pelukan terakhir

2.5K 180 37
                                        

Beberapa hari kemudian, keadaan min ho perlahan mulai membaik

" Appa ingin sesuatu? " Tawar seokjin

" Tidak jin-ah "

Saat tengah asik bercanda bersama dengan kedua putra nya , pandangan mereka tertuju pada satu sosok yang sudah berdiri di pintu ruang rawatnya

" Jimin " ucap Seokjin

Jimin melangkahkan kakinya mendekati min ho yang sudah melihat nya penuh kebencian

" Pergi kau dari hadapanku anak sialan " bentak min ho

" Karena kau aku jadi begini " lanjut min ho

" Appa , izinkan aku memeluk appa sekali ini aja " pinta Jimin

" Jimin janji tidak akan ganggu kebahagiaan appa dan Hyung lagi selamanya "

" PERGII !!! " teriak min ho

Tanpa menghiraukan bentakan min ho , Jimin melemeluk erat tubuh sang appa , pelukan yang belasan tahun sudah ia dambakan

" Appa , terimakasih untuk semuanya, terimakasih udah jadi appa yang hebat untuk ku " ucap Jimin dalam pelukan min ho

" Berjanjilah appa , kalian akan hidup bahagia setelah ini "

Min ho hanya terdiam tidak melakukan perlawanan saat Jimin mulai memeluk tubuh nya.
Sebuah pelukan hangat dan nyaman yang sudah belasan tahun tidak ia rasakan dan rasa itu kembali hadir lagi saat berada dalam pelukan putra bungsu nya

" Bahkan aku sudah lama tidak merasakan senyaman ini berada dalam pelukan orang lain, terakhir aku senyaman ini saat eomma mereka memeluk ku belasan tahun yang lalu " batin min ho

Setelah cukup lama memeluk tubuh min ho , Jimin melepaskan pelukannya dan langsung pergi tanpa mengucapkan satu kata pun dan hal itu membuat mereka bertiga hanya terdiam dan menatap Jimin yang langkah nya semakin jauh

Tanpa memperdulikan Jimin , perlahan mata min ho mulai terlelap dan ia bermimpi bertemu sosok yang sudah lama tidak ia temui

" Sayang? Kau kah itu? " Ucap min ho

" Apa yang sudah kau lakukan dengan putra kita min ho " ucap sosok itu

" Kenapa kau selalu menyalahkan dia tentang kematian ku? Kenapa kau membencinya hanya karena aku harus kehilangan nyawaku saat menolong nya " lanjutnya

" Semua ibu akan melakukan hal yang sama untuk keselamatan anak-anaknya Termasuk aku "

" Kalau aku tahu nasib putra ku akan sesakit ini , lebih baik aku memeluk nya erat saat itu dan membiarkan tubuh kami menjadi abu karena kobaran api yang sangat besar dulu " lanjut sosok itu

" Tae Ri " teriak min ho yang terbangun dari tidurnya

" Ada apa appa? " Tanya yoongi bingung

" sampai kapan appa akan membencinya? " Ucap yoongi yang membuat min ho kaget

" Apa maksudmu" tanya Min Ho

" Belajarlah memaafkan Jimin , sayangi dan cintai dia seperti appa memperlakukan ku dan yoongi , sudah cukup penderitaan nya selama ini appa " ucap Seokjin

" Jimin sangat menyayangi appa, dia rela mendonorkan darahnya untuk appa ditengah kondisinya yang tidak memungkinkan " lanjut Seokjin

" Apa maksudmu Seokjin-ah "

" Jimin terkena penyakit kanker otak appa " jawab Seokjin menahan tangisnya

" Kita selama ini sudah sangat jahat appa , bahkan kita tidak memberikan nya kasih sayang yang seharusnya dia dapat dari keluarga nya " Seokjin

" Dunia ini terlalu kejam untuknya yang seorang diri appa tanpa siapapun "" lanjut seokjin

" Bahkan saat appa mencoba menabrak Jimin saat itu , ia tidak membenci appa, justru dia menahan sakitnya seorang diri dan mencuci baju appa lalu ia memeluk erat seolah berada dalam pelukan appa " ucap yoongi

" Appa mencoba menabrak Jimin? " Tanya Seokjin tak percaya

" Dimana Jimin " tanya Minho gemetar

" Jiminnn " teriaknya dan mencoba melepas selang infus dari tangannya dan berjalan ke luar ruangan mencari Jimin

" Jiminnn... Kamu dimana nak "

" Ini appa , appa sangat menyayangi mu nak "

" Maafkan appa Jimin-ah, kau dimanaaa "

Min ho terus berteriak sambil mencari Jimin yang membuat nya menjadi pusat perhatian tapi min ho tidak memperdulikan itu ia terus memanggil dan mencari putra bungsunya diikuti kedua putranya

Saat tiba di teras RS, langkah mereka terhenti melihat banyak orang berkumpul di tengah jalan tak jauh dari teras RS

" Kenapa disana ramai sekali " ucap yoongi menghampiri rombongan itu

Sampai tiba di kerumunan itu , langkah yoongi terhenti seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat , ia diam sejenak , jantungnya seakan berhenti berdetak

Korban kecelakaan yang penuh dengan darah membuat yoongi semakin mendekati korban itu untuk memastikan nya kembali

" Ji...min.. " ucap yoongi gemetar

Ya , itu adalah Jimin , adik yoongi yang ternyata menjadi korban tabrak lari

" Appa , Hyung . Jimin disini " teriaknya sambil menangis

Min ho dan seokjin yang mendengar itu menyusul yoongi

" Jimin " ucap min ho

Kakinya seakan sudah tidak mampu menopang dirinya sendiri dan membuat dirinya tesungkur disamping tubuh putra kecilnya

" Bangun nak , appa mohon " memeluk erat tubuh Jimin yang sudah tidak berdaya

" Maafkan appa nak, appa mohon bangun, jangan tinggalkan appa " histerisnya

" Appa sudah memeluk ku nak, sekarang ayok bangun , kamu gak boleh ninggalin appa sendirian disini "

Min ho terus menangis histeris bersama Yoongi dan Seokjin diperhatikan oleh banyak orang

Sampai beberapa saat kemudian salah seorang perawat menghampiri rumunan itu dan memeriksa keadaan Jimin

" Maaf Tuan , putra tuan sudah tiada " ucapn perawat itu

" Engga !!! Jimin ku masih hidup !
Kau berbohong ! Cepat lakukan pertolongan untuk putra ku !!! " Teriak min ho

" Appa sudah, Jimin sudah tenang dan dia sudah bertemu eomma " ucap Seokjin menenangkan min ho

" Enggak !!! Jimin masih hidup Seokjin!!! "

" Jimin ayok tunjukkan ke mereka kalau kau masih hidup , putra appa anak kuat , gak mungkin ninggalin appa " teriak min ho histeris

" Appa " lirih Seokjin

" Adikmu hanya sedang tertidur Jin ,dia belum meninggal "

" Maafkan kami jimin-ah, bahkan saat akhir hidup mu ,kau belum merasakan keutuhan sebuah keluarga dan mendengarkan maaf appa secara langsung " batin yoongi menatap Jimin

maafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang