Ilusionis, 𝗛𝗲𝗶𝘇𝗼𝘂

O4─𝖠𝗐𝖺𝗁𝗂𝗍𝖺

Dari kejauhan Heizou diam-diam curi pandang pada perempuan. (Name) Nampak sedang beranggar lidah dengan sekelompok yang hobi cari masalah. Kurang kerjaan, hanya satu kata yang Heizou risikkan kala itu.

Kelengangan berhenti sampai disitu, desas-desus sekelompok orang berusaha memukul (name). (Name) membalas dengan celotehannya, sekelompok orang tersebut nampak kesal.

Heizou berniat membantu tapi ia tahu batasannya, bagi (name) mungkin ia bukan siapa-siapa. Dibuat terkekeh karena (name) berhasil mengatasi sekelompok orang pencari masalah.

Menghampiri dalam diam buat perempuan itu tercengang. Duduk tepat disisi kiri sambil tebar senyum, bermaksud jadi pelipur lara sang perempuan ilusionis.

"Kenapa kesini?"

"Saya sebetulnya mengamati kamu dari kejauhan, lagi-lagi menghiraukan orang pencari masalah."

Heizou menampakan raut malas seakan berkata sudah cukup, atau jangan bicarakan itu. Akan tetapi (name) malah menertawakan raut wajah Heizou.

"Dasar aneh ngga ada yang lucu, siapa yang suruh ketawa?"

"Ya ampun habisnya kamu lucu." Heizou langsung dibuat bungkam atas kalimat (name).

"Padahal matahari belum terbenam kenapa warna layung sudah muncul."

"Huh, kamu makin aneh (name)."

"Tepat diwajahmu de-tek-tif Hei-zou."

Heizou spontan menyembunyikan wajahnya. Lengan (name) menjamah wajahnya dengan kedua tangan sambil senyum. Dibuat salah tingkah dengan perempuan ilusionis itu. Masa bodoh, ungkap heizou.

"Saya juga lihat kok, heizou dari tadi mengamati gerak-gerik saya melulu."

"Saya pikir heizou perhatian juga." (Name) tersenyum memandang langsung kearah wajah Heizou.

"Itu sih kebetulan saja waktu saya cari angin ada kamu disana, saya juga ngga sengaja melayangkan pandangan, jadi ini alami hanya sebuah kebetulan okay."

Heizou mencari alasan mengandalkan intuisinya. Ia tak paham kenapa disaat-saat penting intuisinya malah tak berguna.

"Heizou lain kali kalau butuh perhatian bilang, barangkali saya bisa bantu."