😊BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA😊😊
21++
Lalisa merasa dirinya tidak pernah diharapkan hadir didunia ini, hidupnya seakan tidak ada yang berpihak sedikitpun dengannya, terlahir di keluarga Brooken home yang membuatnya sangat terterkan senhingga d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Berulang kali Lisa mengerjapkan matanya karena ponsel yang ada di dalam tasnya itu kembali berbunyi, dia merasa bahwa ada sesuatu terjadi kepada keluarganya. Dia kembali memecahkan Gelas yang ia bawah saat hendak berlari mengambil ponselnya.
"Wae Lisa", ucap dalah Satu temannya, dia adalah Mina.
"Entahlah fikiranku sungguh tak tenang".
Ponselnya kembali berbunyi dan dia pun mengabaikannya, "Biarkan aku yang membersihkannya, angkatlah Ponselmu, barang kali penting".ucapan Mina tadi membuat dia bangkit dan mengambil ponselnya dan mengangkat nya.
"Hallo Felix,ada apa". Lisa bingung karena bukan Felix yang menelfonenya ternyata suara tangisan itu adalah Suara sakura.
"Eonnie aku Sakura, bisakah kau ke Rumah sakit sekarang".
"Ada apa Sakura kenapa kau menangis".
"Fe... Felix Eonnie keadaannya semakin parah, maafkan aku telah membohongimu Eonni".
"Sakura Wae".
"Felix yang sakit Eonnie bukan aku, dia menyembunyikannya dari mu dan Juga ibu". Ucapan Sakura tadi dan penjelasan-penjelasan Sakura barusan membuat tubuh Lisa merosot kelantai Air matanya membasahi pipinya, dia tak menyangka bahwa adiknya selama ini menyembunyikan penyakitnya.
Lisa menelfone Jennie untuk segera mengantarnya tapi ternyata Jennie sekarang sedang berada Di paris bersama Namjoon.
"Aku akan mengantarmu Lisa, kebetulan kekasihku sedang menjemputku malam ini", suara Mina membuatnya menoleh, maaf aku menguping pembicaraanmu tadi.
Hari ini sudah jam 11 malam, mereka pun bergegas pergi ke Busan, Setelah hampir pagi mereka Sampai di sebuah Rumah sakit besar itu, Sakura dan Ibu Lisa berada diRuang tunggu didepan Ruang IGD. Sedangkan Mina langsung pulang karena dia akan kembali bekerja jam 11 siang nanti, dan Lisa Juga menyuruhnya untuk meminta izin kepada sang manager.
"Ibu, Felix". Ucap Lisa saat dia datang dan memeluk Ibunya.
"Tenanglah Nak". Ucap sang ibu menenangkan anaknya.
Sakura masih menangis, dia sangat mencintai Felix walaupun mereka sering adu mulut tapi mereka berdua sebenarnya saling mencinta.
"Sakura", Lirih Lisa yang sekarang berhamburan memeluknya.
