THANKS FOR NEW FOLLOWERS 💜💜💜
SELAMAT MEMBACA
"Katakan saja jika pada kenyataannya hidupku hanya membebanimu, aku sungguh lelah ingin rasanya aku ingin pergi jauh dan meniggalkan dunia ini". Lirih Lisa dan itu terdengar oleh Jungkook.
Jungkook terus saja menatapnya, dia terus saja berbicara sendiri, dia berteriak terus memanggil-manggil adiknya, seakan adiknya itu benar-benar ada disini, obat penenang yang barusan diberikan kepadanya, Jungkook memegan tangan gadis itu dengan sedikt mengelus surainya.
"Aku ingin pulang". Lirihnya.
"Tapi aku tak punya Rumah", sambungnya kemudian menangis sesegukan.
"Kau bisa ikut tinggal denganku". Ucapan Jungkook membuat Lisa Diam, dia kemudian menggeleng.
"Aku tak mau merepotkanmu", lirih Lisa dan Jungkook menggeleng.
"Aku sudah menyuruh orang membawa barang-barangmu kerumahku, karena kau diusir dari kontrakanmu karena kau menunggak membayarnya", ucap Jungkook dengan sedikit hati-hati.
"Aku akan bekerja supaya bisa membayarnya, aku akan bicara dengan bibi itu". Seru Lisa dan sedikit bangkit dari tidurnya tapi Jungkook menahannya.
"Jennie Nuna akan sampai beberapa menit lagi jadi kau tak boleh pergi". Ucapan Jungkook membuat Lisa memejamkan matanya.
"Apa ada yang sakit lagi", khawatir Jungkook mengelus Surai itu lagi.
Dia hanya menggeleng dan tak menatap Jungkook sama sekali.******
Senang bisa menjaganya itu lah yang dirasakan Jungkook dia seperti sedang menikmati pemandangan itu secara sempurna, gadis berambut blonde sesikit pendek itu sudah menempati di hatinya, tapi dia enggan mengatakan itu.
Jangan munafik kalau kau benar-benar mencintainya, perkataan itu muncul di dalam otaknya, sepertinya doa gadis yang terlalu sulit di gapai, sebab semua gadis yang Jungkook dekati rata-rata sudah memberi Respon saat mereka pertama kali bertemu tapi tidak dengan Lisa yang terlalu acuh kepadanya.
Lisa seorang gadis yang mentalnya Sudah sedikit Rusak, dari kecil kehidupannya terlalu sulit, dari perceraian orang tuanya, ibunya yang menikah lagi tapi ayah tirinya selalu daja menyiksanya dan adiknya, dan ayahnya tak perduli lagi dengan keadaannya, untung saja keluarga ibunya masih ada yang peduli dengannya, setelah kematian neneknya dan kakeknya saat berusia 10tahun jiwanya seakan Runtuh karena dia tak lagi bisa berlindung di belakang punggung nenek dan kakeknya, sungguh dia mempunyai nasib yang kurang beruntung, Sekolah menengah keatas dia memutuskan untuk pergi ke kota, bersekolah dengan separuh waktu setelah pulang sekolah, menjauh dari adiknya yang harus tinggal seatap dengan ayahnya sehingga dia menyuruh tantenya untuk mengajaknya tinggal bersamanya karena dia sangat takut kalau adiknya disiksa oleh ayah tirinya saat dia tak berada disana.
Dia
Obat penenang yang selalu ia minum saat pulang kerja, agar besok dia bisa berangkat sekolah, terlalu sulit untuk dilupakan semuanya terasa memenuhi kepalanya sekarang.
"Kau terus saja melamun". Seru presensi pemuda dengan gaya sediit dingin itu.
"Sungguh aku lelah menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan expetasiku". Lirihnya dan kemudian menangis sesegukan.
"Tuhan seakan tal mengizinkanku bahagia sedikit pun".lirihnya.
"Please jangan menangis, kau tahu takdir itu sangatlah indah, kau harus tetap bersemangat". Ucap Jungkook dan membawa Lisa ke dalam pelukannya.
Lisa menggeleng pelan. Rasanya dia sudah tak sanggup.
KAMU SEDANG MEMBACA
"LALISA"
Fantasy😊BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA😊😊 21++ Lalisa merasa dirinya tidak pernah diharapkan hadir didunia ini, hidupnya seakan tidak ada yang berpihak sedikitpun dengannya, terlahir di keluarga Brooken home yang membuatnya sangat terterkan senhingga d...