O1─𝖲𝖾𝖻𝗎𝖺𝗁 𝖳𝗂𝗍𝗂𝗄 𝖳𝖾𝗆𝗎

479 63 0
                                    

Perempuan yang selalu ditemukan dengan tatapan dan pelafalan sembiluan nampak menikmati pikir ilusif. Selalu dicap orang menyembilu, bisa dikatakan perempuan itu cempala mulut. Orang-orang berpikir perempuan itu sudah gila, nyatanya hanya terbawa alur ilusif yang ia ciptakan.

Shikanoin Heizou, kerap disapa Heizou sedari tadi mengawasi perempuan. Kalakian netra keduanya bertemu, Heizou panik setengah mati.

"Hei (name) tepat sekali, bertemu lagi dititik koordinat yang sama." Seru Heizou sambil bertukar sapa, perempuan itu bertanya-tanya dalam pikiranya sendiri.

"Oh detektif hei-zou." Perempuan yang sayup-sayup ingat akan sosok yang berkelaluan jumpa disekitaran pohon.

Ternyata (name) memiliki daya ingat yang buruk.

Heizou tersenyum dengan besar hati berucap "Saya pikir tempat ini menjadi titik temu kita."

"Kita bukan sebuah sudut, nan mutlaknya hanya tentang dua garis yang bertemu pada sebuah titik."

Heizou tertegun tak membalas kalimat perempuan itu.

"Fajar yang indah." Imajinasi (name) mulai muncul lalu terlisankan.

Sebenarnya Heizou belum memahami dan mengetahui perempuan nan terbelenggu dengan keelokan fajar. Matanya berbinar terpikat dengan baskara yang belum muncul sepenuhnya.

Ilusionis, 𝗛𝗲𝗶𝘇𝗼𝘂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang