Part 31

155 16 0
                                    

2 hari telah berlalu, saatnya Flo meninggalkan tanah air. Ia harus berangkat hari ini ke Mesir untuk melanjutkan pendidikannya. Berat rasanya namun mau diapa lagi, itu sudah kewajiban. Meninggalkan suami, orangtua dan keluarga rasanya seperti nano-nano.

Pukul 08.00 Flo telah siap dengan barang bawaannya. Zen tampaknya tak rela jika ditinggalkan oleh istrinya. Ia hanya bisa manatap lurus kedepan memandangi dirinya di depan cermin. Ingin melarang istrinya tapi tak bisa. Susah.

"Kamu berangkat jam berapa?"

"Jam 12.30 WIB mas"

"Berangkat ke bandaranya jam berapa?"

"Palingan jam 9 mas"

"Mana barang bawaan kamu, biar aku masukkan ke bagasi mobil"

"Itu mas"

"Yaudah aku masukko dlu yah"

"Iya mas" sebelum kaki Zen beranjak mengambil koper Flo, sebuah panggilan mendadak membuatnya berhenti sejenak dan mencari arah suara.

"Mas"

"Iya"

"Mas aku pamit yah, aku minta maaf kalau selama ini aku punya salah sama kamu" ucap Flo dengan mata berkaca-kaca.

"Sayang,, kamu nggak usah minta maaf. Kamu nggak ada salah sama aku. Sebelum kamu minta maaf aku sudah maafin kamu terlebih dahulu. Aku ridhoi kamu pergi untuk menuntut ilmu di negara orang. Insyaallah aku ridho lillahi ta'ala"

"Mas,, makasih yah kamu memang yang terbaik. Aku bakalan rindu banget sama kamu dan selalu ingin cepat pulang biar bisa ketemu kamu. Doakan agar studi aku lancar dan bisa selesai tepat waktu yah" ucap Flo kemudian berhambur dipelukan Zen.

"I love you Flo"

"I love you too mas"

Keduanya saling menangis bahagia dan sedih. Sama-sama tak ingin berpisah dan saling menyayangi.

*****
Tibalah saat dimana Flo harus berangkat. Ia kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru bandara. Ia akan rindu dengan negara nya dan orang yang ia sayangi. Memang berat tapi ini adalah cita-cita yang harus ia ambil.

Setelah berpamita dengan semua orang, ia kemudian melangkahkan kakinya dan memulainya dengan basmalah.

"Bismillahirrahmanirrahim. Selamat tinggal Indonesia, selamat tinggal semuanya. See you next time. Tunggu aku beberapa tahun lagi" ucapnya dalam hati.

Zen yang melihat kepergian istrinya sendiri, ada rasa tak tega membiarkan istri kecilnya pergi sendiri. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa, ia mempunyai kewajiban yang harus ia jalankan disini. Hanya dengan memberikan ridhonya ia percaya, istrinya akan selalu terjaga walaupun jarak yang ada diantara keduanya.

"Mah, pah ayo kita pulang"

"Ayo pah" ajak mama Flo.

Merekapun meninggalkan bandara dan kembali melanjutkan aktivitasnya hari ini.

📌📌Jangan lupa Vote, komen dan share agar author semangat buat ceritanya 🙏

Kalau ingin berbagi cerita, kalian bisa DM aku di Ig @awanputih_00 nanti aku bakalan masukin ide-ide cerita kalian di cerita ini dan tag kalian🤍

Maafin yah kalau banyak typo dan kekurangan dari cerita aku. Semoga cerita ini bisa menemani hari-hari sobat Awput ☁️

Flo dan Zen (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang