Chapter 4 (Teror terus memburuk)

865 88 1
                                    


/Rate_M/18+/bijak dalam membaca/

.

.

/Neo Louis Room/ 09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/Neo Louis Room/ 09.45 PM/

Louis memeluk erat Neo yang kini berada di atasnya. Mereka tidak menggunakan sehelai kainpun. Tubuh mereka berpeluh walau dikamar asrama elit itu memilki AC. Deru nafas berat Neo terdengar jelas saat kegiatan panas yang mereka lakukan, sedangkan Louis berusaha menahan diri agar tak berisik walau desahannya tetap saja mendominasi kamar itu.

Bagaimana Neo tak tergila-gila, Louis sangat indah dan mengemaskan. Louis sudah tak tau lagi entah berapa kali dia sudah orgasme karena aktivitas panas Neo pada tubuhnya.

Neo semakin cepat bergerak saat ia akan mencapai orgasmenya, desahan Louis adalah alunan indah ditelinganya. Desahan berat darinya menadakan bahwa ia selesai menikmati tubuh indah itu. Neo menunduk menatap Louis, yang kini memejamkan matanya. Neo tersenyum hangat dan mengecup bibir Louis singkat.

"Terima kasih Lui"

Neo menarik tissu, membersihkan semua jejak kegiatannya yang baru saja mereka lakukan. Setelahnya ia tidur disebelah Louis menyusul tidur bersamanya.

.

/03.00 Am/

Neo yang terlelap tidur terbangun saat merasa seseorang mengetuk pintu kamar, ia melirik jam dan masih jam 3 pagi.
"Siapa yang datang pagi-pagi buta begini" heran Neo, ia tak ingin Louis terganggu dengan ketukan itu. Hingga ia memakai pakaiannya dengan cepat dan membuka pintu. Ia cukup terkejut melihat Phuwin berdiri disana dan masih berpakaian piyama.

" Phuwin? Apa yang membawamu pagi-pagi buta kesini nong? Apa kau butuh tugas Lui? " tanya Neo, seingatnya Phuwin dan Louis berteman dan sama-sama dari fakultas kedokteran. Phuwin mengeleng pelan
"Aku ingin bertemu denganmu" ucap Phuwin
"Sekarang ?"
"Ya phi" jawab Phuwin, membuat Neo melirik Louis yang masih terlelap.

"Tidak bisakah kita bicara disini saja? " tanya Neo
"Tidak bisa phi, kau harus ikut denganku" paksa Phuwin
"Tapi kalau Lui tau kita bicara pagi-pagi buta begini, dia bakal salah paham. Aku tak mau dia marah"
"Hanya sebentar phi"
"Kita bicara nanti siang saja" putus Neo namun Phuwin tak Terima.

"Aku memberi taukanmu tentang keselamatan nasip phi Louis, kalau kau tak mau ikut denganku. Aku tak akan memberitaukanmu. Biarkan saja Phi Louis celaka" Ancaman Phuwin menbuat Neo menatapnya kesal
"Kau kenapa sih? Kau seperti bukan Phuwin yang ku kenal saja. Baiklah, ayo buruan" Neo menyerah toh demi Louis.

.

Louis membuka matanya, sebenarnya ia terbangun dan mendegar samar-samar Neo seperti sedang berbicara pada seseorang. Dia beranjak dari tempat tidur dan memakai piyama nya dengan cepat.

.

"Untuk apa di gudang? Disini berdebu" heran Neo melihat sekelilingnya, lebih herannya lagi Phuwin membuka satu persatu kancing piayamanya
"Eh eh? Mau ngapain? Ini sama sekali gak bisa dibecandain Phuwin" Panik Neo
"Phi Neo" Phuwin mendekat dan mendorong pelan Neo kearah dinding berdebu yang ada di belakangnya
"Serius Phuwin, aku tak mau kasar padamu, hentikan ini" pinta Neo.

"Phuwin! Hei Nong!!" panik Neo saat Phuwin berusaha menciumnya.

"Nemo bodoh!!" teriak Louis masuk kedalam gudang dan


Buggggh



"Aaakkhhh" Neo memegang pipinya yang menjadi sasaran empuk pukulan Louis yang tak main-main.

"Lui, ini sama sekali tak seperti yang kau lihat. Tolong percaya padaku" ucap Neo memohon pada Louis yang menatapnya kesal.

"Oi, buka matamu! Buka dengan selebar-lebarnya" ucap Louis membuka kedua bola mata Neo dengan telunjuk dan ibu jarinya biar Neo melotot sekalian. Hingga Neo tersadar tidak ada Phuwin disana.

"Loh? Phuwin kabur kemana? "

"Phuwin? Dari tadi hanya kau yang berteriak-teriak sendiri disini. Kau mimpi atau..... " ucapan Louis berhenti ketika ia mengingat kejadian  mengerikan yang biasa menimpanya
"Atau? "

"Atau hantu yang membawamu kesini" ucap Louis
"Hantu? Hantu juga ingin memperkosa ku begitu dengan menjadi phuwin?" dongkol Neo
"Hantu membuatmu berhalusinasi dan membunuhmu saat lupa diri. Seperti yang hantu itu lakukan padaku, membuatku seolah melihatmu dan menyuruhku melompat dari atas gedung fakultas kedokteran" jelas Louis
"Serius?"
"Kalau kau tak percaya kita kekamar phuwin kita lihat apakah phuwin disana sekarang" tarik Louis karena Neo tak percaya padanya.

.

Tok

Tok

Louis mengetuk pintu kamar asrama phuwin dan Pond hingga Pond membuka pintu
"Ada apa pagi-pagi begini? " tanya Pond bingung pada Louis dan Neo
"Umm...boleh aku bertanya? Apa phuwin ada didalam? " tanya Neo penasaran
"Ohh iya ada tuh, dari tadi dia begadang mengerjakan tugasnya katanya harus dikumpulkan jam 7 pagi ini, jadi aku menemaninya begadang" jelas Pond membuat Neo tak bergeming saat ia mengintip melihat Phuwin benar-benar hanya fokus pada tugasnya dimeja.

"Dia tak keluar kamar?" tanya Neo
"Tidak, dia bersamaku dari tadi. Tugasnya saja belum selesai, mana mungkin dia keluar kamar" heran Pond.

"Sial.... " gumam Neo
"Sudah kubilang dan kau tak percaya padaku" sewot Louis
"Kalian  kenapa sih? " heran Pond
"Tidak apa-apa, maaf menganggu" pamit Louis menyeret Neo yang masih syok pergi dari sana.


'Sial! Aku hampir mati dengan  tidak elitnya. Ya iya diperkosa hantu'

.
.
.

Tbc

THE SCHOOL GMM (BOYSLOVE) _ HORROR_MISTERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang