memory

951 131 165
                                    

Enjoy
.

.

.

"Aku gak terlalu dekat sama papa..Menurut aku Dia bukan tipikal ayah yang bisa aku jadikan contoh.."

Gun memulai ceritanya... Dia menyandarkan dirinya di dada off...mereka duduk di sofa kulit di balkon...

Malam itu cuaca cerah...

Off mengusap usap lengan gun sambil mendengarkannya..

"Aku ingat.. Aku pernah di pukul dengan gagang sapu saat aku bilang aku menyukai anak tetangga sebelah..saat itu aku berusia 9 tahun.. Padahal aku belum tau kalau apa yang aku rasa saat itu adalah mungkin perasaan suka...Kalau nanti kita ber cinta kamu akan tau di mana aku di pukul.." ucap gun..

Off menatapnya.. Entah kenapa hatinya merasa marah..

"Mama memang sudah lama sering sakit sakitan..Aku berusaha untuk gak membuat mama susah...Karena aku suka ke gereja.. aku di tawari sekolah di sekolah gratis di sana.. Dan di sanalah aku tau kalau papa punya wanita lain..."

"Pada akhir nya... Dia pergi.. Dia bilang dia gak tahan hidup dengan kami.. Yang hanya membuat dia susah..dia malu punya anak seperti aku dan dia merasa sengsara punya istri yang selalu saja menyusahkan nya karena sakit.."

Off mengecup pundak gun..

Entah kenapa dia gemetar..

Gun mengusap tangan kokoh yang memeluknya itu..

"Sepulang sekolah aku bekerja di kedai bibi lani...dia yang punya rumah tempat di mana aku dan mama mengontrak..Dia baik.. Baik banget...Dia suka kasih aku sama mama uang lebih untuk berobat atau untuk pegangan kami..."

"Kamu kerja apa di sana..?"

"Apa saja...Aku cuci piring..Kadang melayani orang yang makan..mama juga kerja sih..tapi ya karena kebutuhan kita banyak jadi kadang kita suka kekurangan uang untuk mama berobat..."

"Aku kangeen banget sama mama.. Mama bilang walau papa jahat jangan benci sama dia karena gimana juga kan dia papa aku.. Tapi...Aku gak bisa menurut kamu aku dosa gak sih...?"

"Saya gak tau batas di mana dosa dan gak dosa.. Setiap manusia pasti punya salah yang pada akhirnya mungkin menyebabkan dirinya berdosa..."

Off berhenti dia mengecup tangan gun yang dia genggam

"Ketika seseorang menyakiti kita..kenapa kita tidak boleh membencinya.. Rasa benci akibat kemarahan bukan diri kita yang menyebabkan-nya tapi adalah orang yang kita benci itu... Jangan mendosakan diri kamu hanya karena kamu merasakan perasaan yang menurut kamu berdosa... Itu perasaan alami.. kamu di cintai kamu pasti balik mencintai...begitu pun sebaliknya kamu di sakiti...wajar jika kamu membenci orang yang menyakiti kamu....Itu artinya kamu masih seorang manusia..."

Aku cuma takut mama di sana sedih tau aku membenci papa..

"Gak mungkin...Mama kamu pasti bahagia.. Bahagia lihat sekarang kamu bersama saya.. Saya yang akan membuat kamu melupakan orang yang kamu benci itu...kamu ingatkan saya hanya akan memberi kamu kebahagiaan yang tidak ada habisnya..."

Gun berbalik.. Kini dia duduk miring dan menoleh pada off..

"Jangan pernah tinggalin aku.."

"Gak mungkinlah.. Kalau saya tersesat bagaimana pun caranya saya akan menemukan jalan untuk kembali bersama kamu.."

"Kalau aku yang tersesat..?"

"Mudah saja.. Saya yang akan menemukan kamu bagaimana pun jalannya.. Jadi tunggu sampai saya datang menjemput kamu dan kita akan bersama sama lagi..."

chasing youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang