Sepenggal kisah

39 13 1
                                    

Dulu, Felix anak yang paling polos dan baik hati. Seungmin menemani Felix sejak mereka SD.

Seungmin tahu, bagaimana kehidupan Felix, kebiasaan Felix, bahkan makanan yang Felix sukai pun Seungmin tahu itu.

Felix berubah sejak mereka baru lulus SMA,entah mengapa Felix selalu menggambar hal yang diluar nalar.

Gambaran yang Felix buat... Sangatlah menyeramkan.

Isinya hanya sketsa biasa, namun itu cukup membuat Seungmin bergidik ngeri. Apalagi Felix sering menambahkan cipratan warna merah kedalam gambarnya.

"Lo kenapa sih..." Monolog Seungmin, masih terdiam membeku disana.

•••

Felix mengunjungi temannya,Yang Jeongin. Rumahnya cukup jauh, butuh waktu 3 jam untuk sampai kesana.

Melelahkan tapi Felix suka itu, sekalian mencari.

Tok tok tok!

Krieeet

"Ayenn~"

Yang dipanggil menatap Felix,mulutnya diam.

"Gue mau cerita boleh ga?"

Jeongin mengangguk dan duduk didepan Felix.

Karena sudah diberi izin,Felix akhirnya menutup pintu dan masuk lebih dalam.

Cukup susah sih,harus banyak meloncat.

"Gue kok diliat aneh ya sama orang-orang?" Tanya Felix.

Jeongin memiringkan kepalanya dan memberi isyarat pada Felix.

"Mungkin karena Felix terlalu tampan." Katanya dari isyarat tersebut.

Karena merasa terpuji, akhirnya Felix menegakkan badan dan menepuk dadanya bangga. "Woiya gue emang cakep, tapi kok mereka ngeliatin gue nya serem banget?"

Jeongin menatap ke langit-langit ruangan, berpikir.

"Oh! Mungkin karena Felix belum mandi?" Tebaknya, masih dengan isyarat.

"Cih, lo kali yang belum mandi? Bau gini juga iiii." Ejek Felix dengan menjepit hidungnya.

Jeongin tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya, seolah seperti setuju.

"Yaudah gue pulang dulu ya,babai!"

Sebagai tanda perpisahan, akhirnya Jeongin tersenyum menampakkan giginya dan melambaikan tangan.

"Dadah!"

Krieeet

Duk

Baru saja akan pergi dari sana, Felix malah ditatap lagi oleh oranglain.

Sebenarnya Felix merasa aneh dengan mereka yang menatapnya, tapi bibirnya tetap tersenyum ramah.

"Permisii, saya duluan ya..."

Sampai pada berbicara seperti itu pun, Felix masih ditatap oleh mereka.

Hihh, takutnya.

Akhirnya Felix lari terbirit-birit untuk pulang ke rumahnya.

Eh?

Pulang ke rumah awalnya dengan berlari saja? Haha tidak mungkin.

Felix pergi ke rumahnya yang kedua.

Hehe.

Dengan segera, Felix membawa tasnya yang ada disana dan memakai hoodie berkupluk serta masker hitam.

"Lama-lama risih juga kalo gue diliatin kaya tadi."

Tiba-tiba dirinya teringat dengan Jeongin, kasihan dia sendirian dirumahnya.

Dan karena Felix orang yang baik, sopan, dan rendah hati. Felix akan pergi mencarikan teman untuk Jeongin.

Baik sekali, bukan?

Oh ya, pasti.




Tbc.

Disguise || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang