Malam harinya min ho dan keluarganya makan bersama dengan nenek dan Tante mereka.
"Aku tidak selera makan jika duduk bersama dengan anak sialan ini " ketus sang nenek melirik ke Jimin
" Aku permisi ke kamar dulu " ucap jimin dan meninggal semua orang di meja makan
" Tapi Jimin belum makan dari pagi nek " saut yoongi
" Lihat lah sepertinya ada pahlawan kesiangan" lanjut Seokjin
" Kenapa? Kau kasihan padanya?? " Tanya Minho ke yoongi
" Kalau begitu kenapa kau tidak ikut pergi juga dari hadapanku sekarang" bentak min ho
Tanpa memperdulikan omongan min ho, yoongi segera menyusul jimin
Kamar jimin
" Lihatlah anak ini, bagaiman bisa laki-laki menangis seperti itu " ledek yoongi saat melihat jimin menangis
Jimin tidak menghiraukan candaan yoongi dan terus terdiam dengan pandangan kosong
" Apa kau tidak lapar? "
" Tidak Hyung "
" Apa kau sudah kenyang memakan tikus di gudang sekolah mu??
// Jimin hanya melirik Yoongi tanpa menjawab pertanyaan yoongi
" Karena hari ini kau sudah banyak menyusahkan ku jadi kau harus menemani ku mencari makan malam di luar "
" Aku tidak mau Hyung "
" Oke gak masalah , tapi ingat setelah ini kau tidak usah memanggil ku Hyung lagi " ancam yoongi dan langsung beranjak pergi
" Hyung ikuttt " menyusul yoongi
Mereka berdua akhirnya pergi keluar mencari makanan, tapi disepanjang perjalanan tidak ada
Beberapa menit kemudian Yoongi dan jimin tiba di sebuah cafe favorit Jimin
" Kau mau makan apa? " Tanya Yoongi
" Samakan saja dengan mu hyung"
Yoongi memesan makanan untuknya dan jimin
" Kau ini kenapa lemah sekali? Kenapa Tidak melawan saat mereka membully mu? "
" Mereka hanya bercanda Hyung "
" Bercanda katamu? Mengurung mu setiap hari digudang? " Ucap yoongi emosi
" Itu kau bilang bercanda?? "
// Jimin hanya diam tidak menjawab pertanyaan yoongi
" Pantas saja kau selalu pulang saat hari mulai gelap " lanjut Yoongi
" Tidak ada yang perduli akan itu Hyung " jawab jimin gemetar dengan mata berkaca-kaca
// Menatap Jimin sesaat mendengar nada suara jimin yang berubah
Jimin POV
" Aku sendirian Hyung selama ini, tidak ada tempat untuk pulang " lanjut Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
maaf
General FictionMenceritakan tentang seorang anak remaja yang harus hidup penuh kebencian dari sang ayah dan kedua kakak laki-lakinya karena sebuah kesalahan di masa lalu. Hidup bersama keluarganya tapi merasa hidup sendiri. Memiliki impian sederhana yaitu memeluk...
