susu

1.6K 169 10
                                    








    Pagi pagi sekali haechan mendatangi apartemen milik mark, ia membawakan susu untuk mark konsumsi selama masa kehamilannya.

"jangan lupa lo minum" tutur haechan menaruh kotak susu tersebut, mark hanya menatapnya malas.
"gila kali lo, yakali gw minum gituan" bantah mark, melihat gambar wanita mengandung di kotak susu yg haechan bawa
"buat bayi lo anj, untung gw baik beliin buat lo" jelas haechan namun mark hanya mengabaikannya saja
"siapa sih bapaknya njir" haechan masih sangat kepo untuk saat ini, bahkan ia juga tidak bisa tidur memikirkan nasib temannya yg tiba tiba hamil, lagi lagi mark tak menjawab membuat haechan geram.

"chan, telfonin jeno" cicit mark yg memang kurang bisa di dengar oleh haechan
"apa? ngomong yg jelas" ucap haechan, mark malah mendengus sebal
"TELFONIN JENO BUDEG! " haechan kaget, kenapa malah jadi mark yg ngegas
"buat apa?" tanya haechan
"cot, telfonin aja sih gak ush nanya nanya" haechan yg mendengar itu mengelus dadanya sabar.
"ya sabar" akhirnya haechan pasrah, dia untuk saat ini harus menyetok kesabaran extra mengingat temannya yg lagi hamil:)




mau tak mau dan harus mau, akhirnya haechan menelfon jeno.
"apa? " terdengar suara di seberang sana, yg tak lain jeno
"mark mau ngomong sama lu" ucap haechan to the point dia malas basa basi
"kenapa? " terdapat nada kebingungan dari jeno, namun haechan mengacuhkannya dan langsung memberika handphone tersebut kepada mark.

"hallo" ucap mark, sambil menggigit bibir bawahnya ragu
"kenapa mark?" balas jeno mendengar sapaan dari mark
"lo sibuk gak" entah kenapa rasanya mark sangat ingin bertemu dengan jeno
"ga, kenapa? "
"lo bisa dateng ke apartemen gw? " pinta mark, sambil memainkan ujung bajunya, haechan yg melihat tingkah mark merasa bingung
"ada urusan apa? " tutur jeno, dia jadi bingung dengan mark
"YA POKOKNYA DATENG AJA BISA KAN! " ucap mark setelah itu mematikan telfonnya, haechan sampe melotot melihat mark"astagfirullah" batin haechan mengelus dadanya dengan tenang.

Sedangkan jeno meringis mengelus telinganya, saat mendapatkan teriakan maung dari mark.
"knp dh" pikir jeno, setelah itu ia mengambil kunci motornya untuk menuju apartemen mark, apa mungkin ada urusan penting? tanda tanya jeno dalam benaknya.

Otiwii apartemen mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Otiwii apartemen mark




"chan lo pulang sana, bau pasti lo belum mandi" ucap mark sambil menutup hidungnya
"UDAH MANDI YAH GUE, HIDUNG LO TU YG SALAH! " kali ini haechan ikutan emosi padahal ia telah mandi dan memakai parfum hampir setengah botol.
"kok lu ngamuk, atau jangan jangan lo juga hamil chan? " mark memandang curiga haechan, sedangkan haechan dari tadi menahan rasa ingin memukulnya.
"serah yah gue udh capek, bye! " haechan segera saja keluar dari apartemen mark, dia tidak sanggup lagi disana kesabarannya di kuras habis.








¤














   Kini jeno telah sampai di apartemen milik mark, namun pemuda yg menyuruhnya untuk datang malah diam sedari tadi.
"knp mark? tiba tiba nyuruh gua dateng kesini" ucap jeno karena sudah bosan saling diam sedari tadi, sedangkan yg di tanya malah menggelengkan kepalanya
"trus? kalau ga ada urusan mending gua pulang" jeno segera berdiri dari duduknya, ia bukan tipe orang yg menyia nyiakan waktu seperti saat ini, mark yg melihat itu menggeleng tidak terima.
"gak! jangan pulang" cicit mark mendekati jeno, rasanya mark ingin memeluk pria itu bahkan wangi dari jeno sedari tadi menyapa penciuman mark.
"apaan?" jeno menaikan satu alisnya menatap mark bingung.
"duduk dulu bentar" pinta mark menarik tangan jeno agar bisa duduk bersampingan dengannya, tak ada balasan jeno hanya diam mengikuti mark.
"jen pinjam bahunya bentar" mark menyenderkan kepalnya ke bahu tegap milik jeno, sedangkan tangannya memainkan tangan dan jari milik jeno, rasanya nyaman ketika mark bisa berduaan dengan jeno.




"lu knp mark? " jeno benar benar di buat bingung dengan sifat mark yg tiba tiba berperilaku aneh seperti ini.


Mark tak menjawab ia malah berlari ke dalam kamar dan kembali lagi dengan membawa benda di tangannya.

Mark tak menjawab ia malah berlari ke dalam kamar dan kembali lagi dengan membawa benda di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"testpack? siapa yg hamil" jeno menatap heran benda yg di tunjukan oleh mark tersebut.
"gw" jawab mark
"ha?" jeno benar benar tak habis pikir, dia di buat semakin kebingungan
"dan ini anak lo" jelas mark memegang perutnya yg datar tersebut "mark? jgn bercanda" tutur jeno tak percaya, bagaimana mungkin ini bisa terjadi.
"gw serius jeno! Ini anak lo, knp lo gak terima hiks kalau gitu gw bisa gugurin" mood mark itu tidak beraturan bahkan sekarang ia menangis, takut sebenarnya mark itu takut jika mempertahan bayi tersebut dan juga dengan melihat ekspresi jeno yg seperti tidak menerimanya semakin membuat mark takut.
"mark, liat gua dulu" jeno menghela nafasnya lalu menggenggam tangan mark yg sedang menangis terisak tersebut.
"emangnya tadi gua ada bilang ga terima?" tanya jeno sambil menatap mark yg mengalihkan pandangannya ini salahnya dia paham, jadi jeno harus menanggung ulah atas perbuatannya dengan mark saat itu.
"jen.. gw takut" cicit mark lalu kembali menangis
"udah udah jangan nangis dulu, mark gua bakal tanggung jawab soal ini, jangan pernah buat ngegugurin dia" tutur jeno mengelus pipi mark yg basah oleh air mata
" tapi gw beneran takut jeno, gimana kalau anggota gw tau? Gimana orang tua gw jen hiks gw takut" mark tak bisa membendung air matanya yg mengalir, jeno diam mendengarkannya lalu menarik mark kepelukannya membiarkan pemuda tersebut menangis sepuasnya disana.

"gua yg bakal tanggung jawab semuanya" jeno mengelus rambut mark mencoba sedikit menenangkan pemuda manis tersebut, apa yg telah ia perbuat jeno siap menerima dan menanggungnya.

"udh dulu nangisnya" jeno menangkup wajah mark yg basah karena air mata itu.
mark memejamkan matanya saat jeno mecium kelopak matanya.
"jen, lo janji kan? " ucap mark yg kini sudah sedikit tenang, jeno hanya menganggukkan kepalanya
"masa ketua geng motor nangis gini, cengeng bener hhha" ucap jeno sedikit tertawa, membuat mark memukul bisepnya
"lo diem, ini tu masalah serius" kesal mark, padahal tadi cowo di depannya ini berperilaku sangat manis, kenapa sekarang malah menyebalkan.

"jangan pulang dulu ya?" mark itu bingung dengan dirinya sendiri, dia rasanya tidak bisa jauh jauh dari jeno yg dulu berstatus musuhnya.
"iya sayang" sahut jeno, membiarkan mark memeluknya manja
"idih apaan sayang sayang!" mark membenamkan wajahnya di dada bidang milik jeno, pria itu bisa meredakan rasa mual mark yg dari tadi pagi, apa lagi saat haechan datang dengan wangi parfum yg bagi mark tidak sedap untuk masuk ke penciumannya sama sekali membuat mark ingin memuntahkan isi perutnya.





     manis bener ini makhluk tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     manis bener ini makhluk tuhan




Dah sampe sini aja, minimal vote lah ya atau komen maxsimal polow saya atuh mwhehehehehe, hilang mulu ide gua pas mau lanjut

  




Làthos [Nomark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang