17

6.4K 762 76
                                    

Jeongwoo datang ke kantor dengan semangat yang menggebu, membuat karyawan yang melihatnya mengulum senyum. Apa yang membuat bos mereka menjadi sangat bersemangat pagi ini.

Jeongwoo merogoh ponselnya di dalam saku, menghubungi sepupunya, Jihoon. Panggilan video itu dijawab cepat oleh Jihoon walaupun disana hari sudah berganti menjadi malam.

"Kenapa dengan wajahmu?"

Sumpah. Jeongwoo menunjukkan cengiran bodohnya pada Jihoon yang mengerut tidak paham. Diulanginya pertanyaan yang sama Jeongwoo tetap tidak membalas dan mempertahankan cengirannya.

"Kau itu kenapa?"

Akhirnya Jeongwoo meletakkan pulpennya, "pasti kau tidak percaya jika aku mengatakannya." pada akhirnya Jeongwoo buka suara.

"Apa? Kau membeli pelabuhan?" tanya Jihoon penasaran.

"Kau ini kenapa bodoh sekali."

Jeongwoo memberi kode melalui sorot matanya, lima detik berlalu Jihoon baru dapat mencerna maksudnya.

"YA?!! KAU SERIUS? HYUNSUK PASTI SENANG MENDENGARNYA. KAU MEMANG TIDAK PERNAH MENGECEWAKAN." Jeongwoo tertawa mendengar pekikan Jihoon di seberang, wajahnya sangat terkejut dan juga terpingkal-pingkal.

"Aku tidak tau kegiatan seperti ini sangat seru." ujarnya.

Jihoon masih tertawa namun sudah sedikit mereda, "kau bersungguh-sungguh menjadikan bayimu itu nanti sebagai pengokohmu kan?" nada suara Jihoon berubah menjadi lebih serius sampai mempengaruhi Jeongwoo untuk kembali serius.

"Tentu saja, bayi itu akan memperkuat posisi Haruto yang masih berada dibawah bayang-bayang Nenek."

"Ahh... Baik-baik, kau harus melakukannya lebih giat agar cepat jadi. Aku akan memberi tau Hyunsuk!"

•••

Haruto bangun sekitar pukul delapan pagi, awalnya ingin tidur lagi tapi melihat ada bayangan beberapa orang sedang membereskan kamarnya membuat Haruto harus membuka matanya. Betapa terkejutnya dia para pelayan disini seperti tidak perduli apa yang diperbuat Tuannya semalam. Haruto reflek meraba badannya, masih bisa merasakan piyama melekat di tubuhnya.

"Oh! Tuan Haruto sudah bangun ternyata, kami tidak tega membangunkan melihat raut wajah anda yang sangat lelah jadi kami mencoba tidak menimbulkan suara apapun."

Sial Haruto jadi malu sendiri. Haruto meringis malu mendengar ucapan pelayan perempuan yang sekarang berdiri disamping ranjangnya.

"Jeongwoo sudah pergi?"

"Tuan Jeongwoo sudah berangkat sejak satu jam yang lalu. Tuan Haruto ingin sarapan disini?"

Sudah menikmati tubuhnya sekarang malah ditinggal sendiri, Haruto seperti pria bayaran saja. Habis pakai ditinggal begitu saja. Mereka bermain dalam waktu wajar. Biar pun begitu Haruto juga menikmati permainan mereka semalam ditambah dengan tindik bunga mawar, agak aneh tapi memuaskan.

Akhirnya Haruto menerima tawaran pelayan tadi dan dirinya memilih membersihkan tubuhnya di kamar mandi, dia bukan yang sampai tidak bisa bergerak, ingat dia juga laki-laki. Tetap saja pasti meninggalkan rasa sakit yang mungkin bisa bertahan dua sampai tiga hari.

Haruto berdiri didepan wastafel, memperhatikan wajahnya yang mungkin saja ada bekas-bekas tidak ramah yang tertinggal di wajahnya. "Apa katanya, menyukaiku sejak lama? Kenapa kata-katanya mirip sekali dengan Pria tua yang ku temui bersama Hyunsuk?"

•••

Haruto tidak mempermasalahkan soal Jeongwoo yang meninggalkannya pada pagi itu begitu saja, dia memakluminya. Suaminya ini sibuk sekali sehingga Haruto anggap ini sudah menjadi kewajibannya setelah berumah tangga. Suaminya berhak mendapatkan kebutuhan biologisnya juga kan?

Sejak minggu awal pernikahan Haruto juga sudah setuju memiliki anak dari Park Jeongwoo, jadi apa yang dikhawatirkannya lagi. Malah anaknya nanti akan sangat menguntungkannya untuk menyingkirkan taman bunga Jeongwoo yang beraneka ragam. Cinta dari Jeongwoo saja tidak cukup, Haruto paham akan hal itu.

Kini tinggal Haruto yang masih bingung dengan perasaannya, memikirkannya membuat kepalanya pusing.

Lain lagi dengan Jeongwoo, laki-laki itu mengikuti saran dari Jihoon agar terus bekerja keras bersama Haruto agar anak yang mereka inginkan menjadi nyata.

Keduanya sangat kompak dalam satu bulan terakhir ini sampai waktu Haruto harus melakukan pemeriksaan lanjutan, Dokter memberi berita mengejutkan bagi keduanya. Rahim yang ditanam dalam tubuhnya berhasil dibuahi walaupun ukurannya masih sebesae biji kacang, kedua pasangan ini amat senang. Dokter juga memberitahu bahwa pencangkokan rahim ini hanya dapat digunakan untuk dua kali kehamilan yang berarti mereka hanya bisa memiliki dua anak saja itupun kalau Haruto ingin, sebab selama rahim itu masih berada dalam tubuhnya dia harus mengkonsumsi obat untuk menghindari efek samping yang akan ditimbulkan nantinya. Mereka menyetujuinya.

•••

"Haruto sudah membawa bayi di dalam perutnya." kata Jihoon datar, jarinya terus menggulir laman linimasa di ponselnya.

"Kau serius?!" tanya Hyunsuk tidak percaya.

Jihoon hanya mengangguk, meraih cangkir kopinya.

"Akhirnya keponakanku jadiii!!!" ujarnya girang hampir mencekik leher Jihoon dan berakhir membuat kopi di dalam cangkir itu terciprat ke lantai karena Hyunsuk mengguncang kuat perpotongan leher tunangannya.

"Aku tau mulutmu ember, jangan beritahu siapapun disini. Jika sampai orang-orang di Manor tau. Kau tau kan tujuan Jeongwoo membawa masuk Haruto ke dalam keluarga ini?" Jihoon memperingatinya memberi tatapan tajam.

"Kau tenang saja, ini aman bersamaku." kata Hyunsuk bangga. Kita lihat saja nanti apakah Hyunsuk benar-benar menjaga mulutnya untuk tidak menggosip.

•••

Semua orang di Manor mengetahui Jeongwoo dan Haruto akan kembali minggu depan. Sudah sekitar empat bulan lebih keduanya meninggalkan kediaman mereka yang sangat damai dan sedikit drama di komplek hunian Diamond Village.

"Kau harus menyambutnya dengan manis, berbicaralah seolah-olah kau menyesal telah melakukan tindakan seperti waktu itu meskipun Matriark melarang keras kau bertemu Haruto." ucap Bibi Rael pada Mirae.

"Aku mengerti. Bibi harus meyakinkan kembali Nenek, selain Haruto masih ada Nona muda lainnya yang mengincar."

Yah... Teruslah bermimpi Mirae.

••••

Tbc

Double up yg aneh bangetttt

Perfect Demon ⚠️ Under Revision || JeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang