// 2 hari kemudian Min-ho, Hee Sun dan ketiga putranya sudah berkumpul di ruang makan untuk menyantap makanan yang sudah di hidangkan //
" Jimin-ah sudah berapa kali ku katakan berhentilah membuat masalah, jika kau ingin membuat masalah cukup dirimu saja jangan menyusahkan banyak orang !!! " Bentak min ho di sela-sela menikmati makanan
/ Sementara Jimin hanya bisa menunduk terdiam karena tidak memiliki keberanian untuk menjawab bahkan menatap wajah appa nya /
" Sudahlah sayang , sekarang waktunya makan nanti saja kita bahas masalah Jimin " ucapnya hee Sun memegang bahu min ho
// 30 menit kemudian mereka selesai makan dan berkumpul di ruang keluarga //
" Sekarang kau jelaskan kenapa kau bisa telat selama 3 hari dalam seminggu ? " Tanya nya penuh amarah kepada Jimin
" Maaf appa , saat itu Jimin telat bangun. Tapi Jimin sudah minta tolong ke yoongi hyung untuk mengantarkan Jimin ke sekolah. Tapi Yoongi Hyung menolak dan menyuruh ku mencari taxi. Karena taxi tak kunjung datang Jimin memutuskan untuk jalan kaki ke sekolah appa " mencoba menjelaskan
" Siapa yang menyuruhmu bangun telat hah? Bukankah kau sudah 12 tahun sekolah. Apa itu belum cukup membuat mu bangun lebih awal " ucap min ho dengan nada tinggi
/ Sementara Jimin hanya mampu terdiam, percuma saja jika dia menjawab karena dia akan tetap salah di mata min ho /
" Apa kau tidak punya mulut hahh" teriak min ho karena tidak mendapat jawaban dari Jimin
" Maaf appa " ucapnya menunduk
" Apa? Maaf kau bilang ?
Dasar kau anak tidak berguna " ucap min ho seraya melemparkan tamparan ke pipi jimin" Hentikan min ho " ucap hee sun yang sedari tadi menahan diri melihat perlakuan min ho
" Kalian ber 3 masuklah ke kamar kalian masing-masing " ucap Sun kepada ketiga putra Min-ho
/Mereka bertiga pun beranjak pergi menuju kamar mereka /
" Apa seperti ini cara mu mendidik putra mu min ho? " Ucap Sun
" Dia putraku sun aku punya cara tersendiri untuk mengajari mereka "
" Sekarang aku tanya , kapan pertama kali kau memukul Seokjin dan yoongi? "
" Aku tidak pernah memukul kedua putra ku Kim Hee-sun "
" Kedua putra mu? Ingat lah min ho , putra mu ada 3 orang lalu kenapa tanganmu begitu ringan memukuli Jimin setiap hari? " Ucap Sun yang mulai emosi
" Kau masih membenci nya karena peristiwa 18 tahun yang lalu? Jika Jimin saat itu boleh memilih lebih Jimin tidak selamat saat itu daripada dia selamat dan hidup penuh dengan kebencian appa dan kedua hyung nya " Ucap Sun lalu pergi meninggalkan min ho
/ Sementara min ho hanya melihat kekasihnya pergi meninggalkan dia /
" Kau hanya belum merasakan betapa sakitnya aku dan kedua putra ku kehilangan eomma mereka karena anak sialan itu Sun " ucap min ho saat sun pergi
/ Sementara di kamar Jimin sedang memeluk foto eomma nya sambil menangis /
" Eomma , apa salah Jimin? Kenapa mereka begitu membenci Jimin ? " Ucap Jimin memandangi foto eomma nya
" Andai saja kejadian itu tidak pernah terjadi, mungkin hidup appa dan Hyung akan lebih bahagia jika eomma masih disini " ucapnya menangis
" Apa eomma tidak sayang dengan Jimin? Kalau eomma sayang dengan Jimin segeralah jemput Jimin eomma. Ku mohon " ucapnya membuat tangisnya pecah
" Apa kau sudah puas jimin-ah? " Ucap Seokjin yang memasuki kamar Jimin dan mendudukkan dirinya
" Apa maksud mu Hyung? " Mendudukkan dirinya
" Waaahh. . Lihat lah anak sialan ini masih juga tidak merasa bersalah " ucap Seokjin bertepuk tangan
" Karena kau kami harus kehilangan eomma untuk selamanya , sekarang karena membela mu appa bertengkar dengan Tante Sun . Apa kau belum cukup memberi penderitaan kepada appa selama ini haahh?? " Ucap Seokjin melempar barang yang ada disekitarnya
/ Sementara Jimin hanya mampu menangis mendengar ucapan Hyung tertua nya.
Sebegitu tidak diinginkan nya kah Jimin di rumah ini ? Atau apa sebegitu menyusahkan nya dia hidup di dunia ini?? /Sampai tiba-tiba min ho datang memasuki kamar Jimin penuh dengan amarah
" Kau ikutlah denganku" Ucapnya menarik kasar tangan Jimin
" Eomma , Jimin takut " batin jimin yang sepertinya sudah tahu apa yang akan appa nya lakukan
/ Min ho membawa Jimin ke dalam sebuah ruangan yang gelap , sempit dan minim udara /
" Appa, Jimin mohon jangan kurung Jimin . Jimin takut appa " ucap nya memegang tangan min ho.
Sementara min ho mendorong kasar tubuh Jimin sampai terjatuh dan segera menutup pintu ruangan itu.
- malam harinya -
Min ho dan kedua putranya sedang bersantai
" Appa,. Jimin sudah 6 jam kita kurung , apa itu tidak terlalu bahaya? " Ucap yoongi yang sepertinya mulai khawatir dengan kondisi Jimin" Sejak kapan kau mempedulikan dia hah?? Apa kau mau appa masukkan kesana menemani anak sialan itu " bentak min ho yang membuat yoongi terdiam
" Kau berlebihan yoongi-ah, itu baru 6 jam. Biasanya appa mengurung nya 24 jam tanpa makan tapi lihat dia masih hidup " lanjut Seokjin
" Semoga kau baik-baik saja jimin-ah" batin Yoongi
- Keesokan harinya -
Minho , Seokjin dan yoongi sedang menikmati makanan sebelum melakukan aktivitas mereka masing-masing tanpa sosok Jimin" Yoongi-ah apa kau Minggu ini ada kelas ? " Tanya min ho
" Tidak appa , kenapa ? "
" Ikutlah dengan Hyung mu selama 3 hari pergi keluar kota menemani omma kalian "
" Tapi appaa "
" Appa tidak suka penolakan "
" Baiklah appa "
" Bagaimana keadaan Jimin jika aku pergi ke luar kota " batin yoongi yang mengkhawatirkan Jimin
" Kalau begitu kita berangkat bersama ke kantor , ada yang harus kita bahas "
/ Dan mereka pun pergi meninggalkan rumah tanpa ada yang menanyakan tentang Jimin /
/ Sementara disisi lain , hee Sun terus menerus kepikiran Jimin dan berencana menjemput Jimin siang nanti /
" Jimin kau baik-baik saja saja kan sayang ? Siang nanti bibi janji akan menjemput mu " ucapnya berbicara sendiri
" Kasihan kamu Jimin-ah, harus menanggung kebencian yang kau sendiri pun tidak bersalah"
- next -

KAMU SEDANG MEMBACA
maaf
General FictionMenceritakan tentang seorang anak remaja yang harus hidup penuh kebencian dari sang ayah dan kedua kakak laki-lakinya karena sebuah kesalahan di masa lalu. Hidup bersama keluarganya tapi merasa hidup sendiri. Memiliki impian sederhana yaitu memeluk...