3. Part 1

469 50 7
                                    

Mark berjalan sambil membuka kancing kemeja paling atas .
Mark merasa suhu tubuh nya naik beberapa derajat dari batas normal selama ini .

Panas dan terasa mencekik kuat area sensitif di bawah perut ,Sesuatu di bawah tampak tegang dan meronta.
Membuat Mark merasa sakit .

"Ada apa dengan ku?"

Mark berjalan tanpa arah sampai fokus mata yg semula Kabur kini fokus pada seorang gadis yg tengah duduk ketakutan di samping pria berjas biru Dongker.

Pria yg jelas jelas lebih pantas menjadi ayah nya, tengah menggoda dan mencoba menggerayangi si gadis .

Mark melihat ayah sungchan begitu nyaman dengan posisi nya saat ini .
Mino song , pria yg baru saja menikahi istri nya yg keempat kini tengah bersenang senang dengan gadis belia .

Mark memejamkan mata nya sekali lagi .Mark terkejut karena gadis itu adalah gadis yg Mark lihat di kebun belakang.

Melihat rambut panjang sebatas punggung yg mengikal alami.
gaun ketat yg begitu pendek . menampakkan keindahan tubuh dan kulit tan nya yg sempurna.

Lagi lagi Mark merasa aneh ,Mark harus berkali kali mengumpat dalam hati .Kenapa tiba tiba dia merasa bergairah? Kenapa jantung ini harus Kembali berdegup kencang?.

Mark berjalan mendekati pria yg telah lama mengincar posisi strategis di perusahaan nya .

"Tuan Mark?" Mulut mino terbuka setengah ,mendapati Mark ada di pesta putranya .

"Apa aku boleh duduk di sini?" Tanya Mark lembut ,tanpa meninggalkan kesan tegas di mata nya .

"Silahkan!"

Mino menegakkan tubuh,
Mata nya berbinar. Tangan yg semula berusaha menjamah gadis cantik yg tampak ketakutan itu mulai menjauh. Seluruh tubuh nya hanya fokus pada Mark, seolah Mark adalah ladang emas baginya.

"Sungguh sebuah kehormatan penerus dari perusahaan terbesar di ibukota duduk bersama dengan ku" Mino menjilat bibir nya ,menunggu respon Mark .tetapi yg terjadi adalah sebaliknya.

Kening Mino terlipat kecil karena mata Mark tidak fokus pada nya , melainkan pada sesuatu yg lain .

Mino mengikuti arah mata Mark dan tersenyum begitu tahu siapa yg menjadi fokus perhatian Mark .

"Bukankah gadis kecil ini sangat cantik? Aku baru saja membayar nya untuk melayani ku malam ini" Mino terkekeh sambil berusaha mencium pipi gadis itu ,tapi usaha nya sia sia karena gadis itu terus menolak dan mengelak. Air mata ketakutan menghiasi wajah nya .

"Berikan gadis itu padaku "Mark akhirnya bersuara , menimbulkan keterkejutan Mino ,termasuk gadis yg telah menarik hati Mark ikut menoleh kepada nya .

Kepala nya terangkat menatap Mark ,
Tapi buru buru menunduk dengan ketakutan yg melekat berkali-kali lipat di mata nya .

"Aku sudah membayar mahal untuk mendapatkan gadis kecil ini" mino memicingkan mata nya pada Mark .

"Aku akan membayar dua kali lipat untuk nya " balas Mark tenang .

Mino melipat kedua tangannya di dada sambil tertawa menatap Mark .

"Aku memiliki banyak uang ,tuan.
Dua kali lipat uang untuk mendapatkan gadis ini terlalu kecil untuk ku. Apalagi dia masih perawan.
Aku tidak mau rugi"

Mark melihat tangan Mino membelai dan bermain nakal di paha si gadis sampai gadis itu terisak .

Mark terganggu, jantung nya kembali berlomba dan itu membuat hatinya terbakar api amarah .

Aneh? Kenapa Mark seperti ini?

Mark merogoh sesuatu di dalam kemeja, lalu mengeluarkan dompet dari sana. Ia mengambil sebuah kartu lalu di serahkan kepada Mino .

"Datanglah ke perusahaan. Permintaan mu untuk menanam saham di perusahaan akan ku terima.
Hanya 8 persen tidak lebih" Mark memberikan kartu warna emas nya kepada Mino.

"Tapi ini terlalu kecil"Mino ragu untuk mengambil .

"Take it or leave it. Itu terserah pada anda " Mark tersenyum tenang .

"20 persen "Mino bernegosiasi dan Mark mengabaikan nya dengan tiba tiba bangkit dari kursi .

"Kalau begitu aku akan memberikan kesempatan itu kepada nakamato group . Mereka telah lama meminta kepada ku dan mungkin malam ini akan aku berikan kesempatan itu kepada mereka "Mark berucap ramah, namun mata nya menunjukkan ketajaman seorang pemimpin.

"Tu...Tunggu!" Mino terpancing. Mark melihat gerakan naik turun di tenggorokan pria itu saat mencoba menahan kepergian nya .

"Baiklah, aku setuju "

Mark memutar tubuhnya menikmati kemenangan atas negosiasi kecil nya dengan Mino .

"Berikan gadis itu pada ku "

Mino berdiri dan meraih
pergelangan tangan gadis kecil itu , lalu mendorong nya maju untuk mendekati Mark .

Sebagai imbalan Mark memberikan selembar cek berisi ratusan juta rupiah kepada mino .

Mino terkejut karena uang itu melebihi pembayaran yg sebenarnya,
Enam kali lipat dari yg Mark ucapkan barusan .

"Kau bisa mengambil sisa nya untuk perusahaan mu. Buatlah proposal sebaik mungkin ,karena aku bisa saja membatalkan nya jika itu tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan"

"Tenang saja. Saya tidak akan mengecewakan tuan" Mino tertawa senang lalu pamit untuk mencari mangsa lain .

Mark kemudian mengubah arah mata nya dari Mino kepada gadis kecil yg masih berdiri ketakutan di hadapan nya .

"Kemarilah" mark mengulurkan tangan pada gadis itu ,meminta nya mendekat .

Gadis kecil itu ragu .dia bergeming .
Kedua Tangan nya setia memeluk dada .

"Ayolah. Aku tidak akan menyakitimu"Mark melembutkan suara nya ,namun gadis itu masih berdiri ketakutan.

Sampai dorongan tidak sabar pada punggung nya datang, gadis itu menabrak tubuh Mark .

"Jangan jual mahal deh, Chan.
Cepat layani tuanmu!"

Mark menoleh dan melihat pemuda yg entah sejak kapan tiba tiba telah berdiri di belakang si gadis .

"Kak san, hiks..." Gadis itu menangis , menatap pemuda yg telah mendorong tubuh nya dengan kasar dengan tatapan mengiba .

"Haechan nggak mau"

"Diam!" San membentak haechan sampai haechan bungkam .

Sikap san berubah seratus delapan derajat begitu mata nya jatuh pada Mark .

"Ini kunci kamar yg tuan Mino tadi minta .dan sekarang tuan lebih berhak mendapatkan nya . Silahkan,
Saya tunjukkan kamarnya "

Setelah memberikan kunci pintu kamar nya kepada Mark, seperti janji nya barusan , san menunjukkan pintu kamar untuk mereka, tetapi haechan tidak mau mengikuti nya .

"Ayo ,jalan! Mau kakak puku...

Saat san berniat menggunakan jalan kekerasan, Mark menahan tangan pemuda itu .

"Cukup .aku akan membawa nya bersamaku"

Mark menyentuh pinggang haechan dan getaran kecil saat tangan menyentuh kulit nya yg halus .
Lebih dari itu mark merasa tubuh haechan bergetar di rengkuhan nya .
Apa dia sudah membuatnya ketakutan?

"Ini kamar nya "

Mark melihat kamar yg di pakai nya saat ini cukup luas dengan pencahayaan Minim .

Bunyi klik pada pintu membuat haechan menangis histeris.
Mark menoleh ke arah pintu dan melihat gadis itu menggedor gedor pintu .

Ternyata san mengunci nya dari luar.
Lalu apa gunanya kunci kamar yg Mark genggam ini? Apa san memiliki duplikat kunci nya? Kalau begitu Mark bisa membuka nya dan membantu gadis itu keluar .

Tapi...Mark tidak akan melakukan nya .

It,s Only MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang