Bab 1 (perjalanan)

127 31 36
                                    

“Anak-anak! Aku memiliki ide agar kita bisa masuk ke sana!” teriak seorang wanita dewasa ke 34 para remaja di perpustakaan.

“ Mam Arta... Sebaiknya kita tak perlu terlalu berharap bisa masuk... Ini sudah ke 55 kali gagal jika tambah dengan ide Mam lagi... Aku takut kita akan gagal. ”ucap Seorang gadis berusia 16 tahun.

“ Mam seperti nya kita tidak ditakdirkan ke sana... Kita hanya lah warga desa yang tak pantas mendapat kan semua kemewahan para bangsawan. Sihir kita juga kecil... Tak ada gunanya. ”ucap Seorang lelaki yang seumuran dengan gadis 16 tahun itu.

“ Aku setuju dengan kevin Mam... Kita hanya orang kecil yang akan di pandang rendah oleh mereka para anak dan guru tertinggi. ”ucap lelaki lain.

“ Carla! Kevin! Harlis! Kalian semua! Kali ini kita akan masuk... Ingat di remehkan bukan untuk kita merasa tak pantas, tapi untuk kita bisa membuktikan bahwa kita juga memiliki potensi tinggi di sini. ”ucap seorang wanita yang di panggil Mam Arta.

“ Lalu Mam! Jika tentang kepotensian, kita bisa saja mengembangkan nya tanpa harus masuk ke sana! Aku sangat yakin itu. ”ucap seorang gadis.

“ Ya mam aku setuju dengan Irti kami bisa mengembangkan potensi kami di sini tanpa harus masuk ke sana. ”ucap Seorang gadis.

Semua anak-anak menganggukkan kepala atas perkataan gadis itu dan Irti.

“Hmm... Jadi aku ingin bertanya terutama untuk Irti dan Rika , apa kah tujuh tahun latihan kalian, kalian merasakan sihir kalian telah berguna? Seperti ini? ”ucap Mam Arta sembari menunjukan sihir besar yang membakar sebuah pot bunga lalu mengembalikan nya lagi dan malah lebih subur dari saat sebelum di bakar.

“ Belum... Tapi Mam aku ingin bertanya. ”ucap Seorang lelaki lain.

“ Pertanyaan apa itu? Awky....”ucap mam Arta.

“ Sebenarnya aku sudah penasaran, kau telah mengajari kami tentang sihir selama tujuh tahun dan kau terus-menerus ingin kami masuk ke Sekolah itu... Dan hal yang sangat aku tidak mengerti, kami sudah belajar dengan giat dan tekun tapi tetap saja sihir kami masih di situ sama seperti warga desa yang lain. Aku bertanya-tanya sebenarnya kenapa hanya Mam saja yang memiliki sihir yang kuat sedang kan Mam mengatakan bahwa kau adalah warga asli di sini. ”ucap Awky.

“ Ya aku juga bingung sebenarnya asal usul Mam itu di mana.... ”gumam Seorang wanita dan menatap Mam Arta.

“ Untuk itu... Kalian bisa tahu saat masuk ke Sekolah itu... Jadiiii ayo ikut Mam ke sana... Siapkan kendaraan kalian. ”ucap Mam Arta dengan senyum lalu keluar dari perpustakaan.

“ Hah... Mau bagaimana lagi kita harus mengikuti Mam... Jika ingin kuat. ”ucap Kevin lalu keluar.

Semua pun ikut keluar, saat keluar sudah terlihat warga desa yang sudah terbang dengan sapu terbang mereka dengan khas berpakaian memakai topi yang memanjang keatas.

Mereka memakai topi dan menaiki sapu terbang mereka masing-masing dan mengikuti Mam Arta yang sudah berada di atas dengan tas yang sangat besar.

"Mam apakah kami harus mengambil barang-barang kami juga? ”tanya seorang gadis.

“ Tidak perlu Ersia... Aku sudah menyiapkan pakaian kalian di tas ini... Jadi ayo berangkat.... ”ucap Mam Arta lalu melesat terbang jauh.

Mereka pun Berangkat.

“ Ini pertama kalinya kita berpergian... Biasanya Mam hanya pergi sendirian lalu pulang dengan keadaan sedih... Biasanya Mam akan masuk ke kamarnya dan tak ingin makan selama dua hari. ”ucap Gadis itu berbisik ke Ersia.

MAGIC ACADEMY SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang