chapter 7 || jatuh cinta?

182 9 1
                                    

"Seaan tunggu!"

Sean menghentikan langkahnya saat lengannya di tahan. Dia menatap jengah wanita di hadapannya ini.

"Aku pacar kamu, kenapa akhir-akhir ini aku ngerasa kita semakin menjauh,"

Steffy Choi, gadis keturunan korea yang notabenya sebagai kekasih Sean itu menatapnya meminta penjelasan.

"Stef.."

Steffy memeluk Sean, dia merindukan pelukan itu. Karena entah mengapa dia merasa hubungannya semakin renggang dengan Sean.

Tangan Sean tergerak mengusap rambut gadis itu. Dia melepas pelukannya dan menatap kekasihnya itu.

Steffy menghela nafas. "Selama aku di Korea dua minggu yang lalu kamu gak pernah hubungin aku Se, padahal aku nunggu kamu tanyain kabarku dan segala macem,"

"Steffy, aku akhir-akhir ini juga sibuk,"

Steffy mengangguk. "Yaudah gak apa-apa, yang penting kita sekarang udah baik-baik aja, kan?"

Sean mengiyakan, dia mengacak rambut Steffy. "Aku ke kelas dulu ya,"

Steffy menatap punggung Sean yang semakin menjauh dari pandangannya. "Kamu ini sebenernya kenapa, Sean?"

.:.

"Sean, ayok pulang bareng.." Steffy menghampiri Sean ke kelasnya, dia memeluk lengan Sean.

"Aku ada urusan lain, Stef. Aku mau ke tongkrongan dulu sama anak-anak, "

Steffy menghela nafas. "Emang gak bisa ya kalo kamu gak usah kesana? Aku kangen kamu Sean. Mendingan kita jalan-jalan, kayak nonton gitu.."

"Stef, lagi ada masalah di sana. Aku harus kesana sebagai ketua geng."

Steffy hampir lupa jika kekasihnya ini adalah ketua geng yang terkenal di sekolahnya. Tidak heran jika banyak yang iri dengannya karena bisa mendapatkan seorang Sean.

"Yaudah, lain kali aja ya. Kamu hati-hati, jangan lupa makan. Aku pulang dulu ya,"

Sean mengangguk, dia membawa tas nya sambil berjalan keluar. Namun saat di depan pintu dia melihat Evelyn, sang adik sedang menunggunya.

"Ayo pulang kak,"

Sean menghela nafasnya. "Iya, kita pulang. Mau makan siang dulu?"

Evelyn menggeleng. "Aku masih kenyang kak,"

"Yaudah, ayo ke parkiran."

Saat mereka berjalan menuju parkiran, ada Carel dan Kevan yang menahan mereka.

"Sean, di tongkrongan lagi ada masalah. Ayo kesana sekarang," ajak Carel.

"Iya Se, lo kan ketua. Biasanya masalahnya cepet kelar kalo ada lo,"

"Sorry, gue mau anterin adek gue pulang dulu."

"Tapi Se-"

Perkataan Kevan terpotong saat Sean menatapnya dengan tajam. Nyali sahabatnya itu langsung ciut.

"Gue yakin lo bisa selesein itu," katanya lalu merangkul Evelyn pergi dari sana. Dia lebih baik di rumah bersama Evelyn.

Carel menghela nafasnya. "Yaudah lah, ayo cabut Van,"

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang