Chapter Two : Stay

5.2K 343 104
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka
Bila ada kesamaan nama,tempat ataupun dan yang lainnya mohon di maklumi. Konten ini 18+ mengandung unsur seks dan bahasa kasar
Mohon untuk bijak dalam membaca


       Sentuhan itu masih terasa sekali di bibir hingga di tubuh lisa, sisa sisa percintaannya bersama jungkook yang tanpa ia duga-duga ternyata itu nyata dan bukan mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






       Sentuhan itu masih terasa sekali di bibir hingga di tubuh lisa, sisa sisa percintaannya bersama jungkook yang tanpa ia duga-duga ternyata itu nyata dan bukan mimpi.

Ia terus memegang bibir dan tubuhnya kala masih merasakan sentuhan jungkook, namun disisi lain ia sangat-sangat merasa bersalah sekali bahkan ia sudah menjawab iya atas permintaan jungkook menjadi kekasihnya ini

Saat di antar kesekolahan saja lisa meminta berhenti dengan jarak yang lumayan jauh dari tempatnya bekerja agar menjaga-jaga takut ada yang melihat walaupun sempat berdebat dengan jungkook karna jungkook tetap kekeuh ingin menurunkan lisa di depan gerbang namun tetap saja lisa yang memenangkan perdebatan itu

Baru begitu saja lisa sudah panik, Lantas bagaimana nasib nya kedepan? Ia tak tau harus melanjutkan ini atau tidak tetapi bayang-bayang jeon jungkook terus terbayang di memori otaknya saat ini, bahkan dirinya tak fokus jika salah satu muridnya datang menghampirinya dengan membawa kertas gambar , Tugas sekolah yang lisa suruh

"Bu , ini udah " ucap ali memecah keheningan lisa dan lisa tersenyum kikuk kepada ali lalu mengambil kertas gambaran tersebut yang ali sodorkan

"Astaga ali ! Hahahahaha " lisa tertawa terbahak bahak tiada henti bahkan perutnya sampai sakit sedangkan ali hanya cengengesan saja sambil memegang pensil ia menggaruk garuk kepalanya dengan pensil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga ali ! Hahahahaha " lisa tertawa terbahak bahak tiada henti bahkan perutnya sampai sakit sedangkan ali hanya cengengesan saja sambil memegang pensil ia menggaruk garuk kepalanya dengan pensil

"I-ini buahahaha kok begini sih?! Hahaha" lisa tertawa lagi sampai air matanya keluar dan trakhir  ia mengambil nafas lalu ia hembuskan

"Ibu kan menyuruh mu untuk menggambar salah satu iklan yang ada di televisi,tidak hanya di televisi. Di mana saja juga bisa dan yang terpenting ya yang gampang juga mudah nak " ucap lisa

"Iya itu mudah menurut ali , bu " ucap ali dan akhirnya lisa mengalah saja, ia tetap memberikan nilai dari pada ali mengamuk nantinya

Sugar Baby | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang