20. "Memberatkan siapa?"

103 31 10
                                    

JaeYi.....

Pulang dalam keadaan sangat Hancur

Tak bisa lagi menahan Airmata meski sudah beberapa Kali keluar entah kapan akan habis

Ia kembali menangis dalam Diamnya
Sepanjang perjalanan menuju Rumah yang ternyata belum Ia singgahi sejak kepulangannya Tadi

Dia semakin mempersempit diri dengan hanya menggunakan JinGo sebagai sopir pribadi nya.

Terus melihat keadaan Nyonya dibelakang nya

"Fokus menyetir saja, Aku baik-baik saja"
Ucap JaeYi yang diangguki JinGo

"Minta KyungGu datang sekarang"

"Maaf Nyonya, Tuan Do memintaKu memastikan Setelah Pulang, Tak ada hal lain yang Nyonya Lakukan selain makan lalu Istirahat....."

"Aku tak apa, Tak perlu....."

"Nyonya menurutlah, Aku tak peduli meski Kau terus mengomel dan kembali menampari ku seperti hari lalu, Aku lebih peduli dengan kesehatanMu"

Ucapnya yang langsung membuat teriakan JaeYi terdiam

JinGo sudah bersumpah menjaga Keluarga lelaki yang membuat Hidup adik-adiknya lebih layak itu

Tak ingin Ia hanya menurut saja

Ia harus benar-benar menepati Janji meski dengan sedikit gertakan.

Perihal tamparan yang JaeYi lakukan padanya bukan tanpa alasan

JinGo terus saja menyembunyikan Berita itu darinya Hingga saat Ia tak sengaja melihat berita tersebut

JinGo lah sasaran Utamanya

Sempat bocor dibagian dahi hingga harus menerima Beberapa Jahitan karna lemparan Vas Kaca yang mengenai nya

JinGo akhirnya menceritakan semua kejadian yang MinJoon alami bahkan meminta JaeYi untuk memberi dukungan penuh pada Tuan nya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

JaeYi mulai terasa lelah di tubuhnya begitu keluar dari Mobil menuju Unit Appartment yang sekarang sudah lebih ketat dijaga

Sesuai perintah MinJoon beberapa jam lalu pada JinGo

Lelaki muda ini mengurus untuk keamanan lebih agar tak terjadi sesuatu pada Istrinya

Tak tanggung-tanggung yang Menjaga bukan lagi penjaga biasa

Mereka bagian dari Aparat kepolisian yang masih bekerja untuknya.

Sampai didalam unit,
Ia lari dipelukan Bibi Eunja yang terlihat menangis menunggu kedatangan JaeYi

Terus memeluk wanita hamil yang sudah seperti anaknya sendiri itu

"Bibi...... SuamiKu akan Mati..... Bagaimana Aku bisa Hidup tanpa nya"

Itulah yang selalu terngiang di pikirannya sejak tau Mengenai Kasus ini

Ia tumpahkan semua pada Bibi yang masih saja betah menenangkan sembari mengusap airmata JaeYi berkali-kali
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bibi..... Aku harus bagaimana lagi, Aku ingin berusaha Kuat tapi susah, Aku tak bisa menahan lemah ini, Aku harus bagaimana....."

Masih sesenggukan dalam tangisnya

"JaeYi yang sabar ya, Tenangkan dulu pikiranMu"

"Aku tak bisa tenang ......"

"Harus berusaha tenang, Kau harus memaksa Dirimu untuk lebih tenang...."

Seperti Anak yang merengek pada Ibunya

JaeYi masih terus mengungkapkan Isi hati tersedihnya pada Bibi yang sangat Setia ada untuk Mereka bahkan disituasi ini.


STUCK WITH U (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang