sekolah

2K 175 55
                                    

   

    Mark hari ini harus bersekolah seperti biasanya, tidak mungkin ia mengambil libur lagi, anggotanya pasti akan curiga dan menanya nanyakan keberadaan mark, yg beberapa hari terakhir ini tidak masuk sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Mark hari ini harus bersekolah seperti biasanya, tidak mungkin ia mengambil libur lagi, anggotanya pasti akan curiga dan menanya nanyakan keberadaan mark, yg beberapa hari terakhir ini tidak masuk sekolah.

"mark, udh lu minum kan susunya? " bisik haechan yg duduk di samping mark
"apaan sih anjir, kgk" mark menodong kepala haechan yg terlalu dekat dengannya, padahal pelajaran tengah berlangsung
"demi anak lo mark dia butuh nutrisi" ucap haechan menjelaskan
"HAECHAN BACOT" kesal mark, guru yg mendengar teriakan dari mark segera menatap tajam mark yg tersenyum kikuk di tempat duduknya

"mark, kamu kalau mau ribut keluar dari kelas saya!!" tegas guru tersebut membuat mark kaget, moodnya langsung berubah buruk, mark segera berdiri dan keluar dari kelas,
Haechan yg melihat itu kebingungan sendiri ini juga salahnya.





"jahat!" kini mark berada di belakang sekolah, dia menangis entah apa yg harus ia tangisi padahal selama ini mark sudah sering mendapat bentakan dari guru gurunya, yg ia inginkan sekarang hanyalah jeno tak ambil pusing mark segera mencari no jeno dan menelfonnya.

"jeno" panggil mark saat telfonnya sudah tersambung dengan jeno
"iyaa? " bingung jeno, saat ini ia tengah bolos di kantin sekolahannya
"hiks JENOO" tangis mark pecah, membuat jeno kelimpungan sendiri
"mark? Kenapa tiba tiba nangis? jgn bikin khawatir" ucap jeno namun yg terdengar hanya isakan dari mark
"mark, lu dimana sekarang? "  jeno bingung kenapa pria itu tiba tiba menangis sambil terisak seperti itu.
"di belakang sekolah" setelah mendapat jawaban jeno langsung mematikan sambungan telfon tersebut.

"HUAA KOK DI MATIIN? " mark semakin terisak, ia terduduk disana sambil memeluk kedua kakinya
"jeno anjing" batin mark, apa mark mengganggu waktu belajar jeno? makannya ia mematikn telfon dari mark? seharusnya mark paham dia dan jeno itu beda sekolah.

sekitar lima belas menit mark terisak di sana sambil mengumpat membuat matanya sembab, tiba tiba saja terdengar suara hentakan kaki seseorang seperti habis memanjat pagar, membuat mark sedikit kaget tapi kembali melanjutkan tangisnya mark pikir palingan siswa nakal yg sedang bolos, namun langkah kaki itu malah mendekatinya.

"udh nangisnya?" ucap seseorang tersebut sambil mengelus lembut rambutnya, mark yg menyadari suara milik pria itu langsung saja memeluknya erat.

"kok di matiin sih anj telfonnya?" rengek mark, jeno terkekeh pelan mendapati sifat mark yg berbeda seperti ini.

"habisnya di tanya kenapa, ga di jawab" jelas jeno menarik mark untuk duduk di kursi tua di bawah pohon yg berada di area belakang sekolah tersebut yg masih masuk perkarangan sekolah mark karena tidak berada di luar pagar.

jeno menyenderkan tubuhnya membiarkan mark berada di pangkuannya yg kini tengah menenggelamkan wajahnya di ceruk leher jeno.
"gurunya jahat!" ucap mark yg masih sedikit terisak
"jahat knp?biasanya juga kena marah mulu" tutur jeno, mark yg mendengar itu tak terima dan langsung mencubit bisep jeno
"aw, kok di cubit? emang gua salah apa" pikir jeno sambil mengelus bisep kanannya.
"haechan itu bacot! nanya nanyain aku udh minum susu atau belum jadinya kesal trus aku ga sengaja teriak ke dia, malah aku yg di marahin Guru! " adu mark semakin mengeratkan pelukannya
"lucu bener, make aku HAHAHAHAHA" tawa jeno yg sedari tadi mendengarkan cerita mark
"jeno bangsat ya lo! itu reflek" kesal mark menarik hidung jeno saat pria itu tengah tertawa membuat jeno mengelus hidungnya yg mancung malah semakin mancung kalau terus terusan di tarik seperti ini.
"iya iya maaf, trus udh di minum belum susunya?" mark menggelengkan kelapanya
"lo sama nyebelinnya! malah nanyain susu" jeno menghebus nafasnya sabar
"di minum, buat anak lu juga" mark menggelengkan kepalanya.
"ANAK KITA!" jelas mark menekan kata anak kita, entah kenapa mark tidak suka jika jeno tak mengakui anak yg sedang ia kandung saat ini, sedangkan jeno hanya tersenyum menanggapi ucapan mark.








"WOII MARK! JADI BAPAKNYA SIH JENONG?" teriakan itu berasal dari haechan membuat mark kaget begitupun dengan jeno. Seperti jelangkung pikir jeno datang tak di undang.

"DIEM IH! " mark ikut berteriak
"wah parah sih lo mark, pantes aja aneh nanyain jeno mulu" mark ingin rasanya melempar haechan saat ini

"ciee nanyain gua" jeno yg mendegar itu malah menggoda mark.
"lo diem atau gua pukul" ancam mark, menatap sinis jeno yg meledek mark.

"mark! Pokoknya lo harus ceritain semuanya! Tanpa terkecuali" final haechan dan kembali melangkahkan kakinya menjauh dari belakang sekolah tersebut, niatnya sih tadi mau minta maaf soal masalah di kelas tapi haechan tidak menyngka jika rasa keponya akan terungkap sekarang.
"HAECHAN JANGAN KASIH TAU YG LAIN! AWAS LO YA" teriak mark setelah itu mengacuhkan haechan dan kembali ke posisi awalnya mencari kenyamanan di pelukan jeno.

.



"jeno" panggil mark yg di balas deheman oleh jeno
"laperr" cicitnya, memang nafsu makan mark berkurang belakang ini, tapi jika ia bersama jeno nafsu makannya malah bertambah.
"mau makan apa?" tanya jeno, mark tampak berfikir sejenak sebelum tersenyum lebar
"aku mau makan buah semangka aja"tutur mark yg mendapat anggukan dari jeno.
"gass lah" sahut yg lebih tinggi sambil menarik tangan pria yg lebih pendek darinya itu yg kini tengah tersenyum girang ingin memakan semangka.






"knp, jadi gemes gini ya" batin jeno mengingat semua tingkah mark yg sering berubah, membuat sudut bibirnya tertarik kecil melukis senyum tipis disana, mark yg melihat itu kebingungan sendiri
"jeno kok lo senyum senyum sendiri sih! " protes mark, sedangkan jeno hanya menggelengkan kepalanya
"mark, lu kalau ngomong make aku aja" ucap jeno, membuat mark memicingkan matanya curiga
"kenapa" tanya mark
"lucu soalnya" kekeh jeno, menggenggam tangan pria manis di sampingnya itu yg sekrang sedang mengalihkan pandangannya
"bacot" ucap mark, padahal pipinya sudah memerah panas namun malu jika sampai ketahuan oleh jeno.


Skip lah bre






     Hari ini mark benar benar full senyum karena semua perhatian yg diberikan oleh jeno untuknya, juga tadi jeno sempat mencium bibirnya saat ia merengek minta semangka rebus.






Flashback :

"jeno, mau semangka rebus" rengek mark padahal baru saja tadi ia memakan satu buah semangka hanya untuk dirinya sendiri.
"mana ada semangka rebus mark" heran jeno menggaruk tengkuk kepalanya, sedangkan mark tidak mau tahu dan terus merengek
"ADA! MAKANNYA CARIIN" mark pokoknya menginginkan semangka rebus, sebenarnya juga ia menginginkan semangka bakar dan juga opor semangka.

Jeno mengusap wajahnya kasar mendengar permintaan aneh dari mark

"mark, ga ada semangka yg di rebus" jeno mencoba sabar sambil menjelaskan dengan tenang.

"jeno jahat ih! Pokoknya mau semangka rebus"
"shutt, nanti kita cari"
"bener ya?"
"ga janji tapi"
"kan BO-"

Mark hampir saja ingin meraung keras tadi, tapi jeno segera mengecup bibirnya.

"mpph kok di cium" pikir mark menatap jeno heran.
"biar diem mulutnya" ujar jeno mengusap rambut mark lalu mengajak pria itu untuk segera pulang.








Mengingat kejadian itu membuat pipi mark panas sendiri, ia segera menenggelamkan muka di atas bantal, dan mengabaikan semua panggilan dari haechan karena mark sudah membolos sekolah tanpa memberi tau haechan dan anggotanya yg kebingungan dengan mark yg hilang dari sekolah.

No kaleng kaleng beneran diabtes gua, manis bener

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


No kaleng kaleng beneran diabtes gua, manis bener




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Làthos [Nomark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang