian yang ia punya
"Kau bukan Nemo!" teriak Louis dan berlari dari sana, ia berlari secepat yang ia bisa menuruni tangga demi tangga.

Ia berlari berusaha keluar dari fakultas, rasanya ia sangat ketakutan.


Buuuugh

Saking cepatnya ia berlari ia menabrak seseorang
"Lui! " Kaget Neo menangkap Louis yang menabraknya sebelum Louis jatuh dan cidera, tersadar itu Neo, Louis langsung memeluknya. Ia tau Neo yang ada bersamanya saat ini adalah Neo yang asli.

"Kau kenapa? Siapa yang membuatmu menangis? Hei, siapa? Aku akan mematahkan tulang-tulangnya" panik Neo melihat Louis yang ketakutan. Louis berusaha tenang toh sudah ada Neo, tidak akan ada yang terjadi.

Louis berlahan tenang dan menatap wajah ia menyentuh wajah itu, ya itu Neo benar-benar Neo yang asli
"Lihat kau meninggalkan baju Lab mu, aku bela-belain kesini membawakannya atau nanti kau tak bisa praktek" ucap Neo memberikan baju Lab Louis, Louis ingat saking buru-burunya ia lupa baju Labnya.

"Jadi ada apa denganmu?" tanya Neo
"Hantu, hantu menyamar jadi kau" jawab Louis
"Hah? Hahahahhahaah" Neo malah tertawa keras, dan Louis menatapnya kesal.

"Aku serius! "

"Hantu kurang kerjaan, itu hanya halusinasi. Kau harus banyak istirahat"
"Kau tak percaya padaku?! "
"Ya ya aku percaya, ayo kita jalan-jalan sebelum kau praktek di Lab"

"Nemo aku sungguhan"

"Ia ia apapun aku percaya"

.
.

Tbc

THE SCHOOL GMM (BOYSLOVE) _ HORROR_MISTERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang